BERITA CHINA
CHINA Melawan! Xi Jinping Tolak Penyelidikan Lanjutan Asal Usul Covid-19
Sempat mengizinkan penyelidik WHO datang melakukan penelitian asal usul sumber corona negara yang dipimpin Xi Jinping menolak penyelidikan lanjutan
TRIBUNBATAM.id - China terus terpojok dengan tuduhan banyak negara sebagai sumber virus corona atau Covid-19 yang melanda dunia nyaris dua tahun.
Sempat mengizinkan tim penyelidik WHO datang melakukan penelitian asal usul sumber corona, negara yang dipimpin Xi Jinping dengan mentah menolak penyelidikan lanjutan WHO.
Negeri Panda berulang kali membantah dan tak terima dituduh sebagai asal pandemi yang kini merontokkan banyak negara.
Namun, ketidakterbukaan informasi dan adanya pembungkaman orang-orang yang berbicara soal Covid-19, mematik reaksi dunia ada sesuatu yang disembunyikan Beijing.
Amerika Serikat dan sejumlah negara sekutunya berulang kali mengatakan soal teori kebocoran laboratorium di Wuhan.

Diwartakan Reuters, kasus Covid-19 pertama terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019.
Sejak saat itu Negeri Panda selalu menolak teori bahwa virus corona bocor dari salah satu laboratoriumnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta semua negara bekerja sama untuk menyelidiki asal-usul Covid-19.
Pernyataan tersebut disampaikan WHO pada Jumat (23/7/2021), sehari setelah China menolak rencana organisasi tersebut melakukan pemeriksaan lanjutan di laboratorium dan pasar di sana.
Baca juga: Pejabat AS & Sekjen WHO Yakin Indikasi Teori Konspirasi Covid, Dampak Bocor Lab di Wuhan China?
Melansir Reuters, kasus Covid-19 pertama terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019.
Sejak saat itu Negeri Panda selalu menolak teori bahwa virus corona bocor dari salah satu laboratoriumnya.
WHO diizinkan melakukan penyelidikan di China awal tahun ini.
Setelah itu, tepatnya bulan ini, WHO mengusulkan tindak lanjut dari penyelidikan sebelumnya di China.
Namun, usulan tersebut ditolak oleh Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional China Zeng Yixin pada Kamis (22/7/2021).
Menanggapi penolakan dari China tersebut, Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan, penyelidikan tersebut sama sekali tidak bermotif politik atau mencari kesalahan.