VIRUS CORONA DI KEPRI

Waspada Dua Varian Baru Covid-19 Masuk Kepri, Ini Asalnya Kata Kadinkes

Dua varian baru covid-19 telah ditemukan di Kepri. Kadinkes M Bisri menyebut dua varian itu yakni B1525 dan B1117. Apa langkah Dinkes?

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Endra Kaputra
Waspada Dua Varian Baru Covid-19 Masuk Kepri, Ini Asalnya Kata Kadinkes. Foto Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri M Bisri 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), M Bisri menyampaikan, dua varian baru Covid-19 telah ditemukan di Kepri.

"Hasil uji sempel yang kita kirim, ditemukan ada dua varian baru Covid-19 di Kepri ini," ucapnya, Selasa (1/6/2021).

Dua varian baru itu di antaranya jenis B1525, dan jenis B117 dari Inggris.

"Kalau varian jenis B1525 ditemukan dari Pekerja Migran Indonesia (PMI), kalau satu lagi itu dari seorang warga Batam. Keduanya ditemukan terkait uji sampel dari Batam," ucapnya.

Bisri lalu menjelaskan kronologi awal seorang warga Batam terpapar virus corona varian B117.

Baca juga: Bocah 6 Tahun di Lingga Terinfeksi Corona, Bagian Dari Lima Kasus Baru Covid-19

Baca juga: Dua Lansia di Natuna Terpapar Corona, Bagian Dari Penambahan 36 Kasus Baru Covid-19

"Kalau dari penjelasan pasien, dalam riwayatnya bertemu temannya di Jakarta saat bepergian ke sana. Mungkin terpapar dari temannya itu. Pasien ini tidak ada riwayat ke luar negeri," ucapnya.

Terhadap penemuan varian baru Covid-19 ini, Dinkes juga tengah gencar melakukan tracing.

"Tujuannya sama dengan tracing yang kita lakukan, agar tidak menyebar kemana-mana," ucapnya.

Menurut Bisri, varian B117 ini sangat cepat menyebar atau beradaptasi.

"Itu yang kita khawatirkan. Makanya pemerintah selalu imbau kepada masyarakat agar selalu taat dan terapkan protokol kesehatan," ucapnya.

Dinkes Batam Tunggu Pemberitahuan Resmi Provinsi

Sementara itu, kabar varian baru virus corona yang masuk ke Kepri belakangan begitu mejadi sorotan.

Apalagi kondisi kasus aktif covid-19 di Kepri yang terus saja bertambah.

Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes Batam melalui Kepala Bidang Imunisasi Dinkes Batam, dr M. Solihin mengaku jika pihaknya belum mendapat pemberitahuan resmi dari provinsi.

Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit atau BTKL-PP Kelas I Batam, Budi Santosa sebelumnya mengungkap, salah satu warga Batam Kota diketahui terpapar varian baru virus corona B117.

Virus ini diketahui sama dengan yang ditemukan di Inggris.

Meski dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 varian baru, pasien tersebut mengakui tidak pernah memiliki riwayat perjalanan ke luar kota, atau pun luar negeri.

Ilustrasi mutasi virus corona N439K
Ilustrasi mutasi virus corona N439K (Freepik by pikisuperstar)

Tidak hanya di Batam, varian baru virus corona B117 diketahui juga terdeteksi masuk Tanjungpinang.

Plt Kepala Dinkes Tanjungpinang, Nugraheni Purwaningsih menduga, varian baru virus corona ini lebih berbahaya dari virus corona sebelumnya.

Ia mengungkapkan, untuk varian baru Covid-19 sudah banyak yang masuk ke Kota Tanjungpinang.

Namun, yang baru terdeteksi hanya varian B.1.1.7.

"Jadi kalau ditanyakan terkait bagaimana variannya bisa masuk, dan penanganannya belum bisa kita sampaikan.

Kami masih menunggu pemberitahuan resmi dari Dinkes Kepri atau pihak Provinsi dahulu," ujarnya, Senin (31/5/2021).

Dalam News Webilog Tribun Batam dengan tema 'Varian Baru Covid-19 dan Jumlah Kasus di Kepulauan Riau (Kepri), ia menyampaikan untuk mengetahui bagaimana varian baru Covid-19 sendiri terdiri dari Varian Afrika, Inggris dan India.

Baca juga: WASPADA, Varian Baru Covid-19, B117 Masuk Tanjungpinang

Baca juga: Varian Baru Covid-19 B117 Masuk Tanjungpinang, Dinkes: Belum ada Vaksin Khusus

Dari hasil penelitian menyampaikan, varian-varian baru ini tentu lebih cepat penyebarannya.

Begtitu pula untuk varian asal India.

Dimana virus itu tidak lagi ditenggorokan, tapi langsung ke paru-paru," ujarnya.

"Artinya gejala yang akan ditimbulkan bila terpapar varian India ini bisa membuat orang yang terpapar mengalami sesak napas.

Bahayanya bila orang yang terpapar itu juga memiliki riwayat penyakit pernapasan," ungkapnya.

Sementara itu, terhadap kenaikan kasus yang terjadi di Batam, dr M. Solihin menyebutkan, memang kenaikan terjadi hanya di seluruh Indonesia, bukan hanya di Kota Batam saja.

Tentunya kenaikan kasus juga tidak terlepas atas ketidak taatan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan.

"Inilah yang harus jadi perhatian serius kita bersama. Bukan hanya Pemerintah dan pihak-pihak terkait saja.

Kita semua harus prihatin akan lonjakan kasus ini.

Sebab itu, marilah kita taati dan terapkan prokes itu.

Keluar rumah gunakan masker, berjaga jarak, dan jangan nimbrung dalam kerumunan," ucapnya.

Ia pun mencontohkan kasus yang terjadi di India.

Dimana tingginya lonjakan kasus membuat daya tampung rumah sakit dan lokasi isolasi over kapasitas.

"Apakah kita mau seperti kejadian di India. Sampai harus dapat perawatan di ruangan terbuka.

Dikarenakan tidak ada lagi ruangan isolasi yang tersedia," ucapnya.

Terhadap Surat edaran (SE) Walikota Batam mengenai penerapan PPKM Mikro di Batam, dr M. Solihin pun meminta untuk tingkat RT/RW menjadi garda terdepan dalam memberikan edukasi terhadap warganya.

"Peran Lurah, RT/RW yang sangat dekat dan langsung berkomunikasi dengan warga diharapkan mampu dan bisa memberikan edukasi serta mengingatkan selalu agar menaati protokol kesehatan," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, M. Bisri yang dijadwalkan sebagai pembicara berhalangan hadir..

Begitu pula dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi. (TribunBatam.id/Endra Kaputra/Hening Sekar Utami/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Virus Corona di Kepri

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved