ASET KRIPTO

Paraguay Segera Legalkan Bitcoin sebagai Mata Uang Resmi Ikuti Jejak El Savador

Paraguay disebut-sebut ingin menjadi pusat kripto di kawasan Amerika Latin dan ingin menjadi model legalisasi uang kripto sebagai alat pembayaran.

Reuters via kompas.com
Penanda pada jendela mempromosikan mesin ATM Bitcoin. 

TRIBUNBATAM.id  - Upaya negara tetangga Amerika untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS kian menguat.

Setelah El Savador meresmikan mata uang kripto, bitcoin, sebagai alat pembayaran sah, hal serupa akan dilakukan negara amerika latin lainnya.

Saat ini Paraguay sedang mempertimbangkan untuk mengesahkan Bitcoin sebagai mata uang resminya. 

Bahkan beberapa negara lain di Amerika Latin seperti Panama juga sedang mempertimbangkannya untuk mengurangi ketergantungan dolar AS.

Bitcoin dipercaya bisa meningkatkan literasi keuangan digital.

CEO Indodax Oscar Darmawan menilai, pemerintah Paraguay sedang mempertimbangkan Bitcoin sebagai bagian dari ekosistem moneternya.

Baca juga: Geser Dolar AS, Indonesia dan China Gunakan Yuan-Rupiah untuk Transaksi Dagang

Menurutnya, Paraguay akan menjadi negara kedua yang akan melegalkan Bitcoin.

“Paraguay sudah mengumumkan sedang mempertimbangkan untuk mensahkan Bitcoin. Beberapa negara tetangganya, juga mempertimbangkannya. Ini langkah mereka untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS,” katanya, Sabtu (26/6/2021).

Paraguay disebut-sebut ingin menjadi pusat kripto di kawasan Amerika Latin. Mereka juga ingin menjadi model bagi negara-negara lain dalam hal legalisasi uang kripto sebagai alat pembayaran.

Menariknya lagi, Amerika Latin adalah negara yang paling banyak menggunakan aset kripto.

Menurut Oscar, wajar bila negara berkembang mempertimbangkan penggunaan Bitcoin karena masih banyak masyarakat yang belum punya rekening bank. 

Bitcoin dipercaya bisa meningkatkan literasi keuangan digital.

Baca juga: Ingin Beli Rumah? Pilih 3 Investasi Ini yang Cocok untuk Tabungan

Kemudian, kurang optimalnya investasi luar negeri Bitcoin bisa mengoptimalkan investasi luar negeri sehingga lebih efisien.

“Bitcoin dipercaya juga bisa menekan laju inflasi. Karena sudah terbukti menjadi nilai lindung inflasi yang baik, terutama saat Pandemi. Negara-negara berkembang sulit menahan laju inflasi, apalagi di tengah pandemi seperti ini,” sebutnya.

Oscar menyebutkan bahwa mungkin saja akan ada negara lain yang akan mengesahkan Bitcoin.

“Karena Bitcoin yang mengadopsi teknologi blockchain bisa mengatasi permasalahan finansial negara berkembang dan negara miskin yang ada di seluruh dunia,” kata Oscar Darmawan.

Di sisi lain, para developer blockchain di seluruh dunia juga sedang gencar melakukan sosialisasi tentang Bitcoin, aset kripto dan blockchain itu sendiri. 

El Salvador akan Pakai Bitcoin Legal Tender September Ini

Presiden El Salvador Nayib Bukele, mengatakan pada hari Kamis kemarin bahwa Undang-undang (UU) yang baru-baru ini disahkan akan membuat bitcoin legal tender berlaku pada 7 September mendatang.

Namun ia mencatat bahwa penggunaan mata uang digital ini akan bersifat opsional.

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (25/6/2021), kongres negara telah menyetujui proposal Bukele untuk merangkul cryptocurrency, menjadikan El Salvador negara pertama di dunia yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.

"Penggunaan bitcoin akan menjadi opsional, tidak ada yang akan menerima bitcoin jika mereka tidak menginginkannya.

Jika seseorang menerima pembayaran dalam bitcoin, mereka dapat memilih untuk menerimanya secara otomatis dalam dolar," kata Bukele.

Menurut pemimpin negara Amerika Latin itu, gaji dan uang pensiun di negara tersebut yang telah menggunakan greenback sejak 2001, akan terus dibayarkan dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS).

Kendati demikian, ia tidak merinci apakah itu termasuk gaji yang dibayarkan kepada pegawai negeri dan pegawai swasta.

Data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa pengiriman uang ke El Salvador sangat bergantung pada uang yang dikirim kembali dari pekerja di luar negeri, yakni mencapai hampir 6 miliar dolar AS atau sekitar seperlima dari Produk Domestik Bruto PDB negara itu pada 2019.

Itu merupakan salah satu rasio tertinggi di dunia.

"Salah satu alasan kami mengesahkan Undang-undang bitcoin justru untuk membantu orang yang akan melakukan pengiriman uang," tegas Bukele.

Ia menambahkan bahwa biaya komisi yang tinggi akan dihilangkan dengan menggunakan cryptocurrency.

Menurut Analis Pembayaran dan Fintech AS di Autonomous Research, Kenneth Suchoski, sebanyak kurang dari 1 persen dari volume pengiriman uang lintas batas global saat ini dibuat menggunakan cryptocurrency.

Ia mengatakan bahwa crypto berpotensi menyumbang bagian yang lebih besar yakni lebih dari 500 miliar dolar AS dalam pengiriman uang tahunan global.

Menariknya, perusahaan seperti Cryptofirm Athena Bitcoin mulai melirik rencana pemerintah El Salvador.

Mereka mengatakan pada hari Kamis kemarin bahwa mereka berencana untuk menginvestasikan lebih dari 1 juta dolar AS untuk memasang sekitar 1.500 ATM cryptocurrency di El Salvador.

Terutama di lokasi di mana penduduk menerima pengiriman uang dari luar negeri.

ATM akan digunakan untuk membeli bitcoin atau menjualnya secara tunai. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved