Tanah Longsor Hancurkan Lebih 100 Rumah di Jepang, Chieko Oki: Saya Benar-benar Takut

Tim penyelamat berjuang di tengah hujan lebat untuk menyelamatkan orang-orang yang selamat di rumah mereka yang hancur akibat terkena tanah longsor

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
AFP/CHARLY TRIBALLEAU
Petugas SAR, Senin (5/7/2021) mencari korban selamat dalam bencana tanah longsor di Atami, Perfektur Shizuoka yang terjadi Sabtu (3/7/2021). 

Korban selamat lainnya mengatakan kepada media lokal bahwa dia telah mendengar "suara mengerikan" dan melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi ketika pekerja darurat mendesak orang untuk mengungsi.

Yuta Hara, juru bicara balai kota Atami, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa hujan membuat tanah tidak stabil dan sekitar 387 orang telah dievakuasi.

Penduduk mengatakan tanah longsor melanda sekitar pukul 10:30 waktu setempat pada Sabtu (3/7/2021)) setelah hujan deras berhari-hari di Jepang tengah dan timur.

Kota Atami dikenal sebuah resor yang populer dengan sumber air panasnya, mengalami lebih banyak curah hujan dalam tiga hari pertama bulan Juli daripada biasanya sepanjang bulan.

Sementara itu, ratusan ribu penduduk di tiga prefektur - Shizuoka, Kanagawa dan Chiba - telah diperintahkan untuk mengungsi menyusul peringatan banjir lebih lanjut di daerah dataran rendah.

Baca juga: Jadwal Semifinal Copa America 2021, Selasa: Brazil vs Peru, Rabu: Argentina vs Kolombia

Baca juga: Transfer Inter Milan - 3 Pemain Incaran Inter Milan Edin Dzeko, Davide Zappacosta, Luigi Sepe

Perdana Menteri Yoshihide Suga, yang mengadakan pembicaraan darurat dengan para menteri pada hari Minggu, telah meminta orang-orang di distrik yang paling parah terkena dampak untuk tetap waspada dan mengambil tindakan pencegahan.

Hujan yang terus-menerus dan risiko bencana sekunder menimbulkan kesulitan untuk menyelamatkan pekerja yang berpacu dengan waktu menyusul tanah longsor besar di kota resor mata air panas di barat daya Tokyo yang menewaskan sedikitnya dua orang dan menghancurkan lebih dari 100 rumah.

Pemerintah daerah juga telah berjuang untuk mengkonfirmasi berapa banyak orang yang hilang setelah bencana hari Sabtu di Atami, Prefektur Shizuoka.

Mereka awalnya melaporkan sekitar 20 orang belum ditemukan tetapi sekarang mengatakan mereka berusaha menjangkau hampir 150 orang, beberapa di antaranya mungkin telah pindah sebelum insiden itu.

"Sejauh ini, 23 orang telah diselamatkan dari tempat mereka terjebak, termasuk seorang wanita yang terluka parah," demikian pernyataan pemerintah kota Atami.

Gubernur Shizuoka Heita Kawakatsu mengatakan prefektur akan melihat apakah tanah longsor diakibatkan lahan perumahan dan proyek pembangunan lainnya yang menggunduli area tersebut dan mungkin telah mengurangi kapasitas tanah pegunungan untuk menahan air.

Proyek semacam itu telah berlangsung di lokasi di mana tanah longsor dimulai, kata pemerintah prefektur, menambahkan bahwa sekitar 100.000 meter kubik tanah runtuh ke sungai terdekat.

Seorang saksi di hilir mengatakan, sungai yang biasanya lebarnya kurang dari 2 meter itu meluap dengan air berwarna gelap dan meluap hingga beberapa puluh meter.

Sekitar 1.100 petugas pemadam kebakaran, polisi dan personel Pasukan Bela Diri terlibat dalam pencarian orang hilang.

Sementara pekerjaan membersihkan lumpur dan puing-puing menggunakan alat berat sudah dimulai pagi sekali pada hari Minggu (4/7/2021).

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved