Singapura Larang Warga Indonesia ke Negeri Singa Mulai Besok

Negara Singapura juga melarang wisatawan yang memiliki riwayat perjalanan ke ke Indonesia dalam kurun 21 hari terakhir.

TRIBUN BATAM / LEO HALAWA
Singapura Larang Warga Indonesia ke Negaranya Mulai Besok. Foto Ilustrasi - Seorang wisatawan asal Batam sedang berpose di Patung Marlion Singapura, Jumat (16/8/2019) lalu. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Semakin hari kian meroket angka penularan covid-19 di Indonesia.

Bahkan, Presiden RI Joko Widodo telah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM). 

Hal ini dilakukan, karena angka penularan covid di Indonesia tiba pada masa darurat dan mengkhatirkan meluas jika tak ada langkah konkrit pencegahan.

Apa lagi, secara geografis Indonesia wilayahnya luas dan terdiri dari berlasan ribu pulau berpenghuni.

Beda dengan negara yang wilayahnya kecil. Namun, mampu hidup berdamai dengan Covid-19, Senin (12/7/2021). 

Selain warga Indonesia, Singapura juga melarang wisatawan yang memiliki riwayat perjalanan ke Indonesia dalam kurun 21 hari terakhir.

Aturan memperketat kunjungan dari Indonesia berlaku mulai 12 Juli 2021.

Melansir dari situs web resmi pemerintah, Singapura mengurangi kedatangan dari Indonesia karena melonjaknya Covid-19.

Beberapa wilayah di Indonesia termasuk Batam saat ini sedang menerapkan PPKM Darurat.

Mulai 12 Juli 2021, wisatawan ke Singapura harus menunjukkan hasil negatif tes Covid-19 melalui tes PCR yang diambil dalam waktu 48 jam sebelum keberangkatan ke Singapura.

Baca juga: PPKM Mikro di Bintim Berhasil Turunkan Angka Warga Terpapar Covid 19

Wisatawan yang mendarat di Singapura tanpa hasil negatif Covid-19 yang valid tidak akan diizinkan masuk ke negara tersebut.

Sedangkan untuk penduduk permanen dan pemegang izin tinggal jangka panjang di Singapura yang tidak mematuhi aturan terbaru akan dibatalkan izinnya.

Selain aturan baru tersebut, seluruh wisatawan juga harus mematuhi beberapa aturan lainnya:

  1. Tinggal di fasilitas Stay-Home Notice (SHN) selama 14 hari.
  2. Melakukan tes PCR setibanya di Singapura dan tes PCR kembali pada hari ke-14 setelah mendarat.
  3. Melakukan tes rapid antigen sesampainya di Singapura dan melakukan tes kembali pada hari ketiga, ketujuh, dan ke-11 setelah mendarat.
  4. Adapun menurut https://safetravel.ica.gov.sg/, tes rapid antigen dan tes PCR diperuntukkan bagi wisatawan dari negara dan wilayah berisiko tinggi, salah satunya Indonesia.

Melalui situs webnya, Kementerian Kesehatan Singapura menulis bahwa aturan di perbatasan akan terus diperbarui berdasarkan situasi terkini.

Singapura mulai melonggarkan sejumlah aturan menyangkut Covid-19 kepada warganya.

Mulai 12 Juli, penduduk Negeri Singa hidup normal berdampingan dengan Covid-19, tentu tetap dengan syarat.

Kepercayaan diri Singapura berdasarkan data Kementerian Kesehatan, yang pada Rabu (7/7/2021) mengaku warga di sana telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Baca juga: Covid-19 Update in Aceh, North Sumatra, West Sumatra, Riau, Riau Islands, Jambi and Bengkulu July 11

Dilansir dari straitstimes berikut adalah beberapa hal yang boleh dilakukan warga termasuk syarat yang tetap harus  dijalankan;

12 Juli

1. Rombongan 5 orang boleh makan di tempat

Batas kelompok yang diizinkan untuk makan di kafe dan restoran dinaikkan dari 2 orang menjadi 5 orang, meski Departemen Kesehatan setempat mengatakan makan di tempat tetap berisiko.

Sementara itu lokasi hiburan seperti pertunjukan langsung, rekaman musik dan bioskop tetap dilarang untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.

Langkah-langkah lain yang berlaku, seperti jarak sosial antara kelompok pengunjung dan kebutuhan untuk memakai masker setiap saat kecuali saat makan atau minum, akan tetap berlaku.

2. Resepsi pernikahan boleh digelar

Resepsi pernikahan dapat dilanjutkan mulai Senin depan, dengan tidak lebih dari 250 peserta diizinkan dengan tetap melakukan pengecekan pra-acara.

Resepsi pernikahan dianggap sebagai kegiatan berisiko tinggi karena peserta cenderung lebih banyak bersosialisasi dan dalam jangka waktu lebih lama.

Kementerian mengatakan peserta harus terus mematuhi semua tindakan manajemen aman lainnya yang berlaku untuk mengurangi risiko penularan.

3. Aktivitas kelompok gym naik

Gym dan tempat kebugaran dapat melakukan olahraga dalam ruangan dan aktivitas olahraga dalam ukuran kelompok hingga lima orang mulai 12 Juli.

Batas ukuran kelas untuk indoor dan outdoor juga akan dinaikkan menjadi 50, termasuk instruktur, atau batas kapasitas tempat.

Peserta akan terus dibatasi untuk kelompok yang masing-masing beranggotakan lima orang, di mana batas ukuran kelas saat ini adalah 30 orang dalam kelompok hingga lima orang.

4. Pertemuan sosial di tempat kerja dilanjutkan

Sementara bekerja dari rumah tetap menjadi pengaturan resmi, pertemuan sosial dan rekreasi di tempat kerja akan diizinkan mulai Senin depan.

Tetapi mereka harus dibatasi jumlahnya tidak lebih dari lima orang, sesuai dengan aturan komunitas yang lebih luas.

Depkes mengatakan pengusaha harus menerapkan jam kerja yang fleksibel dan memastikan karyawan yang harus pergi ke tempat kerja menyesuaikan waktu mereka.

Penempatan pekerja secara silang ke lokasi kerja yang berbeda tidak diperbolehkan.

5. Dukungan keuangan

Dukungan keuangan akan terus diperluas pemerintah ke sektor-sektor yang terkena dampak selama dua pekan, dari 12 hingga 25 Juli.

Bisnis yang akan terus menerima dukungan upah 10 persen selama periode ini termasuk perusahaan resto dan kafe, gym, pedagang eceran, bioskop, museum dan galeri seni.

Pemerintah juga memberikan dukungan keuangan kepada mereka yang terlibat da5 Julilam seni pertunjukan, pendidikan seni, situs sejarah dan hiburan keluarga.

15 Juli

6. Tes wajib, cepat dan rutin di lingkungan berisiko tinggi

Tes Covid-19 yang cepat dan mudah menggunakan rapid test antigen telah diluncurkan secara bertahap untuk staf di komunitas berisiko tinggi selama beberapa pekan terakhir.

Mulai Kamis depan, ini akan menjadi aktivitas wajib di tempat-tempat yang menawarkan makan di tempat, layanan perawatan pribadi seperti layanan wajah dan kuku, atau layanan makap.

Ini juga berlaku untuk spa dan sauna, tempat pijat dan salon penata rambut, serta gym di mana pelaku bisnis melayani konsumennya secara langsung.

Tes swab dapat dilakukan sendiri di bawah pengawasan pimpinan, atau dilakukan di pusat tes cepat yang ditunjuk.

16 Juli

7. Tes rapid antigen tersedia di supermarket

Mulai Jumat depan, Singapura akan membuka penjualn tes rapid di supermarket dan toko.

Dengan aturan ini memungkinkan anggota masyarakat untuk membeli sebanyak yang mereka butuhkan.

8. Pemeriksaan di supermarket

Semua supermarket menerapkan SafeEntry khusus TraceTogether dan menerapkan Gateway SafeEntry untuk memungkinkan pengunjung check-in dan check-out dengan mudah diberlakukan mulai 21 Juli.

Sejak 17 Mei, check-in tidak diwajibkan di supermarket yang terletak di dalam mal atau gedung dengan jam operasional sama, karena check-in sudah diberlakukan di pintu masuk gedung.

Namun Depkes mengatakan tingginya volume pelanggan di supermarket meningkatkan risiko penularan.

Pengenalan kembali persyaratan aturan akan memfasilitasi pelacakan kontak lebih bertarget bagi mereka yang mengunjungi bangunan dalam ruangan pada saat yang sama dengan orang yang terinfeksi.

9. Perubahan terjadi setelah setengah dari populasi divaksin

Langkah-langkah yang berbeda untuk orang yang divaksinasi di bawah program vaksinasi nasional akan diperkenalkan ketika setidaknya setengah dari populasi telah divaksinasi penuh.

Singapura diperkirakan akan melewati tonggak sejarah ini sekitar akhir Juli.

Depkes mengatakan ini akan memungkinkan orang yang divaksinasi untuk berpartisipasi dalam lebih banyak kegiatan.

Beberapa langkah yang menurut kementerian sedang dipertimbangkan meliputi:

  1. Meningkatkan batas pada pertemuan sosial dan makan malam menjadi delapan orang
  2. Meningkatkan batas untuk kegiatan besar atau tempat seperti konser dan pernikahan menjadi 500 orang
  3. Memungkinkan lebih banyak pekerja kembali ke tempat kerja, tergantung pada persentase total pekerja yang divaksinasi oleh perusahaan.

Beri Bantuan ke Indonesia

Meski melarang sementara kunjungan warga Indonesia, Singapura memberikan bantuan kepada Indonesia untuk penanganan Covid-19.

Bantuan berupa 200 ventilator, 256 tabung oksigen kosong ukuran 40 liter, serta 30 unit oxygen concentrator dari total 10.000 unit pembelian mandiri dari Pemerintah Indonesia yang dibawa menggunakan dua pesawat Singapore Air Force C130 telah tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada Jumat (09/07/2021), untuk selanjutnya dilakukan serah terima perwakilan dari Pemerintah Singapura kepada Pemerintah Indonesia.

“Saya ingin menyampaikan apresiasi untuk kerja sama dan solidaritas dari Pemerintah dan seluruh warga Singapura, atas konsistensinya untuk membantu melawan COVID-19 di Indonesia,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi.

Hal tersebut, imbuhnya, sekaligus sebagai bukti hubungan kedua negara berjalan dengan sangat baik.

Setibanya di Indonesia, seluruh bantuan tersebut selanjutnya akan dikalibrasi dan dilakukan pengecekan fungsi di pusat fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) serta Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) untuk memastikan keselamatan dan keamanan alat-alat kesehatan.

Selain Singapura, Australia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) juga telah menyampaikan kesiapannya untuk membantu dan mendukung Indonesia dalam menanggulangi pandemi COVID-19.

Pemerintah Australia menyatakan akan memberikan sumbangan berupa 1000 ventilator CPAP BAST yang rencananya tiba di Indonesia malam ini.

Pemerintah RRT juga akan mengirimkan sejumlah peralatan medis yang dibutuhkan seperti 1.000 unit oxygen concentrator 5 liter, 500 unit oxygen concentrator 10 liter. Bantuan tersebut siap dikirim dari Shanghai ke Indonesia dalam waktu dekat ini.

Tak Akui Vaksin Sinovac

Singapur dari Awal Tak Akui Sinovec

Pemerintah Negara Singapura, tidak mengakui keberadaan vaksin Sinovac.

Bahkan negara yang dipimpin Perdana Menteri Lee Hsien Loong itu tidak memasukkan orang-orang yang telah menerima vaksin Sinovac ke dalam program vaksinasi nasionalnya.

Pernyataan mengejutkan tersebut disampaikan Kementerian Kesehatan Singapura pada Rabu (7/7/2021) sebagaimana dilansir kompas.com dari Reuters.

Kementerian Kesehatan Singapura menambahkan, untuk saat ini hanya orang-orang yang divaksin dengan vaksin Moderna dan Pfizer- BioNTech terhitung sebagai orang yang sudah divaksin.

"Angka vaksinasi nasional hanya mencerminkan mereka yang divaksinasi di bawah program vaksinasi nasional," kata Kementerian Kesehatan Singapura.

Lebih jelas kata Kementerian Kesehatan Singapura, vaksin Sinovac bukan bagian dari program vaksinasi nasional Singapura.

Kementerian tersebut juga menuturkan pihaknya masih menunggu data penting dari perusahaan Sinovac.

Penerima vaksin Sinovac juga tidak dibebaskan dari peraturan bebas tes Covid-19 sebelum menghadiri acara tertentu atau memasuki beberapa tempat.

Hanya mereka yang telah menyelesaikan vaksinasi lengkap dengan Moderna atau Pfizer yang dibebaskan dari tes Covid-19 untuk menghadiri acara tertentu atau memasuki beberapa tempat.

Kendati demikian, Singapura telah mengizinkan pemakaian vaksin Sinovac di klinik-klinik swasta khusus, setelah persetujuan penggunaan darurat oleh WHO. (*/tribunbatam.id)

BACA JUGA BERITA TRIBUNBATAM.ID DI GOOGLE NEWS

Baca Juga tentang SINGAPURA

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved