HUMAN INTEREST

Kisah Satu Keluarga di Karimun Kena Covid, 'Apa Kami Akan Dipersatukan Kembali?'

Camat Meral Herisa Anugrah membagikan kisah dia dan satu keluarganya kena covid-19 pada Januari 2021 lalu. Icha ingatkan soal prokes

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Yeni Hartati
Kisah Satu Keluarga di Karimun Kena Covid, 'Apa Kami Akan Dipersatukan Kembali?'. Foto Camat Meral Herisa Anugrah 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Kisah satu keluarga kena covid-19 ternyata dialami Camat Meral, Herisa Anugrah yang juga Ketua Satgas Covid-19 untuk wilayah Kecamatan Meral di Karimun.

Tak pernah terbayang sebelumnya, perempuan yang akrab disapa Icha itu akan terinfeksi covid-19. Padahal ia sudah berupaya patuh menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Tak hanya Icha, virus corona ini juga menyebar ke anggota keluarga lainnya.

Jadilah mereka satu keluarga yang berisi 8 orang itu menjalani perawatan isolasi karena covid-19.

Kejadian ini dialami Icha dan keluarganya pada Januari 2021 lalu.

Baca juga: 2.181 Warga di Kepri Masih Berjuang Sembuh Dari Covid-19, Ini Sebaran Lokasinya

Baca juga: 430 Pasien Covid-19 di Tanjungpinang Masih Berjuang untuk Sembuh, Total Positif 3.155

Covid-19 pula yang memisahkan Icha dan keluarganya sementara waktu kala itu. Mereka menjalani isolasi di tempat berbeda.

Suami, ayah, dan ibunya menjalani isolasi di RSUD Muhammad Sani.

Sedangkan Icha bersama dua anaknya yang masih umur 3 tahun dan satu tahun, berserta adik dan kakaknya menjalani isolasi di Puskesmas Meral Barat.

Dari 8 orang itu, masing-masing memiliki gejala yang berbeda. Bermula saat suaminya mengalami batuk yang disertai sesak.

Seminggu kemudian, suaminya mengalami kehilangan indera penciuman (anosmia), diare, migran, muntah. Sedangkan kedua anaknya mengalami diare dan muntah.

Sementara empat anggota lainnya mengalami gejala ringan yaitu demam, flu dan batuk. Diketahui ayahnya mempunyai penyakit penyerta (komorbid) yaitu jantung, kolestrol, dan diabetes. Begitu pula dirinya mempunyai riwayat auto imun.

"Hanya satu yang ada dalam hati, apakah nanti kami akan dipersatukan kembali untuk pulang ke rumah," ucapnya.

Icha menyebut, ia dan keluarganya telah berupaya menerapkan protokol kesehatan secara maksimal. Terlihat saat ditemui media Tribunbatam.id, ia menggunakan 2 masker berlapis serta menggunakan sarung tangan.

Selain itu, masing-masing anggota keluarganya yang menjalani keseharian bekerja, setiap pulang kerja langsung mandi dan pakaian yang digunakan langsung direndam.

Bahkan sepatu seusai digunakan dijemur dan disemprot disinfektan. Begitu pula mobil dan setir, dan gagang pintu serta seisi rumah, setiap minggunya disemprot disinfektan.

Hal itu sudah menjadi kebiasaan, mengingat Icha mempunyai balita yang masih menyusui.

"Namun, takdir Allah yang menentukan. Sehebat apa kita berusaha dan bertawakal, kami sekeluarga akhirnya harus menjalani isolasi," ujarnya.

Ia menambahkan, covid-19 yang menimpa keluarganya merupakan klaster keluarga lantaran ketika di rumah, ia tidak menggunakan masker.

Saat dinyatakan positif covid-19 dan menjalani isolasi, beruntungnya ia mendapatkan dukungan dari semua dokter hingga kepala dinas kesehatan.

"Mereka memberi masukan jangan panik jangan drop. Kami akan selalu ada dan siap membantu," terangnya.

Ia mengaku hampir drop mengingat suaminya yang menjalani isolasi terlebih dulu, kemudian kedua orang tuanya yang sudah lansia. Selain itu mereka harus diisolasi di tempat terpisah.

"Perasaan campur aduk, seharian nangis terus dan memang benar, mental, badan saya dihajar habis-habisan virus corona ini, dan saya ketika itu hampir drop," jelasnya.

Selama diisolasi di Puskesmas Meral Barat, ia mengaku pelayanan yang diberikan oleh petugas medis sangat baik. Ia diajarkan pola hidup sehat dan baik.

Kesehariannya diberikan makanan bergizi, vitamin, serta harus berjemur setiap harinya, serta menerapkan mainset harus sembuh dan bisa sembuh.

"Syukur Alhamdulillah, saat ini kami sekeluarga masih diberikan kesembuhan dan berkumpul kembali bersama," terangnya.

Ia mengatakan, ketika dinyatakan negatif dan sembuh, untuk menjalani aktivitas seperti biasa juga belum maksimal.

"Badan masih merasakan nyeri, masih lemah, napas masih ngap dan mudah sesak. Ini terjadi sampai berbulan-bulan lamanya," jelasnya.

Ia menambahkan, Covid-19 ini nyata dan beneran ada. Bukan rekayasa pemerintah. Virus ini menyerang seluruhnya tanpa pandang orang.

"Baca dan gali informasi atau pun bertanya, bercerita untuk dengar pengalaman orang-orang yang terkonfirmasi positif covid-19," tambahnya.

Di akhir cerita, Icha mengajak kepada masyarakat yang mengalami sakit atau gejala ringan, untuk segera melakukan pemeriksaan sesegera mungkin.

"Patuhi protokol kesehatan yang ketat, terutama masker karena bukan hanya melindungi diri sendiri bahkan melindungi orang lain," pungkasnya.

Sekadar informasi, angka kasus covid-19 kian hari makin meningkat di Kabupaten Karimun. Warga diminta patuh prokes. (tribunbatam.id/Yeni Hartati)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita tentang Karimun

Berita tentang Human Interest Story

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved