Harga Emas Antam Merosot Rp 12.000 pada Kamis (17/6), Cek Rincian Harga per Gramnya

Harga emas melayang di dekat level terendah lebih dari satu bulan pada hari Kamis (17/6).

Dolar dan imbal hasil US Treasury melonjak setelah pejabat Federal Reserve memproyeksikan kenaikan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan.

Melansir Reuters pukul 08.22 WIB, menyusul penurunan 2,5% di sesi sebelumnya ke level terendah sejak 6 Mei di US$1.803,79 per ons troi, harga emas spot sedikit naik 0,2% pada 0039 GMT di awal perdagangan Asia.

Sedangkan harga emas berjangka AS turun 2,4% pada US$1.816,90 per ons troi.

Indeks dolar melonjak ke level tertinggi dalam dua bulan terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun naik ke level tertinggi sejak 4 Juni di 1,594%, meningkatkan biaya peluang memegang emas tanpa bunga.

The Fed pada hari Rabu mulai menutup pintu pada kebijakan moneter yang didorong oleh pandemi karena para pejabat memproyeksikan jadwal yang dipercepat untuk kenaikan suku bunga.

Membuka pembicaraan tentang bagaimana mengakhiri pembelian obligasi era krisis dan mengatakan darurat kesehatan yang berusia 15 bulan telah berakhir. Tidak lagi menjadi kendala utama dalam perdagangan AS.

Suku bunga yang lebih tinggi akan menumpulkan daya tarik emas karena diterjemahkan ke dalam biaya peluang yang lebih tinggi untuk memegangnya.

SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya naik 0,1% menjadi 1.045,78 ton pada Rabu.

Ekspektasi inflasi di Inggris berlabuh dengan baik di sekitar target Bank of England sebesar 2%, menteri keuangan Rishi Sunak mengatakan setelah data menunjukkan inflasi menembus di atas target untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun.

Di tempat lain, harga perak naik 0,6% menjadi US$27,14 per ons troi, paladium turun 0,1% menjadi US$2,794,16, dan platinum naik 0,1% menjadi US$1.123,50. (*)