Mengungkap Fakta Penampakan Pari Gitar yang Dulu Bikin Heboh
Pari yang menyerupai wajah manusia faktanya hanyalah ikan pari biasa bernama pari gitar
TRIBUNBATAM.id - Shovelnose Guitarfish, sering disebut pari gitar memiliki bentuk yang unik.
Dilansir dari oceana.org, pari gitar bertubuh relatif kecil, memiliki sirip daya seperti sayap dan tubuh menyerupai hiu.
Seperti kebanyakan pari, spesies pari gitar juga hidup di dasar laut dalam, sering berdiam di dekat terumbu berbatu.
Pada 2007, sempat heboh penampakan pari menyerupai manusia di media sosial.
Narasi yang muncul, pari tersebut merupakan jelamaan manusia yang dikutuk.
Hasil pengecekan informasi, foto dan video pari jelmaan manusia tersebut cuma hoaks belaka alias kabar bohong.
Baca juga: Resep Ikan Pari Asap Penyet, Santap dengan Sambal Bawang dan Nasi Hangat
Gambar pari yang menyerupai wajah manusia ini disebut hanyalah ikan pari biasa dan bukan berasal dari manusia yang dikutuk.
Pari tersebut ternyata tergolong jenis Shovelnose Guitarfish atau yang sering disebut dengan Pari Gitar.
Ikan ini dikenal dengan bentuk tubuh memanjang dengan postur seperti gitar dan batang pipih serta sayap kecil seperti sinar.
Pari Gitar salah ialah jenis pari yang memiliki bagian bawah layaknya seperti berwajah manusia dan merupakan kelompok ikan bertulang rawan.
Jenis pari yang disebut sebagai kelompok ikan yang terancam punah ini memiliki morfologi dan karakteristik fisik menyerupai hiu sehingga banyak yang mengasumsikan bahwa ikan ini adalah hiu, padahal ikan ini merupakan jenis pari.
Ikan ini dikatakan sebagai jenis pari dikarenakan posisi insangnya yang berada di bagian bawah tubuhnya, seperti ikan pari pada umumnya.
Pari gitar rata-rata berukuran hingga 80 cm dan mampu tumbuh hingga sepanjang 147 cm.
Ciri-ciri spesifik yang dimilikinya yakni berupa moncong yang panjang, badan pipih, dengan ekor bersirip bulat. Terdapat mulut dibawah yang digunakan untuk menangkap mangsa berupa krustasea dan moluska dan ikan-ikan kecil lainnya.
Tipe mulut Pari Gitar yakni inferior dengan rahang bagian atas lebih panjang. Ikan ini memiliki celah insang sebanyak 7 namun tidak memiliki tutup insang (operculum).
Pari Gitar melacak mangsa menggunakan organ Ampula Lorenzini yang terletak dimoncongnya, dan berburu menggunakan taktik menyergap dari bawah laut saat berkamuflase dengan pasir dasar laut.
Pari Gitar hidup di kedalaman hingga 200 meter dan menghabiskan banyak waktu di dasar laut.
Pari Gitar juga sangat menyukai habitat perairan berpasir. Hal ini membuat Pari Gitar kerap menjadi sasaran buruan dan pancingan oleh nelayan karena habitatnya yang dekat dengan kawasan aktivitas manusia.
Seperti jenis pari pada umumnya, Pari Gitar merupakan hewan bertelur-beranak (ovovivipar) yang berkembang biak secara seksual melalui pembuahan dan aseksual melalui parthenogenesis. Ia mengerami selama empat bulan dengan musim kawin pada musim semi dan musim panas tiap tahun.
Setiap bertelur-beranak Pari Gitarmampu menghasilkan 4-10 ekor anakan, yang hidup dengan kuning telur pada sebulan pertama.
Di Indonesia, Pari Gitar memiliki sebutan nama lokal yang beragam seperti pari kekeh, mermang, junjunan, kemejan, liongbun (Pantura Jawa), kikir, lontar (Papua Barat), paitpait, paredung (Bali) dan pangrum (Lombok).
Secara global, pari gitar lebih dikenal dengan guitarfish atau wedgefish.
Pari Gitar juga dijadikan sebagai salah satu komoditi perikanan Indonesia yang dimanfaatkan siripnya karena dianggap memiliki kualitas terbaik untuk di konsumsi manusia dan termasuk di antara nilai tertinggi dalam perdagangan sirip hiu internasional.
Pari Gitar bahkan menjadi salah satu bahan baku olahan ikan asap untuk masakan Mangut, khas pantai utara Jawa Tengah.
SUMBER : BANGKAPOS