Malaysia Bakal Setop Penggunaan Vaksin Sinovac dan Beralih ke Pfizer
Malaysia akan berhenti menggunakan vaksin Sinovac dan beralih ke vaksin Pfizer karena masih khawatir dengan efektivitasnya.
"Mulai Minggu (18 Juli), semua pusat vaksinasi di Kelantan hanya akan diberikan vaksin Sinovac dosis kedua yang cukup," katanya seperti dilansir Harian Metro pada Kamis (15/7/2021).
Dr Zaini mengatakan bahwa tidak akan ada lagi dosis pertama vaksin Sinovac yang diberikan mulai 13 Juli.
"Setelah ini, Kelantan hanya akan menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech," katanya sebagaimana dikutip, menurut laporan The Star.
Sebelumnya, pemerintah mengatakan telah mengamankan 12 juta dosis Sinovac.
Ini merupakan bagian dari kesepakatan untuk perusahaan farmasi dalam negeri Pharmaniaga, untuk melakukan proses pengisian dan penyelesaian vaksin untuk distribusi lokal.
Pengumuman Malaysia yang berhenti menggunakan Sinovac muncul di tengah kekhawatiran soal efektivitas vaksin asal China ini.
Sementara itu, Indonesia tengah merencanakan vaksin dosis ketiga atau booster untuk para tenaga kesehatan setelah dua dosis Sinovac.
Adapun vaksin lain yang disetujui Malaysia antara lain AstraZeneca, CanSino Biologic China (6185.HK) , dan vaksin Johnson & Johnson (JNJ.N).
Malaysia juga berencana mengumumkan keputusannya apakah akan menambah vaksin Sinopharm China, kata para pejabat.
Dengan 880.782 kasus infeksi dan 6.613 kematian sejauh ini, Malaysia merupakan salah satu negara dengan tingkat infeksi per kapita tertinggi di Asia Tenggara.
Namun Malaysia juga menjadi salah satu negara dengan tingkat inokulasi tertinggi.
Dimana sekitar 26% dari 32 juta penduduknya menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.
(*)