ROHANI KRISTEN
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Minggu, 25 Juli 2021: Semua Menjadi ‘Kenyang’ Karena Tuhan
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Minggu, 25 Juli 2021 meyakinkan seluruh umat Katolik bahwa Tuhan akan memberi ‘kekenyangan’.
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 20 Mei 2021: ‘Yesus Selau Berdoa Buatmu’

Renungan
“Semua Menjadi ‘Kenyang’ Karena Tuhan"
Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan Yesus,
senang berjumpa kembali dengan anda dalam permenungan Harian Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Minggu Biasa ke XVII, 25 Juli 2021.
Semoga anda saya jumpai dalam keadaan sehat walafiat, tak kurang satu apapun dan selalu dalam lindungan kasih Tuhan.
Buat yang sakit, dalam Nama Tuhan Yesus, anda sembuh. Saya ajak anda hari ini merenungkan: Semua Menjadi "Kenyang" Karena Tuhan.
Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan, adakah sesuatu di dunia ini yang benar-benar dapat memuaskan kerinduan dan rasa lapar terdalam yang kita alami akan Tuhan?
Dalam Injil di hari minggu ini, penginjil Yohanes menampilkan banyak orang yang berkumpul untuk mendengarkan Yesus,
dan pastinya tidak diragukan lagi itu terjadi karena mereka haus akan firman kehidupan yang datang dari Tuhan Yesus,
dan mereka tahu itu karena pengalaman yang sudah terjadi baik yang mereka alami sendiri ataupun yang mereka dengar.
Murid-murid Yesus ingin mengusir orang orang itu pada penghujung hari karena mereka tidak memiliki sumber daya untuk memberi orang sebanyak itu makan.
Mereka bahkan mengeluhkan berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk memberi makan orang sebanyak itu.
Saudara dan saudariku,
Yesus, Sang Roti Kehidupan, mengambil sedikit yang mereka miliki - lima roti dan dua ikan - dan mengucap syukur kepada BapaNya, dibagikan kepada semua orang sampai mereka puas dengan rasa lapar mereka.
Mereka makan sampai kenyang karena Tuhan. Karena Tuhan hadir dan bersabda, tidak ada yang kekurangan lagi. Semuanya terpuaskan.
Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan,
Orang Israel telah menunggu nabi yang dijanjikan Musa: Tuhan, Allahmu, akan membangkitkan bagimu seorang nabi seperti aku dari antara kamu, dari saudara-saudaramu - dia harus kamu indahkan (Ulangan 18:15).
Tanda-tanda yang dilakukan Yesus, termasuk memberi makan lima ribu orang secara luar biasa dan ajaib, menandakan bahwa Allah memang telah mengutus Yesus sebagai Nabi dan Raja yang diurapi, sebagai Mesias.
Yesus memberi makan lima ribu orang adalah satu-satunya mukjizat yang diulang dalam keempat kisah Injil.
Apa pentingnya tanda mujizat yang khusus ini? Pemberian makan yang ajaib kepada orang banyak itu menunjuk pada penyediaan manna oleh Allah di padang gurun bagi orang-orang Israel di bawah kepemimpinan Musa (Keluaran 16).
Penyediaan makanan setiap hari di padang gurun yang tandus ini menggambarkan roti surgawi sejati yang akan ditawarkan Yesus kepada para pengikutNya. Apa yang dibuat Yesus sudah dinubuatkan.
Saudara dan saudariku seiman,
Yesus membuat klaim yang hanya dapat dibuat oleh Allah: Dia adalah roti surgawi sejati yang dapat memuaskan rasa lapar terdalam yang kita alami.
Tanda penggandaan roti ketika Tuhan mengucapkan berkat, memecah mecahkan, dan membagikan melalui murid-murid-Nya menggambarkan kelimpahan roti yang unik dari Ekaristi atau Perjamuan Tuhan.
Ketika kita menerima dari meja perjamuan Tuhan, kita mempersatukan diri kita dengan Yesus Kristus, yang menjadikan kita bagian dalam tubuh dan darah-Nya.
Santo Ignatius dari Antiokhia (35-107 A.D.) menyebutnya sebagai "roti yang menyediakan obat keabadian, penawar kematian, dan makanan yang membuat kita hidup selama-lamanya di dalam Yesus Kristus" (Ad Ef. 20,2).
Makanan supranatural ini menyembuhkan baik tubuh dan jiwa dan kekuatan untuk perjalanan kita ke surga.
Saudara dan saudariku seiman,
ketika anda dan saya mendekati Meja Perjamuan Tuhan, apa yang kita harapkan? Kesembuhan, pengampunan, kenyamanan bagi jiwa kita?
Tuhan memiliki lebih banyak untuk kita, lebih dari yang bisa kita minta atau bayangkan. Buah utama dari menerima Ekaristi di Meja PerjamuanTuhan adalah persatuan yang intim dengan Yesus Kristus, Penyembuh dan Juru Selamat kita.
Sebagaimana makanan tubuh memulihkan kekuatan yang hilang, demikian pula Ekaristi menguatkan kita dalam kasih dan memampukan kita untuk memutuskan keterikatan yang tidak teratur dengan dunia dan untuk berakar lebih kuat dalam kasih Kristus.
Apakah anda dan saya lapar akan "roti kehidupan" itu? Saudara dan saudariku seiman, memberi makan lima ribu orang menunjukkan kemurahan hati Tuhan yang luar biasa dan kebaikan-Nya yang besar terhadap kita.
Ketika Tuhan memberi, Dia memberi dengan berlimpah. Dia memberi lebih dari yang kita butuhkan untuk diri kita sendiri sehingga kita dapat memiliki sesuatu untuk dibagikan kepada orang lain, terutama mereka yang kekurangan, yang membutuhkan.
Tuhan mengambil sedikit yang kita miliki dan melipatgandakannya untuk kebaikan orang lain. Apakah kita percaya pada anugerah Tuhan dan kasihNya, dan apakah kita berbagi dengan bebas dengan orang lain, terutama mereka yang membutuhkan?
Saudara dan saudariku,
kita sudah "dikenyangkan" Tuhan setiap hari lewat berbagai macam mujizat dalam keseharian hidup kita, baik kecil maupun besar, baik yang kita sadari atau pun yang tidak kita sadari,
apakah kita juga mau berbuat yang sama dengan hidup berbagi? Mari kita hidup dalam semangat berbagi terutama di masa pandemi ini. Amin.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Senin, 15 Maret 2021: Iman Akan Yesus Menghidupkan

Doa
Tuhan Yesus, Engkau memuaskan kerinduan hati kami yang terdalam dan Engkau memberi kami makan dengan gandum terbaik (Mazmur 81:16).
Penuhi kami dengan rasa syukur dan beri kami hati yang murah hati sehingga kami dapat dengan bebas berbagi dengan orang lain apa yang telah Engkau berikan dan anugerahkan pada kami.
Semoga kita semua dan semua orang yang kita sayangi dan kasihi, segala usaha dan kerja kita, dibimbing, dilindungi dan diberkati Allah yang Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)