HUMAN INTEREST
Paling Takut Gunakan Fasilitas Negara, Begini Sosok Asep Zainal Mustofa di Mata sang Istri
Sejak Indonesia dilanda pandemi Covid-19, Zainal Mustofa sudah melatih puluhan ribu tenaga kesehatan (Nakes) di wilayah pulau Sumatera.
Penulis: Beres Lumbantobing |
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Asep Zainal Mustofa, nama itu tak lagi asing bagi masyarakat Batam.
Apalagi di kalangan tenaga medis dan kesehatan.
Sejak Indonesia dilanda pandemi Covid-19, Zainal Mustofa sudah melatih puluhan ribu tenaga kesehatan (Nakes) di wilayah pulau Sumatera.
Pria 55 tahun ini kerap disapa ‘kang cecep’. Ia memang keturunan Jawa berdarah Sunda. Orangnya ‘sok’ akrab pada setiap orang.
Asep tak punya banyak kosakata untuk menceritakan detail apa yang ia lalui setiap hari.
Yang Asep tau hanya bekerja dan bekerja serta suka bercanda.
Hal itu pula lah yang membuatnya tampak muda dan energik. Asep merupakan seorang pria ‘periang’. Ia dekat dengan semua orang.
‘Simpel, humbel, dan penuh kesederhanaan’ karakter inilah yang menggambarkan sosok Asep.
Meski ia merupakan seorang pejabat negara, Asep tetap rendah hati. Kini Asep diamanahi tanggung jawab sebagai Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam Kementerian Kesehatan.
Baca juga: PETUGAS Mulai Datangi Perusahaan di Batam, Senin hingga Minggu Ada Kegiatan Vaksin
Kantor Asep berada di Marina, Tanjung Riau, Sekupang. Gedung yang berdiri di atas sepetak lahan 3 hektare.
Gedung itu bercat hijau, terdiri tiga tower yang dioperasikan sejak 2010 silam.
Bapelkes Batam memiliki luas cakupan kerja meliputi pulau Sumatera : Sumut, Riau, Kepri, Pekan Baru, Sumbar, Jambi dan sekitarnya.
Pria asal Bandung ini sudah empat tahun lamanya mengemban amanah sebagai Kepala Bapelkes Batam Kemenkes RI.
Selama itu pula lah Asep berjibaku melatih tenaga medis yang bertugas di wilayah pulau Sumatera.
Saat bertugas di Batam, ternyata Asep harus berpisah dengan anak dan istri.
Asep menjalankan tugas sehari-hari melatih tenaga kesehatan di wilayah pulau Sumatera.
Sementara keluarga tinggal di Bandung.
Selama itu Asep jarang pulang menemui keluarga dikarenakan pekerjaan yang harus ia lakukan.
Apalagi dua tahun terakhir Indonesia dilanda pandemi covid-19, Asep pun semakin jarang pulang.
Kendati Asep jarang pulang, Sosok Asep sangat menginspirasi dan menjadi motivasi buat keluarga.
Hal itu diungkapkan Nurfitri (49), istri dari Asep Zainal Mustofa yang bercerita di cafetarian RSKI Galang beberapa waktu lalu.
“Anak-anak sering merindukan ayahnya. Makanya setiap hari hanya bisa teleponan dan video call. Tinggal cara itu yang bisa dilakukan untuk melepas rindu kepada anak,” ujar Nurfitri kepada Tribun.
Nurfitri disapa akrab ‘Fitri’ mengungkapkan bahwa Asep sang suami tak pernah berubah.
Ia tetaplah Asep saat pertama kali ia kenal 25 tahun silam.
“Bapak itu orangnya sangat penyayang. Pekerja keras, aktif, suka bercanda. Dan paling fenomenal, beliau ini gak pernah diam. Diam hanya akan diam saat tidur saja,” ungkap Fitri.
Di mata Fitri, sosok Asep tak dapat tergantikan. Asep merupakan suami rasa teman.
Banyak kisah maupun cerita yang Fitri lalui sejak bersama Asep.
“Selama saya menikah, bapak ini orangnya makan paling gampang, pakai kerupuk, sambal dan bahkan hanya pakai garam saja bisa makan,” kata Fitri.
Kalau pak Asep sudah di rumah, kata Fitri, peran istri itu sering ketukar.
Nanti bangun pagi, beliau ini pergi belanja ke pasar.
Kemudian dia langsung masak untuk keluarga. Makanya sampai saya sebagai istri suka bingung melihatnya.
"Jujur ni, kadang kalau belanja ke pasar saya malah kalah. Bapak ke pasar bisa berjam-jam apalagi kejar diskonan.
Suami kejar diskon, untuk anak anak dan istri. Dia juga paling rajin beli baju untuk ibu, dan anak. Malahan dia lebih tau ukuran kami," kata Fitri.
“Nggak pernah diam, orangnya kreatif,” sambung Fitri merasa terharu.
Itulah sisi pribadi Asep dibalik pekerjaannya sebagai pejabat negara.
Bagi dia yang terpenting bisa bertemu orang dan silaturahmi sudah bahagia.
Kalau ngomongin jabatan, sebut Fitri beliau ini orang yang paling sederhana. Dia selalu katakan, jabatan itu adalah ibadah.
Dia pernah bilang, jabatan itu hanya amanah untuk menyebar kebaikan.
Sebagai Kepala Bapelkes, Asep memiliki tugas yang sangat banyak.
Waktu istirahatnya kerap tersita. Selain menjabat kepala Bapelkes, Asep juga merupakan seorang pakar Epidemologi.
"Beliau selalu mengajarkan rasa sabar kepada keluarga. Dan selalu bilang, hidup ini harus ada sisi sabarnya, kalau lagi susah disabarin lagi nikmat disyukurin," katanya.
Kendati demikian, Fitri mengaku bukan lah manusia yang sempurna.
Ia kadang iri dengan keluarga tetangganya yang bisa setiap hari berkumpul dengan keluarga anak dan istri.
"Kemarin Lebaran bapak nggak pulang, itu rasanya berlinang air mata. Udah buat kue, namun kita hanya merasakan Lebaran sama anak sedangkan suami harus menjalankan tugas di Batam," ujar Fitri dengan nada sedih.
Apalagi dari awal Maret 2020 sudah 2 tahun ini Asep jarang pulang, semua demi tugas.
Satu hal yang paling dikagumi Fitri dari suaminya adalah Asep orang paling takut menggunakan alat negara untuk keperluan pribadinya.
“Saya sangat sedih, setelah vaksinasi sudah berlangsung lama. Saya baru dapat vaksin kemarin. Padahal suami saya kepala Bapelkes. Saya sudah pernah minta untuk disuntik vaksin, namun bapak bilang apa? Sabar mah, masyarakat umum belum waktunya divaksin. Berikan ke yang lain yang lebih membutuhkan terlebih dahulu,” ujar Fitri sedari meneteskan air mata.
Itu lah pak Asep, dia selalu ingin berusaha adil.
Tak hanya itu, sosok kesederhanaan Asep juga dirasakan supir pribadinya. Pak Asep ini paling risih kalau disupirin.
Kini Asep sudah memiliki tiga orang anak, pertama seorang wanita yang duduk di bangku kuliah dan 2 orang laki-laku masih menempuh di bangku sekolah.
Ada satu hal yang gak bisa dilupakan orang dari sosok Asep, dia orangnya periang.
Dia mengaku, dulu pernah ada rapat Dirjen suasananya lagi tegang tiba tiba masuk pak Asep bisa mencairkan suasana.
Tak hanya melulu pekerjaan, kata Fitri suaminya itu juga memiliki hobinya. Termasuk pecinta bola mania.
"Istri pertama saya, kedua persib Bandung, dan ketiga ketiga Koran," kata Fitri.
Begitulah sosok sang suami 'Asep' di mata Nurfitri. (TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita tentang Kepri