Ditunjuk Komisaris, Yenny Wahid Pikul Tugas Berat: Hutang Garuda Lebih dari Rp 20 Triliun

Yenny Wahid memikul tugas berat setelah dirinya ditunjuk menjadi Komisaris Independen Garuda Indonesia.

Ist
Yenny Wahid memikul tugas berat setelah dirinya ditunjuk menjadi Komisaris Independen Garuda Indonesia. 

JAKARTA, TRIBUNBATAM.id – Yenny Wahid memikul tugas berat setelah dirinya ditunjuk menjadi Komisaris Independen Garuda Indonesia.

Penunjukkan Yenny Wahid jadi Komisaris Garuda Indonesia disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

Keputusan tersebut Erick Thohir sampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Januari 2020.

Dirinya mengatakan, maskapai nasional tersebut telah mengalami kondisi keuangan yang tidak sehat.

Dia menyebut, utang Garuda Indonesia pada saat itu telah mencapai angka Rp 20 triliun.

“Doakan ya. Waktu saya masuk, hutang Garuda sudah lebih dari 20 triliun, lalu kena pandemi, setiap terbang pasti rugi besar,” jelas Yenny di akun Twitter pribadinya @yennywahid, Minggu (30/5/2021).

Terlebih dengan adanya pandemic covid-19, kondisi Garuda Indonesia semakin terpukul.

Yenny Wahid
Yenny Wahid ()

Angka tersebut akan terus membengkak apabila Perseroan menunda pembayaran kewajibannya tersebut.

“Demi penumpang, kami terapkan social distancing meskipun biaya kami jadi 2 kali lipat dengan revenue turun 90 persen. Sudah jatuh tertimpa tangga,” sambungnya.

Dikabarkan, perusahaan berkode saham GIAA ini memiliki utang sekitar Rp70 triliun atau setara 4,9 miliar dollar AS.

Diketahui, kondisi keuangan Garuda Indonesia sejak beberapa tahun silam memang sudah kurang sehat.

Yenny kembali menyampaikan, permasalahan yang dialami Garuda Indonesia sangatlah besar.

Baca juga: Garuda Indonesia Online Travel Fair (GOTF) Kembali Digelar Hadirkan Diskon Tiket Hingga 85%

Baca juga: Garuda Indonesia Sediakan Fasilitas Rapid Test Antigen Gratis Bagi Penumpang Rute Domestik

Mulai dari permasalahan pada efisiensi biaya, hingga adanya kasus korupsi.

Maka dari itu, dirinya bersama segenap manajemen Garuda Indonesia sedang berjuang sangat keras agar Perseroan dalam kondisi lebih baik lagi.

Sehingga maskapai kebanggaan masyarakat Indonesia ini tidak dipailitkan.

“Banyak yang tanya soal Garuda. Saat ini kami sedang berjuang keras agar Garuda tidak dipailitkan,” tukasnya.

Abdee Slank Diangkat jadi Komisaris Telkom

Musisi, Abdee Slank
Musisi, Abdee Slank (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)

Gitaris Slank Abdi Negara Nurdin atau yang lebih terkenal dengan nama Abdee Slank diangkat menjadi Komisaris PT Telkom Indonesia Tbk (Persero).

Banyak yang mengaitkan jabatannya sebagai komisaris BUMN dengan kontribusi besarnya saat gelaran kontestasi Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

Meski tak secara resmi tercatat dalam barisan organisasi relawan, ia secara tegas menyatakan dukungannya untuk Jokowi.

Rekam jejak Abdee Slank sebagai pendukung Jokowi tampak saat dirinya ikut menginisiasi "Konser Akbar Salam 2 Jari" di Gelora Bung Karno Jakarta pada 5 Juli 2014 silam.

Sebelumnya, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. atau Telkom merombak susunan direksi dan komisaris perseroan lewat rapat umum pemegang saham tahunan 2020 yang digelar pada hari ini.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam kesempatan tersebut menunjuk Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama perseroan menggantikan Rhenald Kasali.

Seperti yang diketahui, belum lama ini Bambang mundur dari jabatan Menteri Riset dan Teknologi karena kementerian yang dia pimpin digabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dalam RUPST 2019, TLKM memutuskan pembayaran dividen tunai senilai total Rp 15,26 triliun pada 23 Juli 2020.

RUPS memutuskan pembayaran dividen tunai itu setara 60 persen dari laba bersih tahun buku 2019. Jumlah itu setara dengan Rp11,19 triliun atau Rp 113,0361 per saham.

Telkom juga menambah dividen spesial tunai sebesar 21,78 persen dari laba bersih tahun buku 2019. Nilai itu setara dengan Rp 4,06 triliun atau Rp 41,0321 per saham.

Profil Abdee Slank

Dikutip dari Wikipedia, Abdee Negara atau Abdee Slank lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, 28 Juni 1968 (umur 52 tahun).

Ia dikenal sebagai gitaris berkebangsaan Indonesia.

Selain itu dia juga tampil sebagai vokalis pendukung, penulis lagu dan produser.

Abdee salah satu gitaris Slank dengan gitaris lainnya, Ridho dan pernah bermain dengan gitaris nasional dan internasional lainnya, salah satunya Paul Gilbert.

Selain Slank, band utamanya, Abdee juga memproduseri band Indonesia lainnya, Seurieus.

Sejak memulai karier musiknya, Abdee selalu bermain dan mempersembahkan gaya rock-blues. bahkan dia pernah bergabung dengan Band Enemest 1990 bersama Sandi (Pas Band).

Di luar kesibukannya bersama Slank, pada tahun 2000, Abdee dipercaya sebagai produser Serieus Band.

Abdee juga mendirikan Maleo Music yang telah memproduseri band The Painkillers dan Marshanda.

Selain itu, Abdee berkolaborasi dengan Sherina Munaf, Agnes Monica, hingga The Brandals.

Pada 2015, Abdee menjadi perhatian karena mengalami sakit gagal ginjal stadium akhir. Kondisi tersebut telah diderita Abdee sejak sekitar 2010 tersebut mengharuskan dirinya cuci darah dua kali setiap pekan.

Ia bahkan harus memutuskan cuti dari Slank hingga setahun karena mesti beristirahat dan santer diberitakan keluar dari band tersebut.

Namun Abdee sempat mengaku hanya cuti dan beristirahat.

Politik

Abdee Negara pada 2014 menyatakan dukungannya kepada pasangan Jokowi-JK.

Kala itu, ia percaya bahwa bakal calon presiden (capres) Joko Widodo atau Jokowi dan bakal calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla atau JK merupakan pasangan figur yang akan membawa perubahan untuk Indonesia menjadi lebih baik, jika kelak mereka terpilih untuk memimpin negeri ini selama 2014-2019.

"Mereka figur baru yang memiliki approach untuk membawa perubahan ya," kata Abdee dalam wawancara per telepon oleh Kompas.com di Jakarta, Jumat (23/4/2014).

Abdee berharap pasangan Jokowi-JK bisa memprioritaskan beberapa program kerja yang penting demi perubahan itu.

"Seperti program penegakan hukum, program ketahanan pangan, program yang menyejahterakan rakyat," tutur Abdee.

Abdee juga optimistis bahwa JK, yang usianya sudah 72 tahun, akan tetap mampu mendampingi Jokowi.

"Memang saya sadari itu (usia 72 tahun) jadi kelemahannya, tapi sejauh ini baik-baik saja kan. Pasti bisa lah," kata Abdee lagi.

Hingga saat ini, Abdee menduduki jabatan di sejumlah perusahaan. Sebut saja jabatan Komisaris PT Sugih Reksa Indotama sejak tahun 2020 dan Komisaris PT Negara Sains Ekosistem sejak tahun 2021.

Abdee juga tercatat sebagai Co-Founder dan Founder di PT Hijau Multi Kreatif, Maleo Music, dan Give.ID.

Kini, Abdee Slank punya pekerjaan baru. Ia menjadi komisaris PT Telkom Indonesia melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat, (28/5).

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Yenny Wahid Diangkat Jadi Komisaris, Utang Garuda Indonesia Sudah Tembus Rp 20 Triliun

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved