Stop 4 Kebiasaan Buruk Perusak Baterai Smartphone

Ponsel dan smartphone menjadi kebutuhan primer kaum urban terutama metropolitan yang membuat intensitas pemakaian membuatnya harus sering di-charge

thinkstock
Ilustrasi mengisi ulang daya smartphone dengan powerbank, yang ternyata menjadi salah satu penyebab cepat rusaknya baterai ponsel 

TRIBUNBATAM.id - Ponsel dan smartphone menjadi kebutuhan primer kaum urban terutama metropolitan.

Fungsinya yang beragam membuat orang-orang tak bisa lepas darinya bahkan terpikir meninggalkannya.

Mulai dari bertelepon, belajar, bermain game, bermedsos ria hingga memesan makanan bisa dari genggaman.

Beda saat pertama kali muncul yang fungsi dan modelnya masih sederhana, transformasi ponsel kini kompleks.

Intensitas pemakaian itu membuat smartphone harus sering di-charge yang membuat baterai bekerja ekstra.

Ilustrasi memakai smartphone
Ilustrasi memakai smartphone (MaxPixel's contributors)

Untuk itulah pengguna smartphone harus tepat dalam merawat baterainya agar lebih tahan lama.

Dirangkum dari berbagai sumber berikut adalah kebiasaan buruk yang biasa dilakukan dan membuat baterai cepat rusak.

1. Stop kebiasaan pakai powerbank

Perangkat baterai portabel (powerbank) sering kali menjadi penyelamat saat baterai smartphone sekarat.

Namun, banyak pengguna yang sering kali mengisi daya lewat powerbank meski tidak sedang darurat dan sebenarnya memungkinkan menggunakan perangkat charger.

Hentikan kebiasaan mencas smartphone seperti itu.

Baca juga: Spesifikasi Powerbank Anker yang Berkapasitas 10.000 mAh, Dibanderol Rp 200 Ribuan

Keseringan menggunakan powerbank bisa membuat daya tahan baterai ponsel berkurang.

Tak seperti charger via listrik, powerbank tidak sepenuhnya mengalirkan daya yang stabil dan sesuai spesifikasi smartphone.

Ditambah lagi dengan banyak beredarnya powerbank dengan kualitas rendah.

Mengisi ulang daya smartphone dengan powerbank.
Mengisi ulang daya smartphone dengan powerbank. (thinkstock)

Kebiasaan buruk lain yang perlu disetop adalah men-charge smartphone menggunakan laptop atau PC melalui kabel data.

Seperti powerbank, arus listrik dari komputer tidak dirancang untuk mengisi daya smartphone sesuai standar.

Jadi mulai sekarang, hanya gunakan powerbank dan komputer jika benar-benar dalam keadaan darurat.

2. Stop pakai sembarang charger

Perangkat charger ponsel dan tablet Android memiliki bentuk yang seragam sehingga sering dipakai bergantian untuk semua perangkat.

Padahal, tiap perangkat memiliki charger dengan spesifikasi khusus yang disesuaikan dengan jenis perangkat dan kapasitas baterainya.

Baca juga: Berikut Daftar Smartphone yang Bisa Gunakan Jaringan 5G di Indonesia, Cek di Sini

Charger perangkat tablet biasanya memiliki ukuran ampere yang lebih besar.

Charger yang tidak sesuai spesifikasi secara perlahan akan mengurangi kinerja baterai.

Jadi, mulai sekarang jangan pakai charger tablet untuk mengisi baterai ponsel.

Gunakan charger orisinal atau yang sesuai spesifikasi standar ponsel Anda.

3. Stop ngecas semalaman

Mencas terus smartphone yang sudah penuh dalam waktu lama tidaklah baik.

Yang sering dilakukan adalah mencas ponsel semalaman.

Suasana saat warga memanfaatkan warung kopi yang menggunakan genset untuk mengecas telepon genggam dan laptop miliknya di tengah padamnya listrik di Kota Tanjungpinang, Jumat (5/6/2020)
Suasana saat warga memanfaatkan warung kopi yang menggunakan genset untuk mengecas telepon genggam dan laptop miliknya di tengah padamnya listrik di Kota Tanjungpinang, Jumat (5/6/2020) (TRIBUNBATAM.ID/ALFANDI SIMAMORA)

Smartphone terkini memang sudah dilengkapi dengan fitur overharge protection, yang menjaga baterai berhenti diisi saat penuh.

Namun, beberapa riset menyebutkan baterai bisa terjaga kualitasnya jika diisi tidak sampai penuh 100 persen, cukup sampai 80-90 persen.

Jadi, tak ada salahnya untuk menghentikan kebiasaan mencas semalaman agar usia baterai bisa lebih panjang.

4. Stop kosong kelamaan

Membiarkan baterai benar-benar kosong lebih tak baik lagi.

Jika sering seperti ini, maka ketahanan baterai akan perlahan menurun.

Baca juga: Harga HP Smartphone Oppo Terbaru Februari 2021, Reno4 hingga Oppo Reno5

Alasannya, jika baterai benar-benar dalam keadaan kosong, sel baterai akan tidur.

Jika tak cepat-cepat dibangunkan, kemungkinan terburuknya sel tersebut bakal kehilangan kemampuan untuk menyerap daya dari alat pengisian.

Pengisian daya terbaik, berdasarkan sejumlah riset, saat baterai berada di bawah angka 40 persen, pada kisaran 15 sampai 35 persen.

Ilustrasi anak-anak yang menggunakan gadget untuk belajar dan bermain
Ilustrasi anak-anak yang menggunakan gadget untuk belajar dan bermain (KOMPAS.COM)

Setiap tahun ketahanan baterai bakal semakin menurun.

Walau pengguna telah merawat baterai dengan benar, setiap baterai punya umur.

Untuk itu, bersedialah membeli baterai baru demi kesehatan smartphone.

Tips yang telah dipaparkan hanya mampu memanjangkan umur baterai, bukan membuatnya abadi.

Smartphone terkini memang tidak memberi opsi pengguna untuk mengganti baterai dengan mudah.

Baca juga: Cara Mengatasi Mata Lelah akibat Gadget pada Anak, Jangan Anggap Sepel Gangguan Mata

Baca juga: Cegah Si Kecil Kecanduan Gadget saat Karantina! Bunda, Buatlah Rutinitas Harian Bersama Anak

Baca juga: Kecanduan Gadget, Anak Zaskia Adya Mecca Nyaris Tak Bisa Melihat: Aku Sesak Nafas Lihat Anak Dibius

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved