Sederet Aturan dan Larangan Lockdown Singapura, Tak Bisa Makan di Restoran

Inilah Sederet Aturan dan Larangan Lockdown Singapura, Tak Bisa Makan di Restoran

KOMPAS
LOCKDOWN - Inilah Sederet Aturan dan Larangan Lockdown Singapura, Tak Bisa Makan di Restoran. FOTO: Taman Merlion, Marina Bay terlihat sepi pada hari pertama pemberlakuan lockdown parsial oleh pemerintah Singapura mulai Minggu (16/5/2021) hingga 13 Juni 2021. Hanya ada segelintir pelari, pesepeda, dan asisten rumah tangga. 

TRIBUNBATAM.id - Menghadapi gelombang keempat pandemi virus corona, Singapura mulai memberlakukan lockdown parsial mulai Minggu (16/5/2021).

Aturan lockdown ini bakal berlaku hingga 13 Juni mendatang.

Tujuannya untuk menghentikan penyebaran Covid-19 yang kian memburuk, terutama angka kasus komunal sejak 27 April.

Adapun kasus komunal adalah angka kasus infeksi lokal di masyarakat.

Lonjakan itu menandai dimulainya gelombang 4 pandemi di negara ini.

Melansir Kompas.com dengan judul "Singapura Lockdown Parsial Lagi, Ini Berbagai Aturan dan Larangannya", gelombang ini diidentifikasi berasal dari virus corona varian B1617 India yang sedang mewabah pula di kawasan Asia.

Lantas, apa saja aturan dan larangan lockdown parsial di Singapura?

Peraturan dan larangan lockdown parsial

1. Rumah

Jumlah warga yang dapat berkumpul bertatap muka dibatasi maksimal dua orang.

Pengecualian diberikan kepada penghuni satu rumah yang masih dapat keluar lebih dari dua orang, itupun hanya untuk keperluan esensial seperti berobat atau mengunjungi orang tua.

Setiap rumah juga hanya diizinkan menerima maksimal dua orang tamu sehari.

2. Restoran

Kursi-kursi di Restoran Patro yang menjual makanan India Utara dan Meksiko di kawasan Boat Quay, Singapura terlihat dilipat. Salah satu kebijakan utama lockdown parsial Singapura adalah melarang warga mengonsumsi makanan di pusat-pusat makanan seperti restoran, food court, hawker, dan kedai kopi mulai 16 Mei hingga 13 Juni 2021. Larangan ini juga diterapkan pada lockdown parsial atau circuit breaker Singapura tahun 2020 lalu. (KOMPAS.com/ERICSSEN)

Pusat-pusat makanan seperti restoran, food court, kedai kopi, dan hawker diizinkan tetap beroperasi hanya untuk take-away atau membawa pulang makanan.

Warga dilarang mengonsumsi makanannya di pusat makanan.

Namun, warga masih tetap dapat menyantap hidangannya di tempat-tempat umum seperti taman sepanjang menjaga jarak dan tidak berbicara dengan warga lain.

3. Perkantoran

Seluruh aktivitas perkantoran dihentikan.

Perusahaan diwajibkan memberlakukan Work from Home (WFH) atau bekerja dari rumah.

4. Pusat kebugaran

Pemerintah juga menutup pusat-pusat olahraga di dalam ruangan atau indoor seperti gym, studio fitness, aula olahraga, kolam renang indoor, dan lapangan squash.

Warga masih dapat berlari, bersepeda, dan berenang di kolam terbuka sepanjang dilakukan sendirian atau dengan 1 orang lainnya.

5. Bioskop

Bioskop tetap beroperasi dengan dibatasi 50 orang untuk penonton yang belum melakukan tes Covid-19 dan 100 orang jika sudah melakukan tes.

Konsumsi makanan dan minuman dilarang dalam bioskop.

6. Tempat ibadah dan pusat rekreasi

Angka yang sama juga diberlakukan kepada rumah-rumah ibadah.

Pusat-pusat atraksi seperti museum, wahana, dan pertunjukan live harus mengurangi daya tampung pengunjung menjadi maksimal 25 persen.

Toko-toko ritel dan salon tetap dapat beroperasi seperti biasa.

7. Pesta

Acara resepsi pernikahan harus dibatalkan.

Pemerintah hanya mengizinkan acara pemberkatan pernikahan dengan maksimum 50 orang.

8. Layanan transportasi

Taksi dan layanan transportasi lain seperti Grab dan Gojek diizinkan hanya menerima maksimal dua penumpang dengan pengeculian kepada konsumen yang tinggal satu rumah.

Singapura saat ini memiliki 13 klaster aktif Covid-19.

Bandara Internasional Changi menjadi klaster terbesar dengan total 68 kasus.

Klaster-klaster lain yang tersebar di penjuru negeri pulau itu adalah di Rumah Sakit Tan Tock Seng, sekolah dan pusat kursus.

Total kasus Covid-19 di Singapura adalah 61.536.

Jumlah yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit 190 pasien atau 0,31 persen, sedangkan yang berada di fasilitas isolasi atau pemulihan sebanyak 253 orang atau 0,41 persen.

Lockdown parsial ini merupakan yang kedua kalinya setelah circuit breaker diberlakukan tahun lalu dari 7 April hingga 1 Juni 2020.

Ini merupakan kemunduran besar bagi Singapura yang telah memberlakukan new normal atau tatanan hidup baru sejak 28 Desember lalu.

Pemberlakuan lockdown ini mengejutkan dunia internasional mengingat Singapura kerap dipuji sebagai salah satu negara teraman dan paling sukses dalam menangani Covid-19.

Tercatat selama 10 bulan angka infeksi lokal virus corona Singapura konsisten mendekati nol.

(*)

Berita lain tentang COVID-19

Berita lain tentang Singapura

Baca berita terbaru lainnya di Google

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved