TRIBUN WIKI
Biodata Arief Harsono, Bos Samator Group dan Bapak Oksigen Indonesia Meninggal Dunia
Pendiri Samator Group, Arief Harsono meninggal dunia di RS Adi Husada, Surabaya setelah berjuang melawan Covid-19
TRIBUNBATAM.id - Pendiri Samator Group, Arief Harsono meninggal dunia, Jumat (2/7/2021) pukul 21.30 WIB.
Pria yang dijuluki Bapak Oksigen Indonesia ini mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Adi Husada, Subaya.
Arief meninggal dunia usai berjuang melawan Covid-19.
Kabar duka tersebut diunggah oleh sejumlah akun Instagram perusahaannya.
Hotel Notovel Samator Surabaya Timur mengunggah tulisan:
"our deepest condolence on the loss of Mr Arief Harsono, President Director of Samator Group. May his soul rest in peace".
Lantas, siapa sebenarnya Arief Harsono?
Samator Group dan Arief Harsono
Samator Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang gas dan energi.
Perusahaan ini berdiri pada tanggal 22 Juli 1975.
Pada awalnya, PT Samator hanyalah pabrik penghasil gas acetylene yang kecil.
Setelah menginjak usia 37 tahun, Samator berubah menjadi perusahaan gas yang memiliki 60 cabang di Indonesia.
Hal ini tidak lepas dari peran Arief Harsono, sang nahkoda kapal dari Samator yang dijuluki Bapak Oksigen Indonesia.
Berikut profil dan biodata Arief Harsono
Ir. Arief Harsono, MM., M.Pd.B. lahir di Toli-Toli,18 Juli 1954.
Dia adalah pendiri Samator Group yang beberapa kali menduduki jabatan penting.
Jabatan yang pernah dan sedang dijabat adalah Direktur Utama PT Samator, Komisaris Utama PT Samator Gas Industri dan Direktur Utama Perusahaan (2003 – 2006).
Arief hidup dan tumbuh sebagai anak kampung.
Dia lahir di sebuah rumah panggung, persis di tengah kebun kelapa.
Sulung dari 4 bersaudara ini harus tinggal bersama nenek mereka di Toli-toli.
Sementara orangtuanya pindah ke Surabaya untuk mengobati anak nomor 2 yang sakit jantung.
Saat masuk SD, Arief dibawa ke Surabaya.
Dia sekolah di SD Negeri Kapasari.
Ketika masuk SMP Arief memilih SMP swasta (Petra) agar bisa masuk sore.
Di pagi hari Arief diminta membantu bapaknya di gudang kopra.
Demikian juga waktu SMA. Ia pilih SMA Petra –karena bisa masuk sore.
Waktu tamat SMA, Arief dihadapkan pada pilihan dari ayahnya: mau kerja atau mau kuliah.
Arief pilih kerja.
Sang ayah lantas mengirim anak umur 18 tahun itu ke Poso.
Di sana Arief diminta belajar kopra kepada teman dagangnya: Haji Rauf Lasahido.
Arief pertama kali berbisnis umur 18 tahun.
Kala itu, dia mencari kopra sampai ke pulau Una Una, sebuah pulau bundar di tengah laut antara Poso dan Gorontalo.
Nahas, Arief terjatuh dari kapal Damsole.
Untung juru mesin kapal itu melihat Arief yang timbul tenggelam jauh di belakang kapal.
Damsole pun memutar balik dan membawa Arief naik ke kapal.
Nama Damsole itu diambil dari nama kampung di pinggir pantai Poso: Damsol.
Ketika berhasil membangun hotel Novotel yang baru, salah satu lounge di lantai 5-nya diberi nama "Damsole".
Selain itu, executive Lounge di hotel itu juga ia beri nama Una Una.
Arief kemudian melanjutkan pendidikan S1 dan S2nya di Universitas Gadjah Mada.
Namanya kini besar dan dikenal sebagai Bapak Oksigen Indonesia
Organisasi
KETUA Majelis Maitreya Buddhis Indonesia
KETUA Majelis Buddhis Indonesia Assn
KETUA Gas Industri Indonesia Assn
Kepedulian Arief Harsono
Menghadapi pandemi Covid-19, Arief Harsono yang aktif di Pengusaha Peduli NKRI kerap membuat aksi sosial.
Salah satunya bekerjasama dengan Komunitas Lintas Iman Jawa Timur dan komunitas PT Hebat, memberikan bantuan paket makanan berbuka puasa.
Paket makanan untuk berbuka puasa oleh mitra UMKM binaan PT Hebat dan akan disalurkan melalui Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB).
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Arief Harsono perwakilan Pengusaha Peduli NKRI kepada Boy Arno, perwakilan YABB di Hotel Novotel Samator Surabaya Timur, Kamis (14/5/2020).
“Tanpa perlu memandang latar belakang agama dan suku, kita wajib bahu-membahu saling membantu saudara-saudara kita di masa sulit seperti pandemi COVID-19 sekarang ini,” ujar Irwan Pontoh mewakili Komunitas Lintas Iman Jawa Timur, Jumat (15/05/2020).
Dalam penyediaan paket makanan Ramadan di wilayah Surabaya raya ini, Komunitas Lintas Iman Jawa Timur dan Pengusaha Peduli NKRI menggandeng PT Hebat, sebuah ekosistem digital yang membina UMKM dan fokus membantu garda terdepan di masa COVID-19.
“Nah dengan begitu pemberian bantuan ini juga secara langsung akan menggerakkan roda ekonomi UMKM,” lanjutnya.
Arief Harsono perwakilan Pengusaha Peduli NKRI menambahkan, pihaknya para pengusaha, merasa tergerak untuk membantu anggota masyarakat yang terdampak khususnya mereka yang berjuang di garda terdepan.
“Agar aktivitas tetap berjalan selama pandemi COVID-19, serta agar ibadah puasa mereka tetap lancar di bulan suci Ramadan ini. Pengusaha Peduli NKRI akan terus menggalang bantuan untuk menolong masyarakat terdampak pandemi COVID-19.” Ujarnya.
Boy Arno menyambut baik kolaborasi ini.
“YABB sangat mengapresiasi bantuan dari teman-teman Komunitas Lintas Agama Jawa Timur dan Pengusaha Peduli NKRI, bantuan ini membuktikan tingginya solidaritas dan gotong royong masyarakat Indonesia di masa sulit,” tukasnya.
Selain di Surabaya, bantuan dari Pengusaha Peduli NKRI juga sudah dilakukan di Jabodetabek, Medan, Palembang, Bandung, Semarang, dan Makassar.
Ungkapan duka cita

Melansir artikel di Surya.co.id dengan judul Biodata Arief Harsono Bos Samator Group yang Meninggal Dunia, Bapak Oksigen Indonesia yang Dermawan, kabar duka juga diungkapkan Hermanto Tanoko, salah satu pengusaha Surabaya yang memiliki kerajaan bisnis Tancorp.
Di akun instagramnya, Hermanto Tanoko @htanoko menuliskan:
Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh pengusaha Gas Terbesar di Indonesia.
Ir. Arief Harsono, MM., M.Pd.B., bos Samator Grup yang telah menghembuskan nafas terakhir pukul 21.30 WIB,Jumat 2 Juli 2021, @RS Adi Husada, Surabaya
Hermanto Tanoko juga mengungkap profil singkat Arief Harsono.
Berikut tulisannya:
"Beliau mendirikan Samator th 1975, sekarang Samator Grup dengan fasilitas lebih dari 50 pabrik Oksigen & 100 pos pengisian, telah mampu menyediakan serangkaian produk & jasa gas dalam memenuhi permintaan pasar dengan jaringan distribusi terbesar & terluas secara Nusantara.
Termasuk di daerah yang secara komersial tidak menguntungkan,
Samator Grup telah tumbuh menjadi perusahaan Multi Triliun Rupiah dengan karyawan >3.000 orang.
Pada tahun 2004, Samator melakukan ekspansi usaha gas industrinya secara agresif dengan melakukan akuisisi atas PT Aneka Gas Industri.
Jabatan di organisasi yg diemban beliau sebagai:
Ketum Persatuan Umat Buddha Indonesia, Ketum Asosiasi Gas Industri Indonesia, Ketua APINDO DPP Jatim, Ketum DPP Walubi, Ketua STAB Maitreyawira, Ketua DPP Majelis PBMI, Ketum Pengurus Pusat LPTGN & Wakil Ketum IV PBVSI.
Hermanto Tanoko juga mengungkapkan perbincangannya dengan Arief Harsono tentang Covid-19:
Pada tgl 25/6 saya tanya beliau mengenai kondisi Covid 19 dan kecukupan Oksigen, dijawab sbb:
"Kelihatan akan naik terus sampai pertengahan Juli memang seluruh Produsen Oxygen kewalahan terbentur akan Tabung Gas dan transport.
Jadi beberapa minggu ini saya banyak sibuk koordinasi kekurangan Oxygen di RS Jabar, Jateng&Jatim sehingga agak kelupaan waktu istirahat",kata Pak Arief.
Menurut Hermanto Tanoko, Arief Harsono adalah seorang pahlawan.
"Kita semua telah kehilangan seorang Pahlawan yang telah berjibaku memenuhi keperluan Oksigen di Indonesia, bahkan bulan lalu dengan beberapa pengusaha telah menyumbang 5 kontainer Tabung Gas Oksigen ke India.
Berkat kegigihannya, Indonesia sudah mandiri di bidang Oksigen.
Terima kasih dan Selamat jalan sahabat, partner, tokoh panutan yg luar biasa Bapak Arief Harsono, beliau telah membantu ribuan masyarakat program vaksinasi dan setiap hari sibuk koordinasi alokasi Oksigen dengan berkeliling ke seluruh RS di Indonesia.
Semoga Bapak Arief Harsono alm.meninggal dengan damai & telah diterima disisiNya dan istri, anak2, keluarga yang ditinggal diberi kekuatan dan ketabahan.
Jasa jasa & Legacy beliau akan selalu kita kenang".
(*)