Thailand Bakal Campur Vaksin Sinovac dengan AstraZeneca, Ragu dengan Buatan China
Thailand bakal menggunakan vaksin AstraZeneca sebagai dosis kedua bagi masyarakat yang telah disuntik Sinovac pada dosis pertama.
TRIBUNBATAM.id - Thailand akan mulai mencampur vaksin Sinovac dan AstraZeneca.
Mereka bakal menggunakan vaksin AstraZeneca sebagai dosis kedua bagi masyarakat yang telah disuntik Sinovac pada dosis pertama.
Langkah ini berangkat dari keraguan Thailand akan efektivitas vaksin Sinovac buatan China.
Mereka berupaya keras meningkatkan perlindungan dengan mencampur kedua vaksin tersebut.
Keputusan Thailand ini merupakan yang pertama kalinya di dunia.
Dalam hal ini, Thailand mencampurkan vaksin China dan vaksin yang dikembangkan Barat.
Ragu dengan Sinovac
Studi pendahuluan baru di Thailand menimbulkan keraguan tentang perlindungan jangka panjang dari dua dosis Sinovacvaccine.
"Ini untuk meningkatkan perlindungan terhadap varian Delta dan membangun kekebalan tingkat tinggi terhadap penyakit ini," kata Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul kepada wartawan.
Dia menambahkan bahwa dosis kedua AstraZeneca akan diberikan tiga atau empat minggu setelah suntikan pertama Sinovac.
Terkait hal ini, belum ada penelitian khusus tentang pencampuran Sinovac dan AstraZeneca yang dirilis.
Akan tetapi, semakin banyak negara yang tengah berupaya untuk melakukan campuran dan kecocokan vaksin yang berbeda atau memberikan dosis penguat ketiga (booster) di tengah kekhawatiran varian baru dan lebih menular.
Terinfeksi meski sudah divaksin
Kementerian kesehatan Thailand mengatakan 618 pekerja medis dari 677.348 personel yang menerima dua dosis vaksin Sinovac terinfeksi dari April hingga Juli.
Seorang perawat juga dikabarkan meninggal dunia.
Tak hanya di Thailand, Indonesia juga telah melaporkan infeksi terobosan di antara pekerja medis dan garis depan yang sepenuhnya diinokulasi dengan vaksin Sinovac.
Thailand sekarang berencana untuk memberikan suntikan penguat vaksin mRNA impor kepada pekerja garis depan - yang disuntikkan Sinovac impor sebelum vaksin AstraZeneca yang diproduksi secara lokal tersedia pada bulan Juni.