ROHANI KRISTUS

DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Rabu, 23 Juni 2021: Waspadalah Terhadap Nabi Palsu

DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Rabu, 23 Juni 2021 mengingatkan seluruh umat Katolik untuk waspada terhada nabi palsu.

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
ISTIMEWA
ILUSTRASI - Yesus mengutus murid-murid-Nya. 

Saudara dan saudariku seiman, sabda Tuhan Yesus hari ini sangat mengejutkan, terutama untuk kebanyakan pendengar-Nya yaitu orang Yahudi.

Ada semacam anggapan dasar pada mereka bahwa karena mereka keturunan Abraham, mereka pasti umat Allah, milik Allah.

Untuk sebagian kita pun mengejutkan, tetapi karena alasan yang berbeda. Karena pengaruh pola pikir modern dan pluralitas agama-agama Timur, ada anggapan bahwa banyak jalan menuju ke Tuhan.

Kepercayaan dan kehidupan yang seperti apa pun, akhirnya akan membawa orang ke surga. Tuhan Yesus menentang keras anggapan sesat itu.

Saudara dan saudariku seiman, hidup diumpamakan Yesus seperti memasuki gerbang (ayat 13), melewati jalan (ayat 14), mengeluarkan buah (ayat 17),

dan mengalaskan bangunan (ayat 24-27). Hanya ada dua kemungkinan perjalanan dan akhir hidup manusia dalam evaluasi ilahi.

Pintu, jalan, buah, dasar yang bagaimana yang kita putuskan untuk menjadi sifat hidup kita kini, akan menentukan nasib kekal kita.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 6 Mei 2021: ‘Tinggallah Dalam Kasih Yesus’

ILUSTRASI - Doa Yesus kepada umat-Nya.
ILUSTRASI - Doa Yesus kepada umat-Nya. (ISTIMEWA)

Sayangnya yang banyak diminati orang adalah jalan lebar menuju kebinasaan (ayat 13). Orang lebih suka disesatkan dan menyesatkan daripada tunduk kepada kebenaran Allah.

Jalan menuju ke kebinasaan memang mudah sebab tinggal mengikuti saja arus dunia yang didorong oleh dosa.

Saudara dan saudariku seiman, aktif dalam kegiatan rohani, melakukan banyak pelayanan termasuk membuat mukjizat,

fasih melantunkan kalimat-kalimat teologis dan pujian kepada Tuhan bukan jaminan seseorang sungguh di pihak Tuhan.

Tanda satu-satunya yang menjamin bahwa kita terhisab ke dalam Kerajaan Surga adalah kita tidak dievaluasi Tuhan sebagai “pembuat kejahatan” (ayat 23).

Dengan kata lain, bila hidup kita menunjukkan adanya perjuangan konsisten untuk hidup kudus dengan pertolongan anugerah-Nya, barulah kita memiliki jaminan sah keselamatan kita.

Saudara dan saudariku seiman, setiap pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik.

“Maka, apabila kita ingat akan perbuatan baik Allah di dalam kehidupan kita dan di dalam kehidupan para kudus, kita dapat melihat di dalamnya suatu jaminan, bahwa rahmat sedang bekerja di dalam kita.”

Kita harus selalu waspada dalam kehidupan karena banyak hal bisa mengancam keberlangsungan hidup kita, baik jasmani maupun rohani.

Dalam dunia yang terus berkembang ini, kita hendaknya bisa memilah mana yang terbaik untuk hidup kita.

Tanpa sikap waspada, kita hanya akan menjadi korban dari perkembangan dunia yang terus berinovasi.

Dalam kehidupan rohani, kita harus lebih waspada lagi mengingat banyaknya nabi palsu dalam hidup ini.

Itulah yang diingatkan oleh Yesus dalam Injil hari ini.

Ia mengingatkan para murid supaya waspada terhadap nabi-nabi palsu yang datang layaknya seekor domba,

tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala buas yang ingin memangsa kawanan domba tersebut.

Dari buah-buah hidupnyalah kita bisa mengenali mereka. Saudara dan saudariku seiman, siapa nabi palsu pada masa sekarang ini? Mudah bagi kita untuk mengenalinya.

Nabi palsu, seperti dikatakan oleh Yesus adalah orang yang hidupnya tidak membuahkan tindakan baik.

Ia pandai berkata-kata, tetapi tidak melakukannya. Ia seperti tong kosong yang nyaring bunyinya. Bukan hanya itu.

Ia bisa berpenampilan menarik dan berwibawa tetapi tidak berkualitas hidupnya. Inilah nabi palsu.

Oleh karena itu, kita semua bisa jatuh menjadi nabi palsu ketika hidup kita tidak mampu menunjukkan perbuatan baik dalam kehidupan.

Ketika pejabat pemerintahan hanya pandai memberikan janji-janji manis, tetapi tidak pernah merealisasikannya, ia tampil sebagai nabi palsu.

Ketika seorang religius tidak menghayati kaul-kaul kebiaraan dan janji-janjinya, ia menjadi nabi palsu bagi umat.

Ketika pasangan suami istri tidak lagi menghidupi janji perkawinan yang diucapkan di hadapan Tuhan dan umat-Nya, pada saat itu mereka menjadi nabi palsu bagi anak-anaknya dan tetangga.

Para pengguna media sosial menjadi nabi palsu bagi para warganet ketika mereka menyalahgunakannya dengan menyebarkan konten provokatif dan menjadikan sarana untuk menyakiti bahkan melukai hidup orang lain.

Hendaknya kita selalu tekun berdoa dan menyatukan diri dengan Tuhan supaya hidup kita membuahkan perbuatan baik dan kebenaran.

Saudara dan saudariku seiman, mari kita terus berjuang untuk mengambil jalan yang tepat sesuai dengan kehendak Allah, Allah yang adalah Baik adanya itu.

Sehingga kita terus menghasilkan buah baik lewat hidup baik kita. Amin.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 22 April 2021: Yesus Adalah Roti Hidup

ILUSTRASI - Yesus menjanjikan Roh Penghibur.
ILUSTRASI - Yesus menjanjikan Roh Penghibur. (ISTIMEWA)

Doa

Tuhan Yesus, terima kasih penuh syukur kami haturkan kepada-Mu untuk kesetiaan dan ketaatan-Mu kepada kehendak Bapa surgawi; juga untuk kasih-Mu kepada kami yang tak pernah luntur.

Sukacita karena mengasihi-Mu jauh lebih baik daripada rasa damai yang bersifat sementara sebagaimana ditawarkan oleh dunia.

Oleh karena itu, ya Tuhan Yesus, terimalah hati kami yang kami persembahkan kepada-Mu pada hari ini. Kami sungguh mengasihi Engkau.

Semoga kita sekalian dan semua orang yang kita kasihi, segala usaha dan kerja kita, dilindungi, dibimbing dan diberkati Allah yang Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)

Berita terkait Doa Bacaan dan Renungan Harian Katolik

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved