Wanita Pengunggah Berita Hoaks 'Ibu Hamil Meninggal Setelah Divaksin' Minta Maaf
Seorang wanita di Indramayu minta mnaaf karena menyebarkan berita bohong ibu hamil meninggal dunia setelah vaksinasi
TRIBUNBATAM.id, BALONGAN - S (36), emak-emak di Indramayu, Jawa Barat tertunduk lesu saat bertemu polisi.
S tak menyangka aksi nekatnya menyebarkan berita hoaks 'Ibu Hamil Meninggal Dunia setelah Vaksinasi' bakal berbuntut panjang pada Kamis (9/7/2021) lalu.
Mengenakan baju merah, S datang ke kantor polisi dan menandatangi surat pernyataan.
S tercatat sebagai warga Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.
Ia membagikan berita ada ibu hamil meninggal dunia usai divaksin melalui akun WhatsApp pribadinya, Kamis (8/7/2021) sekitar pukul 13.30 WIB.
Tak hanya membagikan berita, S juga menulis status di unggahannya tersebut.
Baca juga: Emak-emak Viral Tak Takut Corona dan Sebut Pemerintah Zalim Ditangkap Polisi, Ini Pengakuannya
Status tersebut pun dengan cepat menyebar dan membuat warga setempat geger.
Sejumlah komentar atas berita tersebut bermunculan. Yang paranya, warga menjadi takut dan khawatir divaksin.
“Ya Allah ora tegel deleng e wong lagi meteng d vaksin Ng puskemas langsung mati Ng Kono (Ya Allah, tidak tega melihat seorang ibu hamil divaksin di puskesmas langsung meninggal di tempat)," tulis S dalam statusnya.
Kapolres Indramayu, AKBP Hafidh S Herlambang, melalui Kasat Reskrim, AKP Luthfi Olot Gigantara, memastikan, kabar yang dibagikan S adalah bohong atau hoaks.
Polisi juga sudah mengkonfirmasi kepada Puskesmas Balongan dan tidak ada ibu hamil yang meninggal akibat vaksinasi di sana.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Puskesmas Balongan, ucap Luthfi, pada hari itu ada 72 orang yang divaksin, 4 di antaranya ditunda.
"Dalam pelaksanaan vaksin Covid-19 tersebut, Puskesmas Balongan sudah sesuai dengan aturan yaitu tak pernah menerima perempuan atau ibu hamil untuk divaksin Covid-19.
Karena itu, tidak ada ibu hamil yang meninggal dunia setelah divaksin Covid-19 di Puskesmas Balongan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (11/7/2021).
Masih disampaikan AKP Luthfi Olot Gigantara, S membuat status tersebut karena termakan hoaks di media sosial facebook dengan akun @Susulawati susi yang meneruskan postingan dari akun Facebook dari akun @Rani Hijri.
Baca juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Naik Kapal di Pelabuhan SBP Tanjungpinang
Unggahan itu memperlihatkan sebuah video orang berkumpul dengan diikuti suara teriakan, “Viralkan Gaez... Ya allah uong meteng di vaksin langsung ninggal, (Viralkan... ya Allah orang hamil divaksin langsung meninggal)," tulis akun Facebook tersebut.
S yang tidak mengetahui kebenaran unggahan tersebut, ucapnya, lalu mengunggah ulang di statusnya WA pribadi.
S beralasan membuat unggahan itu karena merasa kasihan dan ingin meneruskan berita tanpa ada maksud apa pun.
Ibu rumah tangga itu juga meminta maaf setelah membuat warga geger akibat unggahannya.
S juga diketahui sudah membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan.
AKP Luthfi Olot Gigantara mengingatkan kepada masyarakat agar bijak dalam bermedia sosial. Di tengah pandemi ini banyak beredar kabar bohong atau hoaks yang meresahkan warga.
"Hati-hati mem-posting informasi jika kebenarannya diragukan. Lebih baik bertanya langsung ke pihak berwenang untuk klarifikasi terlebih dahulu," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Soal Unggahan ''Ibu Hamil Meninggal Setelah Divaksin di Indramayu'', Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya