TRIBUN WIKI
Tak Banyak yang Tahu, Ini Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila
Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemer
TRIBUNBATAM.id - Banyak masyarakat yang tidak tahu, apa perbedaan Hari Lahir Pancasila dengan Hari Kesaktian Pancasila?
Berbicara Pancasila, sebentar lagi rakyat Indonesia akan memperingati Hari lahir Pancasila.
Hari lahir Pancasila jatuh pada Selasa 1 Juni 2021.
Untuk memperingati Hari lahir Pancasila 1 Juni 2021, pemerintah menjadikan momen tersebut menjadi hari libur nasional.
Berbeda dengan Hari Kesaktian Pancasila, yang tidak dijadikan libur nasional.
Lantas, apa perbedaan Hari lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila?
Simak sejarah kedua peristiwa peringatan Pancasila berikut ini:
Hari Lahir Pancasila (1 Juni)

Dalam kata pengantar atas dibukukannya pidato tersebut, yang untuk pertama kali terbit pada tahun 1947, mantan Ketua BPUPKI Dr Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Ir Soekarno itu berisi “Lahirnya Pancasila”.
Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI Dr Radjiman Wedyodiningratdalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPK.
Dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal Pancasila pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
”Bila kita pelajari dan selidiki sungguh-sungguh 'Lahirnya Pancasila' ini, akan ternyata bahwa ini adalah suatu Demokratisch Beginsel, suatu Beginsel yang menjadi dasar Negara kita, yang menjadi Rechtsideologie Negara kita;
Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945.
Suatu Beginsel yang telah meresap dan berurat-berakar dalam jiwa Bung Karno, dan yang telah keluar dari jiwanya secara spontan, meskipun sidang ada dibawah penilikan yang keras dari Pemerintah Balatentara Jepang.
Memang jiwa yang berhasrat merdeka, tak mungkin dikekang-kekang! Selama Fascisme Jepang berkuasa dinegeri kita, Demokratisch Idee tersebut tak pernah dilepaskan oleh Bung Karno, selalu dipegangnya teguh-teguh dan senantiasa dicarikannya jalan untuk mewujudkannya.
Mudah-mudahan ”Lahirnya Pancasila” ini dapat dijadikan pedoman oleh nusa dan bangsa kita seluruhnya dalam usaha memperjuangkan dan menyempurnakan Kemerdekaan Negara.”