Depresi Gegara Diteror Utang Pinjol Tiap Hari, Pria Ini Pilih Akhiri Hidupnya
OS (38) memilih bunuh diri gegara depresi terus menerus ditagih membayar utang oleh Pinjaman Online (Pinjol)
TRIBUNBATAM.id, BATAM- Keberadaan pinjaman online menuai pro dan kontra.
Apalagi pinjaman online atau pinjol yang tidak sesuai dengan aturan OJK.
Suku bunganya tak masuk akal, hingga gaya penagihan yang mengerikan pun siap menanti para nasabah pinjol tak berlisensi.
Sehingga tak jarang nasabah pinjol ini yang merasa tertekan hingga depresi akibat teror pinjol.
Sebagian besar dari mereka bahkan ada yang nekat melakukan bunuh diri.
Ya, mereka dengan sengaja mengakhiri hidupnya lantaran terjerat pinjol.

Seperti yang baru-baru ini terjadi di Tulungagung.
OS (38) memilih bunuh diri gegara depresi terus menerus ditagih membayar utang.
Teror tersebut didapatkannya dari penagih utang pinjol tempat ia meminjam uang.
OS memilih mengakhiri hidup dengan cara menusukkan benda tajam ke tubuhnya dan menyayat urat nadi.
Hal itu diungkapkan oleh Kasubag Humas Polres Tulungagung, Iptu Tri Sakti Saiful Hidayat.
OS ditemukan tak bernyawa dengan belasan luka tusuk di sejumlah bagian tubuhnya.
Dokter Forensik dari RS Bhayangkara Kediri telah selesai melakukan autopsi terhadap jasad OS di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD dr Iskak Tulungagung,
Hasilnya, OS diyakini tewas karena bunuh diri, dan bukan karena dibunuh.
Di antaranya luka tusuk bergerombol di dada kanan dan kiri, berukuran 1,5-2 Centimeter.
Ada juga luka sayat di tangan dan leher, dikelilingi luka percobaan.
"Model lukanya menunjukkan dilakukan tangan kanan, dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke atas," terang Tri Sakti, Rabu (23/6/2021) malam.
Ada pula luka korosif di bagian bibir dan luka lecet di pipi.
Korban meninggal dunia karena luka tusuk di dada yang mengakibatkan pendarahan dan paru mengempis.
Selain itu lambung korban rusak, karena sebelumnya sempat meminum cairan pembersih lantai.
"Korban dipastikan bunuh diri. Dari rekaman CCTV juga tidak ada aktivitas yang mengarah pada tindak pidana," sambung Tri Sakti.
Polisi juga memeriksa percakapan dalam ponsel korban.
Di dalam alat komunikasi itu tidak ditemukan percakapan yang janggal.
Namun ditemukan pemberitahuan tagihan utang dari pinjaman online.
Dari saksi-saksi yang diperiksa membenarkan, jika OS terlilit utang di banyak pinjaman online
Selama ini OS juga tidak bisa mengangsur pinjamannya.
Diduga OS depresi karena setiap hari menerima pemberitahuan tagihan dari pinjaman online.
"Korban depresi karena banyak utang di pinjaman online, dan setiap hari terus ditagih," tutur Tri Sakti.
Sebelumnya OS ditemukan terkapar berlumuran darah di rumahnya di Perumahan Pattimura Desa Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Selasa (22/6/2021).
Selain ada belasan luka tusuk di dada dan perut, ada dua luka sayat dan tiga luka tusuk di leher.
Korban sempat minta tolong kakaknya untuk dipanggilkan ambulans.
OS sempat dirawat di IGD RSUD dr Iskak Tulungagung, namun ia kehabisan darah karena lukanya.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunMadura
Baca berita terbaru lainnya di Google