TRIBUN WIKI
Beda Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta, Mana yang Terparah?
Covid-19 varian Alpha, Beta dan Delta memiliki gejala khusus yang berbeda-beda. Lantas, apa saja bedanya dan mana yang terparah?
TRIBUNBATAM.id - Covid-19 varian Alpha, Beta dan Delta memiliki gejala khusus yang berbeda-beda.
Umumnya, gejala itu dirasakan setelah 2-3 hari terinfeksi virus Corona.
Tingkat keparahannya pun berbeda-beda.
Ketiga varian itu saat ini menjadi strain global yang paling mendominasi kasus Covid-19 di berbagai belahan dunia.
Kemunculan varian-varian tersebut merupakan hal yang lazim sebagai imbas dari mutasi virus SARS-CoV-2.
Dari ketiga varian itu, varian Delta dikenal paling berbahaya dan menular.
Namun, 2 varian lainnya juga tak boleh disepelekan.
Lantas, apa saja beda gejala Covid-19 dari ketiga varian itu?
1. Gejala Covid-19 varian awal SARS-CoV-19
Saat pertama muncul di Wuhan, Covid-19 menimbulkan gejala awal berupa demam tinggi di atas 37,5 derajat Celcius.
Namun, seiring waktu, varian awal SARS-CoV-2 ternyata menimbulkan beberapa gejala Covid-19 baru lainnya, seperti:
- Demam
- Batuk
- Kehilangan penciuman atau rasa
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot
- Diare
- Mual
2. Gejala Covid-19 Varian Alpha
Varian baru Alpha pertama kali ditemukan di Inggris, dan pada awalnya disebut dengan varian B.1.1.7.
Vairan ini lebih menular sekitar 50 persen dibanding strain aslinya.
Sementara itu, gejala Covid-19 yang diakibatkan infeksi varian baru Alpha ini cenderung lebih parah daripada varian awal sekali.
Beberapa gejala khusus dari Covid-19 varian Alpha, yakni :
- Batuk berlendir
- Keluar lendir bervirus dari mulut dan hidung
- Batuk dan sakit tenggorokan
- Hilang rasa dan indra penciuman
- Sesak napas
- Sulit berpikir jernih
- Pusing, malaise, dan mual
- Kelelahan dan nyeri otot
3. Gejala Covid-19 Varian Beta
Varian berikutnya dari Covid-19 yang banyak ditemukan juga di Indonesia adalah varian Beta.
Varian ini pertama kali muncul di Afrika Selatan, dan disebut dengan B.1.351 pada awal ditemukannya.
Mengutip Kompas.com, varian Beta memiliki pola mutasi berbeda dengan banyak perubahan pada struktur protein spike milik virus corona.
Varian Beta diduga memengaruhi penurunan efikasi vaksin Covid-19.
Adapun, gejala umum yang diakibatkan oleh Covid-19 varian Beta ini diketahui tidak jauh berbeda dari varian awal.
Berikut beberapa gejala khusus yang ditemukan pada pasien Covid-19 varian Beta:
- Demam
- Indera penciuman hilang
- Sakit kepala
- Batuk terus-menerus
- Sakit perut
- Sakit tenggorokan
- Melansir BBC, 13 April 2021, mutasi pada varian Beta, yang disebut E484K, dapat meningkatkan peluang virus menghindari sistem kekebalan seseorang, dan dapat memengaruhi seberapa efektif vaksin virus corona bekerja.
4. Gejala Covid-19 Varian Delta
Varian yang satu ini menjadi jenis atau varian yang paling dikhawatirkan.
Varian Delta masuk dalam kategori VoC oleh WHO, karena penularannya sangat cepat dan prosesif hingga 20 persen dibandingkan varian awalnya.
Bahkan, gejala umum Covid-19 yang terjadi pada pasien akibat infeksi varian Delta diketahui relatif parah daripada strain awal.
Adapun, gejala khusus yang ditemukan pada pasien Covid-19 varian Delta adalah sebagai berikut:
- Sakit kepala
- Flu parah
- Sakit tenggorokan
- Demam
- Batuk
- Sakit perut
- Muntah
- Mual
- Nyeri sendi
- Gangguan pendengaran
- Hilang selera makan
Keluhan penyakit akibat Covid-19 varian Delta ini juga semakin buruk, jika terjadi pada pasien Covid-19 yang berusia tua dan memiliki komorbid.
Itulah masing-masing gejala Covid-19 akibat varian Alpa, Beta, dan Delta.
Perbedaan gejala dari setiap varian bisa dirasakan agar penanganannya lebih tepat.
(*)