BERITA MALAYSIA
Malaysia Perpanjang Lockdown, PM Muhyiddin: Tak Ada Kelonggaran Sampai Kasus Harian di Bawah 4 Ribu
Malaysia memperpanjang masa lockdown hingga batas waktu yang tidak ditentukan, PM Muhyiddin: Tak Ada Kelonggaran Sampai Kasus Harian di Bawah 4 Ribu
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
KUALA LUMPUR, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Malaysia memparpanjang masa penguncian nasional ( lockdown) untuk mengekang penyebaran covid-19 di negeri Jiran tersebut.
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin seperti dikutip dari ChannelNewsAsia melansir kantor berita Bernama mengatakan tidak ada kelonggaran di Malaysia, sampai kasus harian berada di bawah angka 4000 kasus.
Lockdown awalnya direncanakan akan berakhir Senin (28/6/2021) besok, namun kasus haris di Malaysia yang masih cukup tinggi, membuat pemerintah memutuskan belum akan mengakhiri kebijakan lockdown.
Untuk kebijakan itu, Muhyiddin mengatakan, pemerintah akan mengumumkan bantuan yang lebih komprehensif kepada seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga: Malaysia Kembangkan Vaksin mRNA, Disebut Lebih Cepat Mendeteksi dan Menghancurkan Virus Corona
Baca juga: Covid-19 Tembus 6.000 Kasus Sehari, Malaysia Kian Jauh dari Pencabutan Lockdown
Kasus harian covid-19 di Malaysia masih cukup tinggi yang mencapai angka 5.803 ribu kasus per hari pada Sabtu (26/6/2021) dan muncul varian baru.
“Fase Dua dari penguncian diperkirakan akan berlangsung selama empat minggu setelah Fase Satu berakhir," katanya seperti dikutip dari The Star.com.my melansir kantor berita Malaysia Bernama.
“Setelah itu, Fase Tiga akan dimulai dengan penerapan perintah pengendalian pergerakan di mana tidak ada kegiatan sosial yang diizinkan,” kata Muhyiddin.
PM Malaysia itu menyatakan semua keputusan untuk pindah dari satu fase ke fase berikutnya berdasarkan penilaian risiko yang dibuat Kementerian Kesehatan.
Pada bulan Mei, perintah kontrol gerakan nasional (MCO) diberlakukan kembali di Malaysia di tengah gelombang ketiga kasus COVID-19.
Dikenal sebagai MCO 3.0, semua sektor ekonomi diizinkan untuk beroperasi selama periode tersebut tetapi perjalanan lintas distrik dan antar negara bagian serta kegiatan sosial, olahraga dan pendidikan dilarang.
Pembatasan yang lebih ketat pada sektor ekonomi dan sosial kemudian diumumkan pada 21 Mei karena kasus masyarakat terus meningkat.
Pada 11 Juni, Menteri Senior Pertahanan Ismail Sabri Yaakob mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa MCO, yang kemudian akan berakhir pada 14 Juni, diperpanjang hingga 28 Juni.
Baca juga: Ruang ICU di Malaysia Penuh, Pasien Covid-19 yang Sulit Bernapas Terpaksa Dirawat di IGD
Baca juga: Denmark Lolos ke Perempat Final Piala Eropa 2020, Kasper Hjulmand: Sulit Dipercaya, Tapi Ini Nyata
Terpaksa Ikut
Seorang ekonom mengatakan Sabah harus mengikuti perintah kontrol pergerakan nasional (MCO 3.0) atau penguncian ( lockdown) jika diperpanjang pekan ini meskipun negara bagian Sabah menunjukkan penurunan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
James Alin dari Universiti Malaysia Sabah (UMS) menunjukkan jika negara bagian memutuskan tidak mengikuti penguncian dan kemudian membuka lebih banyak sektor, ini membuat negara bagian mundur jika laju vaksinasi tetap lambat seperti sekarang.