VIRUS CORONA DI LINGGA

Update Corona di Lingga, Satu Pelaku Perjalanan Transmisi Lokal Positif Covid-19

Kasus aktif covid-19 di Lingga kembali bertambah setelah seorang pelaku perjalanan transmisi lokal dinyatakan positif covid, Rabu (19/5) lalu

Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Febriyuanda
Update Corona di Lingga, Satu Pelaku Perjalanan Transmisi Lokal Positif Covid-19. Foto kegiatan vaksinasi massal di Gedung Nasional Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Rabu (19/5/2021) 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Kabupaten Lingga kembali mendapati satu kasus aktif pasien yang terpapar corona, pada Rabu (19/5/2021).

Hal tersebut dikatakan oleh Juru bicara atau Jubir Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Lingga, Wirawan Trisna Putra. Pasien baru ini merupakan warga Kecamatan Singkep.

"Dengan penambahan itu, maka Singkep mencatat kasus aktif Covid-19 sebanyak 88 orang," kata Wirawan, Kamis (20/5/2021).

Adapun satu orang penambahan tersebut, yakni pasien nomor 235 nyonya RM (41), yang merupakan pelaku perjalanan transmisi lokal.

Wirawan mengatakan, yang bersangkutan saat ini sedang menjalani isolasi mandiri dengan pantauan petugas kesehatan Puskesmas Dabo Lama selama 14 hari kedepan.

Baca juga: Update Corona di Kepri, Muncul 164 Kasus Baru Covid, Ini Sebarannya Minus Bintan

Baca juga: Semoga Cepat Sembuh, Satgas Covid19 Lingga Pantau Warga Kena Corona di Desa Kote

Dengan penambahan itu, kini total kasus covid-19 di Lingga sebanyak 235 kasus. Rinciannya 141 aktif, 88 sembuh, dan 6 orang meninggal dunia.

Dari 142 kasus aktif tersebut, di antaranya tersebar, yakni 88 Kecamatan Singkep, 1 Senayang, 4 Singkep Barat, 1 Lingga Timur, 16 Singkep Pesisir, 16 Lingga, 12 Lingga Utara, 2 Katang Bidare, dan 1 Kecamatan Selayar.

Wirawan mengimbau agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan dan mengajak masyarakat untuk melapor kepada petugas kesehatan, jika timbul gejala setelah melakukan perjalanan dari luar Lingga.

"Pandemi masih belum berakhir, ikutlah aturan Prokes pakai masker, jaga jarak dan jauhi keramaian. Percuma vaksinasi kalau tidak taat prokes," imbaunya.

Vaksinasi Massal, Masyarakat Minim Informasi

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lingga menggelar vaksinasi massal untuk masyarakat, pekerja, pelayan publik, dan lansia di Gedung Nasional, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Rabu (19/5/2021) sore.

Dari pantauan TribunBatam.id, kegiatan tersebut dibarengi dengan mendengarkan langsung arahan Presiden Republik Indonesia, Jokowi kepada Forkopimda Kabupaten Lingga.

Pelaksana vaksinasi, dr Yan Cahyadi Anas mengatakan, untuk lansia, pihaknya memberikan vaksin Sinovac dan untuk pelayanan publik diberikan vaksin AstraZeneca.

“Hari ini vaksinasi untuk pelayanan publik meliputi Kejaksaan, bandara, pelabuhan, Syahbandar Laut, pelaku ekonomi yang melayani langsung publik, dan juga lansia,” kata Yan kepada TribunBatam.id, disela-sela kegiatan.

Kepala UPT Puskesmas ini mengungkapkan, dalam vaksinasi tersebut pihaknya mengalami kendala, terkait kurangnya informasi yang sampai ke masyarakat.

“Hari ini sasarannya 500 orang untuk 4 hari ke depannya. Targetnya 1000 orang. Meja pelayanan kita di sini ada 10 meja pelayanan, tetapi banyak yang masih kosong. Kita masih menunggu kehadiran masyarakat untuk pelayanan vaksin ini,” ungkapnya.

Yan menambahkan, masyarakat juga kurang mendapatkan informasi terkait efek samping dari vaksin yang ada sehingga menimbulkan keraguan pada masyarakat.

“Kalau untuk lansia, mereka sebenarnya ingin divaksin. Hanya ada beberapa masyarakat yang kurang informasi tentang efek samping dari vaksin"

"Seperti yang kita dengar di pemberitaan nasional, ada beberapa vaksin yang menimbulkan efek samping yang berat. Jadi, itulah yang menimbulkan keraguan masyarakat untuk datang vaksinasi ke sini,” jelas ketua Tim Vaksinator ini.

Sementara itu terkait vaksinasi, ia mengatakan sejauh ini belum ada menerima keluhan efek samping yang berat akibat vaksinasi, hanya efek samping ringan.

Lebih lanjut, Yan menjelaskan perbedaan dari kedua vaksin yang ada. Untuk teknis pembuatan, vaksin AstraZeneca diklaim lebih canggih sedikit dibandingkan vaksin Sinovac sebelumnya.

“Kalau Sinovac itukan virus inaktif. Jadi, dia dari virus Covid-19 yang dimatikan. Itulah yang digunakan sebagai vaksin Sinovac.

Kalau yang hari ini kita pakai, AstraZeneca, yang platformnya viral vektor. Jadi, dia menggunakan rekomendasi genetik. Jadi, memang teknik pembuatannya lebih canggih sebenarnya,” terangnya.

“Untuk tingkat efektivitasnya sudah diukur oleh para ahli. Untuk Sinovac sendiri untuk efektivitas untuk mencegah Covid sebanyak 65 persen. Kalau Astrazeneca sedikit lebih tinggi, sekitar 70 persen lebih. Untuk Astrazeneca, jarak penyuntikan pertama dan kedua sekitar 12 minggu,” sambungnya.

Hingga Kamis (20/5/2021) vaksinasi masih berlangsung di Gedung Nasional.

"Targetnya hari ini sampai 250, baru selesai," kata Yan.

(TribunBatam.id/Febriyuanda)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita tentang Lingga

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved