Intip Potret Suku Ngalum yang Tinggal di Pegunungan Bintang, Dituding Sebagai Mata-mata TNI
Di dalam hutan negeri atas awan Papua ini, Suku Ngalum dituding menjadi mata-mata TNI oleh KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo.
“Ketiga binatang ini dibawa oleh nenek moyang Papua gelombang kedua. Nenek moyang gelombang kedua ini, disebut sebagai orang Austronesia. Orang Austronesia lebih banyak tinggal, bermukim dan menghuni di pesisir Papua dan pulau-pulau di lepas pantai Papua, mereka tidak bisa masuk ke pegunungan tengah Papua,” katanya.
Sementara itu, Imanuel H. Mimin, pemuda asal Pegunungan Bintang bercerita tentang Suku Ngalum.
Kata Imanuel, mitos penamaan suku Ngalum Ok mempunyai arti yang luas, namun terlepas dari kata Ok arti dari kata Ngalum adalah penyebutan masyarakat setempat untuk menyebut sesama mereka yang tempat tinggalnya ke arah bagian timur melewati batas wilayah negara Indonesia sampai di Telefomin Papua Nugini.
Contohnya, orang Oksob dan Oksibil menyebut orang Okbibab adalah orang Ngalum. Orang Okbibab menyebut orang Kiwirok adalah orang Ngalum danseterusnya menuju ke arah timur Pegunungan Bintang sampai di Telefomin.
Penyebutan ke bagian timur, jika dilihat dari peta Pegunungan Bintang atau peta pulau Papua secara keseluruhan, penyebutan suku ini (Ngalum) mulai dari bawah kaki gunung Aplim-Apom (Puncak Mandala), terus ke arah timur sampai di Telefomin (Papua Nugini).
Itu semua disebut Ngalum atau suku Ngalum. Daerah wilayah masyarakat adat suku Ngalum.

Sedangkan ke arah barat dari batas puncak gunung Aplim-Apom sudah masuk dalam wilayah suku Ketengban, ke arah selatan suku Murob, ke arah utara suku Kimki, suku Lepki, dll.
Sedangkan pengertian kata Ok mempunyai arti tersendiri. Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, maka arti dari kata Ok adalah air.
Pada umumnya kehidupan masyarakat suku Ngalum bertempat tinggal di pinggiran-pinggiran sungai, kali atau tempat yang ada mata airnya.
"Intinya lokasi yang mereka tinggal dekat dengan air. Oleh karena itu, penamaan nama suku Ngalum ditambah dengan kata Ok yang berarti air," tulis Imanuel.
Jadi, suku Ngalum Ok bisa diartikan sebagai “manusia air” atau manusia yang hidupnya mencari air. Kata Ok juga mempunyai makna filosofis, teologis, ekologis, dan ekonomis (Sitokdana 2016).
Dalam keseharian manusia membutuhkan air. Sama halnya dengan masyarakat suku Ngalum, yang juga hidup membutuhkan air dalam keseharianya.
Mengutip penelitian Sitokdana tahun 2016, Imanuel menyebutkan, bagi masyarakat suku Ngalum, air adalah sumber kehidupan.
Ok (air) mendatangkan dan menciptakan kehidupan yang hakiki, yakni, kesuburan hidup bagi manusia, tumbuhan, tanaman dan ternak, serta menciptakan pembaharuan, kesejukan, perdamaian, keselamatan, kesucian, ketabahan, ketentraman, kedewasaan, dan nilai-nilai hidup lainya.
"Maka dari itu, orang-orang yang berasal dari suku Ngalum Ok mempunyai karakter dalam keseharian hidup seperti air," tulis Imanuel.