TRIBUN WIKI
Agar Tak Tertular, Begini Cara Mencuci Pakaian Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri
Mencuci pakaian pasien positif Covid-19 tidak bisa sembarangan. Sebab, virus masih bisa hidup di permukaan benda.
TRIBUNBATAM.id - Mencuci pakaian pasien Covid-19 sebenarnya tidak boleh sembarangan.
Sebab, tubuh pasien Covid-19 telah terkontaminasi virus yang bisa dengan mudah menular ke orang lain.
Tak dapat dipungkiri, virus Corona bisa menyebar melalui permukaan benda, termasuk pakaian.
Untuk itu, mencuci pakaian pasien Covid-19 butuh perlakuan khusus.
Pakaian tak hanya dicuci, namun juga perlu desinfeksi.
Mencuci pakaian memang dapat menurunkan risiko penyebaran agen infeksi, seperti virus dan bakteri.
Namun, hal itu tidak membunuh mereka.
Oleh karena itu, perlu melakukan desinfeksi dengan menggunakan bahan kimia pembunuh kuman.
Sebuah studi melaporkan bahwa virus tetap menular selama 3–7 hari pada permukaan kaca, baja tahan karat, dan plastik, dan kurang dari 2 hari pada kayu dan kain.
Temuan mereka juga menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 sangat sensitif terhadap panas.

Setelah dipanaskan dalam suhu 70 derajat celcius, virus menjadi tidak aktif dalam waktu 5 menit.
Desinfeksi permukaan dengan 0,1% natrium hipoklorit (pemutih), 0,5% hidrogen peroksida, atau etanol 62 - 71% secara efektif menonaktifkan sebagian besar virus corona sehingga tidak membuat mereka menular.
Barang-barang yang digunakan oleh pasien Covid-19 merupakan barang yang perlu mendapat perlakuan khusus untuk mencegah potensi menularkan ke orang lain.
Hal ini mengingat barang-barang tersebut bisa saja telah ditempeli virus SARS-CoV-2, termasuk pakaian.
Cara mencuci pakaian pasien Covid-19
Melansir artikel di Kompas.com dengan judul "Cara Mencuci Pakaian Pasien Covid-19 saat Isoman", berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan dalam mencuci pakaian pasien Covid-19.