PENANGANAN COVID

Segini Honor Relawan Terpadu Nakes Covid-19 yang Lagi Dicari Pemko Batam

Kadinkes Batam Didi Kusmarjadi menyebut Pemko Batam sedang mencari puluhan relawan terpadu tenaga kesehatan covid-19. Relawan ini juga dapat honor

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi
Segini Honor Relawan Terpadu Nakes Covid-19 yang Lagi Dicari Pemko Batam. Foto Kepala Dinas Kesehatan Batam, dr Didi Kusmajardi 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tingginya kasus baru Covid-19 di Batam membuat Pemerintah Kota (Pemko) Batam membuka lowongan pekerjaan untuk relawan isolasi terpadu tenaga kesehatan Covid-19 Kota Batam.

Relawan terpadu itu meliputi perawat, bidan, dan dokter. Tak tanggung-tanggung, jumlah yang dibutuhkan mencapai 60 orang.

"Namanya relawan terpadu tenaga kesehatan Covid-19. Pendaftarannya di RSUD Embung Fatimah," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Kamis (3/6/2021).

Relawan terpadu tenaga kesehatan ini nantinya akan ditempatkan di Asrama Haji Batam. Mereka bertugas sebagai tenaga kesehatan bagi para pasien Covid-19 yang dirawat di sana.

Didi melanjutkan, dari puluhan orang yang dibutuhkan, saat ini relawan yang mendaftar baru sebanyak 15 orang.

"Masih sedikit yang mendaftar. Makanya, bagi yang ingin mendaftar sebagai relawan, segera ke RSUD Embung Fatimah. Karena ada honornya juga dari APBD," ujar Didi.

Honor dimaksud diberikan sebesar Rp 6 juta per bulan bagi tenaga kesehatan perawat dan bidan serta Rp 10 juta bagi dokter. Kehadiran relawan terpadu tenaga kesehatan ini, lanjutnya, sangat dibutuhkan guna menjaga dan merawat pasien Covid-19.

"Tidak ada syarat khusus, siapa cepat daftar dia dapat," ungkap Didi.

Disinggung mengenai ketersediaan lokasi isolasi, Kadinkes Batam itu menjawab, saat ini Asrama Haji masih memadai dan masih mampu menampung jumlah pasien Covid-19.
Apalagi Gedung Badan Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) juga belum dipakai, sehingga lokasi karantina di Batam masih memadai untuk menampung pasien Covid-19.

"Isolasi terpadu di Temenggung kita gunakan setelah Asrama Haji dan Bapelkes penuh. Kalau sekarang saya pikir masih bisa ditampung di Asrama Haji," ungkap Didi.

Meski begitu, sejumlah persiapan sudah disiapkan pihaknya di Temenggung Abdul Jamal seperti menyediakan 1.000 matras dan tempat tidur bagi pasien Covid-19.

Matras ini merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

"Sudah kita siapkan, karena tak menutup kemungkinan ini digunakan," pungkasnya.

DICARI 73 Relawan Tenaga Medis

Sementara itu, Wakil WaliKota Batam, Amsakar Achmad, menyempatkan diri menyapa pasien tanpa gelaja (Orang Tanpa Gejala/ OTG).

Hal itu dilakukan Amsakar sebelum masuk ke kantor.

"Ini bentuk perhatian kita agar masyarakat tetap semangat dalam menjalani karantina di Asrama Haji," ujar Amsakar, Kamis (3/6/2021).

Amsakar mengaku, pemerintah tidak akan membiarkan masyarakat menghadapi Covid-19 sendiri. Ia menegaskan, sejumlah jadwal aktivitas pasien sudah disusun.

"Pagi kita ajak olahraga, layanan lain juga diberikan agar masyarakat yang sedang dikarantina tetap nyaman dan tetap bahagia," katanya.

Amsakar pun menegaskan, langkah pemerintah melaksanakan karantiana mandiri terpadu di Asrama Haji tersebut guna menekan penyebaran Covid-19.

Dengan begitu, pemerintah juga akan lebih mudah merawat warganya.

Baca juga: 123 Warga Batam Terpapar Covid-19, 71 Orang Mengalami Gangguan Kesehatan

"Semoga langkah kita ini sebagai ikhtiar bersama melawan Covid-19," katanya.

Amsakar juga mengatakan, pihaknya sedang mencari 73 relawan tenaga medis untuk ditempatkan di Asrama Haji.

Relawan yang dibutuhkan yakni tenaga medis untuk kategori perawat, analis laboratorium dan dokter umum.

"Sekarang sudah ada petugas kita siapkan. Namun dengan jumlah pasien tinggi, kita mencari relawan untuk menangani pasien Covid-19 tanpa gejala yang menjalani karantina terpadu," katanya.

Hingga kemarin, sudah ada lima dokter yang bersedia. Jika ada yang berminat menjadi relawan syaratnya di antaranya, memiliki surat tanda registrasi (STR) di masing-masing bidang dan berusia maksimal 35 tahun. 

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyampaikan, hingga Selasa (1/6) lalu, ada 554 pasien OTG yang dikarantina di Asrama Haji. Semuanya, kata dia, dalam pemantauan pemerintah demi mempercepat penanganan Covid-19 dan menghentikan penularan. 

(TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing/Roma Uly Sianturi)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Batam

Berita tentang Virus Corona di Batam

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved