Kengerian Covid-19 Belum Berakhir Kasus Jamur Hitam Mematikan Serang Negeri Anak Benua
Covid-19 bukan satu-satunya yang membuat India babak belur dan berjuang keluar dari krisis kesehatan hebat saat jamur hitam kini kasusnya meningkat
TRIBUNBATAM.id - Covid-19 bukan satu-satunya yang membuat India babak belur dan berjuang keluar dari krisis kesehatan hebat.
Masih tersisa puing-puing kengerian serangan Covid-19 di sana, Negeri Anak Benua kini berjuang lagi melawan epidemi baru.
Kasus jamur hitam datang nyaris bersamaan dengan Covid-19, dengan tingkat kematian di atas 50 persen.
Pemerintah India menyatakan jamur hitam sebagai epidemi pada Mei 2021, ketika kasus-kasus melonjak dan media sosial dibanjiri bantuan meminta obat-obatan untuk mengobatinya.
Data pemerintah yang diajukan pada Selasa menunjukkan, jumlah infeksi memuncak selama Mei dan Juni lalu sejak itu menurun secara substansial.
Namun surat kabar Hindustan Times pada Senin (19/7/2021) melaporkan, terjadi peningkatan kasus di kalangan anak-anak negara bagian Rajasthan.

Pada Selasa (20/7/2021), Kementerian Kesehatan India mencatat lebih dari 45.000 kasus jamur hitam mematikan terjadi selama dua bulan terakhir.
Menkes Junior India, Bharati Pravin Pawar, mengatakan kepada parlemen bahwa lebih dari 4.200 orang telah meninggal karena jamur dengan nama ilmiah mucormycosis tersebut.
Infeksi ini sebelumnya dianggap sangat jarang tetapi kasusnya membengkak selama pandemi virus corona, dan biasanya menyerang pasien setelah sembuh dari Covid-19.
Baca juga: Sederet Mitos Jamur Hitam yang Intai Penderita Covid-19 India, Ternyata Ini Sumbernya
Jamur hitam adalah penyakit yang sangat agresif.
Ahli bedah terpaksa menghilangkan mata, hidung dan rahang pasien untuk menghentikan penyebarannya ke otak.
Kantor berita AFP melaporkan, tingkat kematiannya di atas 50 persen.
Menurut data pemerintah, jumlah kasus jamur hitam tertinggi dilaporkan di negara bagian Maharashtra, yaitu 9.348 kasus.

Sebelum pandemi Covid-19, rata-rata hanya ada 20 kasus jamur hitam per tahun.
Waktu itu hanya orang-orang dengan kekebalan lemah yang berisiko terinfeksi, termasuk mereka yang memiliki kadar gula darah tinggi, HIV atau penerima transplantasi organ.
Para ahli mengaitkan kenaikan kasus jamur hitam India baru-baru ini dengan penggunaan steroid yang berlebihan untuk mengobati Covid-19.
Baca juga: Babak Belur Diserang Covid-19, Para Ahli Bocorkan Lebih 4 Juta Nyawa Hilang di India?
Baca juga: SEMPAT Bikin Heboh di India, Virus Covid-19 Varian Delta Mulai Ditemukan di Batam
Baca juga: Covid-19 Melesat di Indonesia Salib Posisi India, Bersiap Jadi Episentrum Baru Asia?
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
(*/ TRIBUNBATAM.id)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul India Dilanda 45.000 Kasus Jamur Hitam Mematikan 2 Bulan Terakhir