Virus Cacar Monyet Kembali Infeksi Manusia Setelah 18 Tahun Berlalu, Begini Cara Mencegahnya

Setelah 18 tahun berlalu, kasus pertama cacar monyet pada manusia kembali ditemukan di Amerika Serikat, Simak cara mencegahnya

punch media
Penderita cacar monyet atau monkeypox. Kasus cacar monyet pada manusia kembali ditemukan setelah 18 tahun berlalu 

TRIBUNBATAM.id - Setelah 18 tahun berlalu, kasus pertama cacar monyet pada manusia kembali ditemukan di Amerika Serikat.

Cacar monyet atay monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis).

Virus monkeypox merupakan anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae.

Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar Smallpox) dan virus vaccinia
(digunakan dalam vaksin cacar Smallpox).

Kasus cacar monyet pada manusia menimpa seorang penduduk Amerika Serikat yang baru saja kembali dari bepergian ke Nigeria.

Pasien itu, yang saat ini dirawat di rumah sakit di Dallas, terbang dari Lagos, Nigeria, ke Atlanta pada 8 Juli seperti dilansir nationalgeographic.grid.id

Dia kemudian terbang ke Dallas, tiba pada 9 Juli, menurut pernyataan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention/CDC).

Pasien tersebut selalu memakai masker selama berada di penerbangan dan di bandara AS karena adannya wabah COVID-19.

Jadi risiko cacar monyet menyebar ke penumpang atau pelancong lain di bandara melalui tetesan pernapasan dianggap rendah, kata badan tersebut.

Ini adalah kasus pertama cacar monyet pada manusia yang dilaporkan di Amerika Serikat sejak 2003.

Pada tahun itu virus tersebut menyebabkan wabah besar setelah menyebar dari hewan pengerat Afrika yang diimpor ke anjing padang rumput peliharaan, kata CDC.

Dalam wabah itu, virus menginfeksi 47 orang, menurut NBC News.

Cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit virus langka yang kebanyakan terjadi di daerah terpencil di Afrika Tengah dan Barat, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Virus ini hidup pada hewan, termasuk primata dan hewan pengerat, tetapi kadang-kadang dapat "melompat" dari hewan ke manusia, kata WHO.

Virus ini menyebar dari orang ke orang terutama melalui paparan tetesan pernapasan (droplet), yang dapat masuk ke tubuh melalui selaput lendir di mata, mulut, dan hidung.

Selain itu, cacar monyet juga dapat ditularkan ketika seseorang melakukan kontak dengan lesi atau cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Secara tidak langsung, seseorang dapat tertular cacar monyet dari kontak dengan pakaian atau linen yang terkontaminasi, menurut CDC.

Virus cacar monyet terkait dengan virus yang menyebabkan cacar, meskipun cacar monyet adalah penyakit yang lebih ringan dan tidak mudah menyebar antar manusia, sebagaimana dilaporkan Live Science sebelumnya.

Orang yang terinfeksi virus cacar monyet biasanya mengalami gejala seperti flu dan pembengkakan kelenjar getah bening, yang berkembang menjadi ruam yang meluas, dengan gejala yang berlangsung dua hingga empat minggu.

Jenis cacar monyet yang diidentifikasi dalam kasus saat ini telah ditemukan berakibat fatal pada sekitar 1% orang, kata CDC.

Saat ini belum ada pengobatan yang aman untuk cacar monyet. Namun, untuk membantu mengendalikan wabah di AS, vaksin cacar dan obat cacar dapat digunakan, kata CDC.

CDC saat ini bekerja dengan maskapai penerbangan dan pejabat kesehatan untuk menghubungi para penumpang dan orang-orang lain yang mungkin telah terpapar pasien tersebut selama perjalanan mereka baru-baru ini.

Apa itu Cacar Monyet

Kementerian Kesehatan Indonesia menjelaskan mengenai cacar monyet.

Apa itu Monkeypox?

Monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Virus monkeypox merupakan anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar Smallpox) dan virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar Smallpox).

Mengapa dinamakan Monkeypox atau Cacar Monyet?

Monkeypox pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Denmark ketika ada dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian, sehingga cacar ini dinamakan 'monkeypox.'

Jika Monkeypox adalah penyakit zoonosis, hewan apa saja yang dapat menularkan?

Di Afrika, infeksi monkeypox telah ditemukan pada banyak spesies hewan, diantaranya monyet, tikus Gambia dan tupai. Inang utama dari virus ini adalah rodent (tikus).

Dimana Monkeypox terjadi?

Kasus pada manusia pertama kali tercatat tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Lalu
tahun 2003 Amerika Serikat melaporkan kasus yang memiliki riwayat kontak dengan binatang
peliharaan eksotis (prairie dog) yang terinfeksi oleh tikus dari Afrika yang masuk ke Amerika.

Selanjutnya tahun 2017 muncul kejadian luar biasa monkeypox di Nigeria. Tahun 2018 Inggris
dan Israel juga melaporkan adanya kasus Monkeypox.

Dan yang terakhir adanya laporan dari Singapura pada bulan Mei 2019 bahwa ada seorang warga negara Nigeria yang menderita monkeypox saat mengikuti sebuah lokakarya, 23 orang yang kontak erat sudah dikarantina untuk pemeriksaan dan pengawasan lebih lanjut.

Saat ini diketahui wilayah terjangkit monkeypox secara global adalah Afrika Tengah dan Barat
(Republik Democratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria,
Ivory Coast, Liberia, Sierra Leone, Gabon and Sudan Selatan).

Apakah di Indonesia pernah ditemukan kasus Monkeypox?

Sampai saat ini belum ditemukan kasus monkeypox di Indonesia.

Bagaimana Monkeypox dapat dicegah?

  • Monkeypox dapat dicegah dengan beberapa cara, diantaranya:
  • Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
  • Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.
  • Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, termasuk tempat tidur atau pakaian yang sudah dipakai penderita.
  • Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yg diburu dari hewan liar (bush meat)
  • Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit monkeypox agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala-gejala demam tinggi yang mendadak, pembesaran kelenjar getah bening dan ruam kulit, dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan, serta menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanannya.
  • Petugas kesehatan agar menggunakan sarung tangan, masker dan baju pelindung saat menangani pasien atau binatang yang sakit.
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved