BATAM TERKINI
'Terima Kasih Bantuannya Warga Batam, Allah Lebih Sayang Anak Kami'
Bayi 4 bulan Muhammad Ricky yang mengidap jantung bocor sempat ditolak sejumlah rumah sakit di Batam dengan alasan kapasitas rawat inap penuh.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Suara lirih Hafis tak bisa ia sembunyikan.
Ia sedih sejadinya mengumumkan kabar duka itu.
Sebagai laki-laki, terlebih seorang ayah ia berusaha tegar.
Tapi pertahanannya akhirnya roboh juga.
Apalagi perjuangannya saat mencari rumah sakit yang mau merawat anaknya, Muhammad Ricky yang baru berumur 4 bulan karena mengidap jantung bocor.
Hingga RSUD Embung Fatimah mau merawat anaknya setelah dibantu Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad, meski hanya lebih kurang 12 jam di sana.
Sejumlah rumah sakit berjuluk kota industri sebelumnya menolak merawat inap anaknya dengan alasan kapasitas kamar inap penuh.

Apa yang didengarnya langsung berbeda ketika orang nomor dua di Batam menghubungi sejumlah rumah sakit.
Ternyata rumah sakit yang tadinya mengaku kamar inap penuh, rupanya masih tersedia.
Anak yang begitu disayanginya itu menghembuskan napas terakhirnya Senin (5/7/2021) sekira pukul 16.30 WIB.
Meski sedih, ia Hafis mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak yang telah membantunya.
Termasuk kepada Wakil Wali kota Batam Amsakar Achmad.
"Terimakasih untuk semua sahabat juga warga Batam yang sudah membantu keluarga kami.
Sampai anak kami bisa mendapatkan tempat perawatan di rumah sakit.
Terimakasih pak Amsakar Achmad, anak kami sudah dirawat.
Namun Allah lebih sayang sama anak kami. Anak kami sudah pergi untuk selamanya," kata Hafis.
Baca juga: Bayi 4 Bulan Idap Jantung Bocor Kini di RS Embung Fatimah Setelah Ditolak Sejumlah RS
Baca juga: Tanda-tanda Katup Jantung Bocor yang Harus Diwaspadai, Perut dan Kaki Bengkak
Hafis sebelumnya pontang panting mencari fasilitas kesehatan di Batam untuk merawat anaknya.
Mulanya, ia membawa anaknya ke klinik tempat BPJS Kesehatan yang mereka miliki.
Dari sana pihak klinik coba menghubungi sejumlah rumah sakit yang ada di Kota Batam.
Sayangnya, kamar rawat inap rumah sakit yang dihubungi mengaku penuh.
Kabar baik mulai muncul setelah ia bisa berkomunikasi dengan Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad.
Saat Wakil Walikota Batam itu menghubungi beberapa rumah sakit yang sempat menolaknya, ternyata semuanya masih memiliki kapasitas kamar rawat inap.
Amsakar Achmad pun memintanya untuk mendatangi rumah sakit yang dekat dengan tempat tinggal mereka.
Hingga akhirnya anaknya mendapat perawatan di RSUD Embung Fatimah.

Hafis pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya hingga anaknya mendapatkan perawatan.
Termasuk, ada warga yang bersedia mendonorkan darahnya untuk mendukung perawatan anaknya.
Dia berharap kedepan agar tidak ada lagi warga yang mengalami seperti yang dialaminya.
Dia juga berharap agar para petugas di rumah sakit memperlakukan seluruh yang butuh bantuan pertolongan sama.
Tanpa memandang jabatan ataupun yang lainnya.
"Anak kami sangat membutuhkan pertolongan dokter. Namun rumah sakit menolak.
Semoga tidak ada lagi kasus seperti ini lagi di Batam," ujarnya.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam