ASET KRIPTO
Harga Bitcoin dkk Turun Tipis, Simak Daftar Harga 10 Mata Uang Kripto Hari (11/6)
Harga mata uang digital tersebut saat ini berada di kisaran 36.614 dollar AS per keping atau sekitar Rp 521,23 juta (kurs Rp 14.236 per dollar)
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Tak seperti kemarin yang melesat tajam, harga Harga bitcoin pada perdagangan hari ini mengalami penurunan.
Mengutip laman Coinmarketcap.com, harga bitcoin pada Jumat (11/6/2021) pukul 10.34 WIB terpantau turun 1,75 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Begitu pula bila dibandingkan dengan pergerakan di pekan lalu, harga Bitcoin terpantau turun 3,89 persen. Harga mata uang digital tersebut saat ini menjadi berada di kisaran 36.614 dollar AS per keping atau sekitar Rp 521,23 juta (kurs Rp 14.236 per dollar AS).
Selain itu, harga bitcoin saat ini terperosok cukup dalam bila dibandingkan dengan rekor harga tertingginya yang di capai 14 April 2021 lalu.
Data Coingecko menunjukkan, rekor harga tertinggi bitcoin saar itu mencapai 64.804 dollar AS per keping atau sekitar Rp 923,45 juta.
Artinya, harga bitcoin terperosok 44,1 persen dari rekor harga tertingginya. Kendati demikian, kapitalisasi pasar bitcoin masih yang terbesar di dunia dengan sebesar 678,28 miliar dollar AS atau 42,31 persen dari total keseluruhan nilai pasar kripto saat ini.
Pergerakan bitcoin hari ini memang berbanding terbalik dengan sesi perdagangan kemarin, Kamis (10/6/2021), di mana harga aset kripto ini menguat 13,66 persen dari hari sebelumnya.
Kenaikan itu dipicu keputusan pemerintah El Salvador yang resmi mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran sah. Kebijakan itu juga sempat mendorong penguatan harga mayoritas mata uang kripto.
Baca juga: Mengenal Blockchain, Teknologi Mata Uang Kripto yang Mampu Proses Jutaan Transaksi Per Detik
Melansir Bloomberg, sebelumnya JPMorgan Chase & Co dalam laporannya memang masih tetap meragukan pergerakan bitcoin akan menguat ke depannya, setelah terus terperosok di Mei lalu.
Meski sempat melonjak, menurut lembaga tersebut kemunduran bitcoin di sebagian pasar berjangka beberapa waktu lalu merupakan alasan untuk berhati-hati.
"Kami percaya bahwa dengan melihat kemunduran (bitcoin) dalam beberapa pekan terakhir telah menjadi sinyal negatif untuk menunjukkan potensi pasar yang bearish (melemah)," tulis tim ahli strategi JPMorgan yang dipimpin Nikolaos Panigirtzoglou.
Analisis JPMorgan menambahkan, pangsa pasar bitcoin yang relatif tertekan dari total nilai pasar kripto adalah tren lain yang memprihatinkan.
Menurut data Coingecko pangsa pasar bitcoin saat ini memang turun menjadi 42 persen dari sebelumnya di awal tahun mencapai 70 persen.
Bagi beberapa analis hal itu merupakan tanda bahwa investor memang sudah mulai beralih ke jenis kripto lainnya. Menurut JP Morgan, setidaknya pangsa pasar bitcoin butuh naik mencapai 50 persen untuk membuat aset kripto ini mengakhiri masa bearish-nya.
"Kemunduran adalah perkembangan yang tidak biasa dan cerminan dari betapa lemahnya permintaan bitcoin saat ini dari para investor institusional," tulis JP Morgan.