INFO CUACA

Cuaca Tanjungpinang dan Bintan 3 Hari ke Depan: Berawan Namun Berpotensi Hujan

BMKG memprakirakan cuaca Tanjungpinang dan Bintan tiga hari ke depan berawan tapi berpotensi hujan

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
DOK TRIBUNWOW
Cuaca Tanjungpinang dan Bintan 3 Hari ke Depan: Berawan Namun Berpotensi Hujan. Ilustrasi Info Cuaca 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang memprakirakan cuaca untuk wilayah Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) untuk tiga hari ke depan.

Secara umum, berikut laporan prakiraan cuaca di Tanjungpinang dan Bintan untuk tiga hari kedepan.

1 Juli 2021, Kota Tanjungpinang berawan dan berpotensi hujan ringan-sedang pada siang - sore hari. Kabupaten Bintan berawan dan berpotensi hujan ringan-sedang pada siang - sore hari.

2 Juli 2021, Kota Tanjungpinang berawan sepanjang hari. Kabupaten Bintan berawan dan berpotensi hujan ringan-sedang pada siang - sore hari.

3 Juli 2021, Kota Tanjungpinang berawan sepanjang hari. Kabupaten Bintan berawan dan berpotensi hujan ringan-sedang pada siang - sore hari.

Baca juga: INFO CUACA - Besok, Jumat 2 Juli 2021 Wilayah Batam Masih Berpotensi Hujan  

Baca juga: Jadwal Kedatangan KM Bukit Raya di Pelabuhan Batu Ampar Batam Molor Gegara Cuaca Buruk

Analisis dinamika Suhu muka laut (Sea Surface Temperature atau SST) per tanggal 29 Juni 2021 di sekitar Perairan Kepulauan Riau khususnya di Perairan Pulau Bintan umumnya masih dalam kondisi yang hangat berkisar antara 30°C s.d 31°C dan anomali SST di wilayah perairan Kepulauan Riau cenderung bersifat netral bernilai antara -0.5 s.d +0.5°C.

"Indeks ENSO terupdate sebesar -0.18 dan dalam kondisi netral, dan diprakirakan kondisi netral ini akan berlangsung hingga Desember 2021. Sehingga secara umum tidak memberikan dampak terhadap peningkatan aktivitas konveksi di wilayah Indonesia," kata Prakirawan BMKG Tanjungpinang Khalid Fikri Nugraha Isnoor, Kamis (1/7/2021).

Selain itu, lanjutnya, Indeks Dipole Mode (DMI) sebesar -0.61, yang menunjukkan kondisi negatif, dan diprakirakan akan kembali netral dan berlangsung hingga Desember 2021. Sehingga cukup berpengaruh terhadap penambahan massa udara dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia.

Analisis per tanggal 28 Juni 2021 menunjukkan MJO aktif di kuadran 1, sehingga tidak berpengaruh terhadap distribusi awan-awan penghasil hujan di Indonesia, terutama wilayah Kepulauan Riau.

"Aliran massa udara pada dasarian II Juni 2021 di selatan equator diprediksi masih didominasi angin timuran. Terdapat pola siklonal di Samudera Hindia barat daya Sumatera dan Samudera Pasifik utara Papua.

Kecepatan angin relatif sama dengan normalnya. Dasarian III Juni 2021, di Indonesia selatan equator diprediksi masih didominasi angin timuran.

Pola siklonal diprediksi terbentuk di wilayah Sumatera dan Kalimantan bagian utara," terangnya.

Pada dasarian II 2021, kelembapan udara relatif (relative humidity) di seluruh wilayah Indonesia pada lapisan permukaan umumnya masih berada di atas 85% dan terjadi hingga dasarian II Juli 2021.

Kelembapan udara relatif pada lapisan 850 mb umumnya diprediksi berkisar antara 55 - 80%. Kelembapan udara relatif pada lapisan 700 mb diprediksi umumnya diprediksi berkisar antara 60 - 80%.

"Untuk peringatan dini yang harus diwaspadai, terjadinya hujan ringan yang dapat disertai petir dan angin kencang akibat munculnya awan cumulonimbus," ungkapnya.

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer pengaruh fenomena cuaca skala global (ENSO dan MJO) tidak berpengaruh, namun untuk IOD yang bernilai negatif cukup memiliki pengaruh terhadap penambahan pasokan uap air di Indonesia bagian barat.

Pengaruh fenomena skala regional berpengaruh terhadap kondisi hujan di wilayah Tanjungpinang dan Bintan sekitarnya. Nilai SST yang hangat dengan nilai anomali SST berada dikisaran netral menunjukkan aktivitas penguapan yang cukup untuk menyuplai uap air di atmosfer, sehingga dapat mendukung terbentuknya awan-awan konvektif di sekitar wilayah Pulau Bintan.

Pengaruh dari fenomena cuaca skala lokal juga berpengaruh berupa adanya belokan angin (shearline) dan pertemuan angin (konvergensi) masih sering terjadi di sekitar wilayah Kepri, sertai didukung dengan
kondisi kelembapan udara di lapisan atas yang sedang hingga tinggi menyebabkan cuaca di wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya secara umum berawan dan berpeluang terjadi hujan dengan intensitas ringan - sedang yang bersifat lokal pada pagi dan siang hari.

(Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Tanjungpinang

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved