VALAS
Rupiah Merosot ke Level Rp 14.505 per Dolar AS, Cek Kurs di 5 Bank pada Hari Ini (30/6)
Rupiah diperkirakan masih melanjutkan pergerakan di kisaran Rp 14.430 per dollar AS hingga Rp 14.497 per dolar AS.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Dollar AS masih kokoh. Hal ini menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah di pasar spot pada Rabu (30/6/2021).
Melansir data Bloomberg pagi ini, rupiah berada pada level Rp 14.505 per dolar AS, atau melemah 0,14 persen (20 poin) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp 14.485 per dolar AS.
Menurut ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri, rupiah diperkirakan masih melanjutkan pergerakan di kisaran Rp 14.430 per dolar AS hingga Rp 14.497 per dolar AS dengan minimnya sentimen data-data ekonomi dari dalam negeri.
Baca juga: Harga Emas Terkoreksi Tipis pada Rabu (30/6), Cek Rincian Harga per Gramnya
“Sementara sentimen dari eksternal, dollar AS sebagai safe haven currency masih berpotensi menguat didorong oleh membaiknya data ketenagakerjaan sebagai salah satu indikator pemulihan ekonomi AS,” kata Renny kepada Kompas.com.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.496 per dolar AS pada Selasa (29/6/2021), atau melemah dibandingkan sebelumnya di level Rp 14.472 per dollar AS.
Baca juga: UPDATE Jadwal Terbaru Operasional Bank BRI, BNI, BCA, Mandiri, BTN, dan CIMB Niaga
Adapun kurs di bank-bank besar di Indonesia, seperti di Bank Mandiri, kurs jual dipatok pada Rp 14.490 per dolar AS. Kurs jual berarti pihak bank menjual dollar AS pada posisi ini.
Sementara untuk kurs beli di Bank Mandiri adalah Rp 14.430 per dolar AS.
Kurs beli ini berarti jika Anda ingin menjual dollar AS, pihak bank akan membelinya pada posisi ini. Berikut nilai tukar rupiah per dolar AS hari ini di 5 bank:
Bank Jual Beli
Bank Mandiri 14.490 14.430
BCA 14.551 14.536
BRI 14.670 14.470
CIMB Niaga 14.508 14.488
BNI 14.531 14.449
Sebelumnya Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menjelaskan, rupiah masih akan tertekan dari sentimen eksternal maupun internal.
Dari eksternal, kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed masih mendorong dolar AS menguat menjelang rilis data ketenagakerjaan AS.
Pasar memperkirakan data non-farm payroll akan tumbuh 700 ribu dan tingkat pengangguran berada di 5.6%.
“Perkiraan solidnya data ketenagakerjaan AS ini semakin menguatkan pandangan mengenai pergeseran kebijakan hawkish the Fed,” kata Alwi, Selasa (29/6).
Sementara kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga menilai rupiah berpotensi diselimuti sentimen negatif.
Selain pasar yang tengah wait and see jelang rilisnya data ketenagakerjaan AS, pergerakan harga komoditas juga akan berpengaruh.
Apalagi, harga minyak dunia masih terus berada dalam tren positif beberapa hari terakhir.
Dari dalam negeri, ia menyebut perkembangan kasus Covid-19 akan menjadi sentimen yang diperhatikan pasar. Selain itu, hasil keputusan Presiden Joko Widodo terkait pemberlakuan PPKM darurat akan ditunggu.
Baca Juga: Loyo lagi, rupiah spot ditutup melemah ke Rp 14.485 per dolar AS pada hari ini (29/6)
“Apakah pemberlakuan PPKM darurat ini di daerah zona merah saja, atau menyeluruh serta berapa lama implementasinya.
Selain itu, kasus harian Covid-19 apakah naik atau turun juga akan menjadi sentimen yang cukup berpengaruh,” imbuh David.
Untuk perdagangan Rabu (30/6), David memproyeksikan rupiah akan berada pada kisaran Rp 14.440 – Rp 14.500 per dolar AS.
Sementara hitungan Alwi, rupiah akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.465 - Rp 14.530 per dolar AS. (*)