Aksi Tipu Vaksinasi Corona di Batam, 5 Mahasiswa Bisa Raup Rp 5 Juta Sehari
Lima mahasiswa di Batam dicokok Polresta Barelang karena membobol data serta menjual kartu vaksin corona.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Polresta Barelang mengungkap aksi tipu-tipu lima mahasiswa penerbit kartu vaksin corona palsu.
Mereka ditunjuk menjadi relawan validasi saat Vaksinasi Corona di Batam secara massal.
Tepatnya di Stadion Temenggung Abdul Jamal.
Kepada penyidik, mahasiswa ini menjual sertifikat vaksinasi covid dengan harga mulai Rp 300 hingga Rp 350 ribu.
Setidaknya sudah 52 sertifikat yang mereka jual.
Kasus yang sama diketahui sedang diselidiki oleh Polsek Batam Kota.

Modusnya serupa, hanya lokasinya yang berada di Puskesmas Batam Kota.
Vaksinasi Corona di Batam memang sedang dicari warga, terlebih saat PPKM Darurat Batam.
Stok vaksin yang terbatas, membuat kegiatan vaksinasi corona sukar ditemukan.
Selain khawatir tertular covid-19, Warga Batam membutuhkan kartu vaksin covid-19 sebagai salah satu syarat untuk bepergian.
Wakasat Reskrim Polresta Barelang AKP Juwita Oktaviani mengungkapkan, mahasiswa ini membobol data serta menerbitkan kartu vaksin palsu.
Mereka adalah Leo Candra (26), Fuad M (23), Herman Pelabi (31), Rahmatullah Adnan (19), dan Rahmat Ramadhan (18).
Aksi lima mahasiswa di Batam ini terbongkar setelah adanya perbedaan data antara jumlah orang yang mendapat kartu vaksin covid-19, dengan jumlah orang yang telah disuntik vaksin corona.
Sesuai ketentuan, satu vial vaksin corona bisa disuntikkan untuk 10 orang yang memenuhi syarat.
Baca juga: 5 Mahasiswa Batam Jual Kartu Vaksin Bodong saat Jadi Relawan, Kini Akses Data Bakal Dibatasi
Baca juga: SEJUMLAH Kepala Dinas Kena Covid-19, Kegiatan Pemko Batam Tetap Berjalan
Tenaga medis yang curiga lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Barelang.
"Jumlahnya 120 Vial vaksin, seharusnya untuk 1.200 orang.
Namun dari data yang didapat setelah direkap usai vaksin melebihi orang yang divaksin," ungkap AKP Juwita Oktaviani, Kamis (15/7).
Mendapat laporan itu, polisi kemudian bergerak melakukan penyelidikan.
Hingga mengerucut jika ulah ini dilakukan oleh tim relawan validasi.
Mereka menawarkan kepada sejumlah orang yang berminat mendapat sertifikat vaksinasi corona tanpa disuntik.
Sejumlah mahasiswa ini pun leluasa memasukkan data karena mereka mempunyai username dan pssword yang masuk ke sistem data.
Mahasiswa tim relawan validasi ini pun menyandang status baru sebagai tersangka.
Kelimanya mengakui perbuatan mereka kepada penyidik.
Penyidik Polresta Barelang masih mengembangkan terkaut kasus sertifikat vaksin bodong ini.
Juwita berharap, tidak ada lagi para relawan atau sejumlah oknum yang bermain.

Sebab saat ini pemerintah sedang menggencarkan program vaksinasi agar Indonesia terbebas dari pandemi Covid-19.
STOK Vaksin Terbatas
Dua puskesmas yang melayani masyarakat di 6 Kelurahan di Kecamatan Sagulung, saat ini tidak memiliki ketersediaan vaksin untuk tahap pertama.
Yang ada hanya untuk masyarakat yang akan menjalani vaksinasi tahap kedua. Masyarakat diharapkan bersabar.
Sudah dua minggu terakhir ketersedian vaksin di Puskesmas yang ada di Kecamatan Sagulung kosong.
Hal tersebut diungkapkan kepala Puskesmas Sei Langkai Yuliady dan Kepala Puskesmas Sei Lekop Erizal.
Yuliady menjelaskan, untuk saat ini vaksin yang ada di Puskesmas Sei Lekop, sangat terbatas hanya untuk masyarakat yang akan menjalani vaksin kedua sesuai jadwal yang sudah ada.
"Jadi untuk vaksin pertama, belum bisa kita layani, tunggu vaksin datang," katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh kepala Puskesmas Sei Lekop Erizal, dimana saat ini pihaknya juga hanya melayani vaksinasi untuk tahap kedua.
Stok vaksin yang ada saat ini hanya cukup untuk masayarakat yang akan menjalani vaksinasi tahap kedua sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Untuk Puskesmas Sei Langkai melayani masayarakat di tiga Kelurahan yakni Kelurahan Tembesi, Kelurahan Sei Langkai dan Kelurahan Sei Pelenggut.
Sementara untuk Pukesmas Sei Lekop, melayani masyarakat di tiga kelurahan lainnya yakni Kelurahan Sei Lekop, Kelurahan Sagulung Kota, dan Kelurahan Sei Binti.
Saat ini untuk Kota Batam, masyarakat umum yang sudah menerima vaksin dosis pertama sebanyak 470.344 orang dari jumlah masyarakat Kota Batam sebanyak 1,1 juta jiwa atau sekitar 59,92 persen.
Sementara masyarakat umum yang sudah menerima dosis kedua sebanyak 78.712 orang atau sekitar 10.03 persen.
Untuk Remaja umur 12-17 tahun di Kota Batam, yang sudah menerima vaksin dosis pertama sebanyak 31.689 orang dari jumlah remaja di Kota Batam sebanyak 132.245 orang atau sekitar 23,96 persen.
Sementara untuk remaja yang sudah menerima vaksin dosia kedua sampai saat ini masih 0 persen.
Sebelumnya Camat Sagulung Reza Khadafy, mengatakan pihaknya sampai saat ini terus melakukan komunikasi dengan Dinkes, untuk ketersediaan vaksin.
"Memang saat ini vaksin kosong,nanti kalau vaksin sudah ada, kita akan beritahukan kepada masyarakat dan kita akan melaksanakan vaksinasi tingkat RW," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Koe Setiawan/Ian Sitanggang)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri