OLIMPIADE TOKYO 2020
Eko Yuli Irawan, Atlet Rp 4,5 Miliar Andalan Indonesia yang Rutin Sumbang Medali
Prestasi yang diraih Eko Yuli Irawan membuatnya sering mendapatkan bonus hingga dijuluki atlet Rp 4,5 miliar.
Perolehan tersebut didapat berkat total angkatan snatch dan clean & jerk yang dicatat Eko Yuli.
Pada percobaan pertama, lifter berusia 32 tahun itu berhasil meraih angkatan snatch terbaik dengan beban 137 kg.
Selanjutnya, dia sempat menaikkan beban menjadi 141kg pada angkatan snatch kedua dan ketiga.
Namun, upayanya itu belum berhasil seperti.
Sementara, angkatan clean & jerk terbaik peraih Emas Asian Games 2018 ini adalah 165kg pada percobaan pertama.
Adapun medali emas diraih oleh lifter unggulan asal China, Li Fabin, dengan total angkatan 313 kg.
Dia berhasil mengangkat beban 141kg di angkatan snatch, lalu 172kg di angkatan clean & jerk.
Angkatan seberat 141kg sendiri mendekati rekor angkatan snatch di Olimpiade yang mencapai 142kg.
Sedangkan, total angkatan 172kg di clean & jerk yang dituai Li Fabin memecahkan rekor Olimpiade.
Kemudian, Igor Son dari Kazakhstan meraih medali perunggu dengan total angkatan 294kg.
Bagi Eko Yuli, hasil ini turut membuat dia meneruskan tren positif meraih medali di ajang Olimpiade.
Sebelumnya, atlet kelahiran Lampung itu telah memenangkan satu medali perunggu di Beijing 2008 dan London 2012, serta meraih medali perak di Rio 2016.
Melansir Kompas.com, Eko Yuli pun dengan ini menjadi penyumbang medali kedua untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Adapun medali pertama Indonesia juga lahir dari cabor angkat besi melalui lifter Windy Cantika Aisah yang meraih perunggu di kelas 49 kg putri.
(*)
Berita lain tentang OLIMPIADE TOKYO 2020 dan TRIBUN WIKI
Baca berita lainnya di Google