Peringati HANI, Kepala BNNP Kepri: Ada Sekitar Tiga Ribuan Orang di Kepri Pengguna Narkotika

Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tingkat Provinsi Kepri Tahun 2021 di gelar secara dsring dan sederhana di Gedung Daerah, Tanjungpi

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Agus Tri Harsanto
Ist
Dalam kegiatan yang dilakukan melalui video conference, mulai dari Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri, Brigjen Pol. Henry P. Simanjuntak, serta FKPD Tingkat l. 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tingkat Provinsi Kepri Tahun 2021 digelar secara daring dan sederhana di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (28/6/2021).

Dalam kegiatan yang dilakukan melalui video conference, mulai dari Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri, Brigjen Pol. Henry P. Simanjuntak, serta FKPD Tingkat l. 

Acara dibuka oleh Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin. 

Usai acara, Kepala BNNP Kepri, Brigjen Pol Henry P Simanjuntak mengatakan, angka prevalensi narkoba di Kepri relatif kecil di angka 0,3 persen. 

"Bila diasumsikan artinya ada sekitar tiga ribuan orang pengguna narkotika di Kepri," ujarnya. 

Dari hasil pengungkapan yang dilakukan BNNP, Polda Kepri, dan TNI AL di Kepri dalam kurun waktu tahun 2021 ada sebanyak 40 Kg narkotika jenis sabu. 

"Hasil pengungkapan yang dilakukan, asal narkotika jenis sabu dari negara Malaysia. Namun sesuai yang disampaikan Wakil Presiden tadi melalui vicall, bahwa diproduksi di segitiga emas. Ada negara Thailand, Myanmar, dan Laos," ujarnya. 

Dari sekitar tiga ribuan orang di Kepri pengguna narkotika, lanjut Henry rata-rata pada usia produktif, antara umur 15 sampai 50 tahun. 

Dalam upaya pencegahan peredaran narkotika di Kepri, instansi di bawah pimpinannya terus berkoordinasi dengan semua komponen lembaga pemerintah maupun masyarakat.

"Segala sumber daya yang ada yang bisa dikerahkan untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan narkotika di Kepri ini kita kerahkan," ucap Henry.

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad pun mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memerangi narkoba dimulai dari desa. Sebagai unit masyarakat terkecil, desa diyakini mampu mengawasi penduduk dengan lebih ketat terhadap penyalahgunaan narkoba.

"Kalau desa-desa bersih narkoba, tentu kabupaten, provinsi, dan negara kedepan bersih narkoba," ucap Gubernur Ansar. 

Ansar bersyukur, bahwa angka prevalensi narkoba di Kepri relatif kecil di angka 0,3 persen dibandingkan dengan tingkat nasional yang mencapai angka 1,8 persen.

Namun Ansar tetap berkomitmen untuk terus menurunkan angka prevalensi tersebut.

"Karena bahaya narkoba itu bukan hanya bahaya yang berkaitan dengan unsur kesehatan, tetapi mempunyai spektrum yang luas, satu negara bisa lumpuh kalau prevalensi narkobanya besar," kata Ansar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved