TRIBUN WIKI
5 Protokol Kesehatan Wajib saat Isolasi Mandiri agar Tidak Menulari Orang Lain
Selama menjalani isolasi mandiri, pasien Covid-19 harus menerapkan beberapa protokol kesehatan dengan ketat agar tidak menulari orang lain.
TRIBUNBATAM.id - Saat menjalani isolasi mandiri di rumah, ada beberapa protokol kesehatan wajib yang harus diterapkan.
Penerapan protokol kesehatan itu bertujuan agar pasien tidak menulari orang lain yang berada dalam satu atap.
Isolasi mandiri bisa dilakukan oleh orang tanpa gejala dan bergejala ringan.
Selama melakukan isolasi mandiri, pasien harus menjaga protokol kesehatan dengan ketat.
Melansir data Kementrian Kesehatan Indonesia, berikut protokol isolasi Mandiri Covid-19:
1. Pakai Masker
Masker tak hanya digunakan ketika kita beraktivitas di laur rumah.
Bagi Anda yang harus melakukan isolasi mandiri, masker wajib dikenakan di manapun.
Masker bekas juga harus dibuang di tempat khusus, tak boleh dibuang sembarangan.
2. Waspadai Gejala
Ketka mengalami gejala, seperti demam, flu, dan batuk, Anda harus tetap berada di rumah.
Lakukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak nafas.
3. Gunakan kamar terpisah
Anda tetap bisa bekerja dari rumah ketika melakukan isolasi mandiri.
Selain itu, gunakan kamar terpisah dari kelaurga lainnya dan jaga jarak minimal satu meter dari mereka.
Anda juga harus menghindari pemakaian peralatan makan, mandi, dan tempat tidur secara bersamaan.
4. Terapkan hidup sehat dan bersih
Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih.
Anda juga perlu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
Adapun hal lain yang tak kalah penting adalah rutin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Anda juga perlu menerapkan etika batuk dan bersin.
Kebersihan dan kesehatan rumah juga perlu dijaga.
Anda juga harus berada di ruangan terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari pagi, minimal 15 hingga 30 menit setiap hari.
5. Hubungi fasilitas kesehatan
Ketika sakit berlajut, seperti sesak nafas dan deman tinggi, Anda harus segera menghubungi fasilitas kesehatan.
Manfaatkan juga fasilitas telemedicine atau sosial media untuk terhubung dengan ahli kesehatan.
Vitamin yang harus dikonsumsi
Berikut adalah penjabaran jenis vitamin dan mineral untuk pengidap Covid-19 yang dilansir dair Kompas.com:
1. Vitamin C
Penderita Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri disarankan mengonsumsi vitamin C jenis non-acidic bagi yang lambungnya sensitif, atau mengonsumsi tablet isap vitamin C.
Melansir Buku Saku Tanya Jawab Isoman yang dirilis RSCM, dosis vitamin C yang direkomendasikan sesuai usia dan kondisi kesehatan.
Untuk usia 1-3 tahun: maksimal dosis vitamin C 400 miligram per hari
Untuk usia 4-8 tahun: maksimal dosis vitamin C 600 miligram per hari
Untuk usia 9-13 tahun: maksimal dosis vitamin C 1.200 miligram per hari
Untuk usia 12-18 tahun: maksimal dosis vitamin C 1.800 miligram per hari
Untuk usia 18 tahun ke atas: maksimal dosis vitamin C 500 miligram 3-4 kali per hari
Sebelum mengonsumsi vitamin C dalam bentuk suplemen, pastikan penderita Covid-19 berkonsultasi lebih dulu dengan dokter yang menangani.
Pasalnya, minum vitamin C lebih dari 1.000 miligram per hari bisa meningkatkan risiko sakit perut sampai diare.
Untuk meningkatkan asupan vitamin C, penderita juga dapat mengonsumsi beberapa sumber vitamin C alami seperti jambu, tomat, jeruk, pepaya, paprika, stroberi, sampai brokoli.
Perlu diketahui, terdapat beberapa manfaat vitamin C.
Dilansir dari WebMD, vitamin C salah satunya berfungsi untuk membantu tubuh melawan infeksi.
2. Vitamin D
Selain vitamin C, penderita Covid-19 gejala ringan atau tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri juga direkomendasikan mengonsumsi vitamin D.
Vitamin D berfungsi untuk membantu imun saat tubuh menghadapi infeksi bakteri dan virus berbahaya.
Kebutuhan atau dosis vitamin D yang direkomendasikan sesuai usia dan kondisi kesehatan.
Untuk usia 3 tahun: 400 IU per hari
Untuk usia 4-18 tahun: 1.000 IU per hari
Untuk usia 18 tahun ke atas: 2.000 IU per hari
Untuk usia 18 tahun ke atas dengan obesitas: 5.000 IU per hari
Sebelum mengonsumsi vitamin D dalam bentuk suplemen, pastikan penderita Covid-19 berkonsultasi lebih dulu dengan dokter yang menangani.
Suplemen vitamin D bisa berupa tablet, kapsul, tablet effervescent, tablet kunyah, tablet isap, kapsul lunak, serbuk, atau sirup.
Selain dengan suplemen, setiap orang bisa mendapatkan asupan vitamin D dari berjemur selama 15 menit setiap hari.
Atau, makan makanan yang banyak mengandung vitamin D seperti ikan, sarden, kuning telur, udang, sereal, sampai susu.
3. Zinc
Tak hanya vitamin, untuk membantu proses pemulihan, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri juga perlu asupan mineral zinc.

Kebuthan atau dosis kebutuhan zinc yang disarankan yakni sebanyak 20 miligram per hari.
Seperti minum suplemen vitamin, penderita Covid-19 yang akan minum suplemen zinc baiknya juga berkonsultasi ke dokter lebih dulu.
Tak hanya dari suplemen, penderita Covid-19 bisa menambah asupan zinc dari sumber alami seperti daging sapi tanpa lemak, makanan laut, buncis, kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, tempe, tahu, telur, atau susu.
Selain mengonsumsi beberapa jenis vitamin dan mineral yang terpisah di atas, agar lebih praktis penderita Covid-19 gejala ringan atau tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri juga dapat mengonsumsi multivitamin.
Jenis multivitamin yang dikonsumsi penderita Covid-19 perlu mengandung komposisi vitamin C, D, E, dan zinc.
Selain minum multivitamin, vitamin, atau mineral pastikan penderita Covid-19 mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, cukup tidur, dan mengontrol stres setiap hari.
Dengan begitu, proses penyembuhan infeksi virus corona SARS-CoV-2 bisa berjalan optimal.
(*)