SAHAM
Fluktuasi Rupiah Topang Pergerakan IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini (10/6)
IHSG diperkirakan menguat setelah rebound di suport moving average 50. Pergerakan masih akan didukung sentimen pembagian dividen oleh emiten.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi lanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini (10/6).
Sekedar mengingatkan, IHSG ditutup menguat 0,80% atau 48,106 poin ke level 6.047,47 pada perdagangan Rabu (9/6).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, IHSG akan terkerek dengan level suport di 5.997 hingga 5.947. Sementara level resisten IHSG di 6.072 hingga 6.097.
"IHSG diperkirakan menguat setelah rebound di suport moving average 50. Pergerakan masih akan didukung sentimen pembagian dividen oleh emiten," kata dia, kemarin.
Lebih lanjut Dennies mengungkapkan, investor juga cenderung mencermati beberapa data perekonomian dari Amerika Serikat dan mencermati data penjualan ritel Indonesia.
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengamati, pola pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya.
Jika IHSG mampu menembus level resisten terdekat, maka IHSG masih berpeluang kembali pada jalur uptrend jangka pendeknya. Untuk perdagangan Kamis (10/6), IHSG diprediksi bergerak di kisaran level 5.932 hingga 6.123.
"Fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata dia.
Adapun beberapa saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari Kamis (10/6) adalah BBCA, AALI, SMGR, ASII, BBNI, EXCL, dan TBIG.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,8% ke 6.047,48 pada Rabu (9/6). IHSG mendapat topangan sejumlah saham big cap yang menguat.
Kemarin, dari 12 saham big cap dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun, 9 saham diantaranya menguat dan 3 saham lain melemah harganya.
Saham big cap yang naik selama 3 hari berturut
Saham big cap dengan kenaikan market cap tertinggi harian, Rabu (9/6):
1. TPIA (4,87% | Rp 144,00 triliun)
2. ARTO (4,56% | Rp 172,84 triliun)