CORONA KEPRI

Polemik Harga Rapid Antigen di Pelabuhan Roro Bintan, Kadinkes Koordinasi ke Gubernur

Harga Rapid Test Antigen di Pelabuhan Roro Tanjunguban Bintan begitu dikeluhkan calon penumpang.

TribunBatam.id/Alfandi Simamora
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, M Bisri saat mengunjungi pelaksanaan vaksinisasi di Toapaya beberapa bulan lalu. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Gubernur Kepri terkait harga Rapid Test Antigen di Pelabuhan Roro Tanjunguban yang dinilai memberatkan warga. 

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Keluhan warga akan biaya Rapid Test Antigen di Pelabuhan roro ASDP Tanjunguban, Kabupaten Bintan akhirnya ditanggapi Kadinkes Kepri, M Bisri.

Ia menjelaskan jika Rapid Test Antigen di pelabuhan itu merupakan pihak swasta dari Kimia Farma.

Meski demikian, pihaknya akan menyampaikan ke Satgas Covid-19 Kepri apakah memang tarifnya harus segitu, atau memang bisa diturunkan.

Sejumlah calon penumpang sebelumnya mengeluhkan biaya Rapid Test Antigen sebesar Rp 190 ribu di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban, Kabupaten Bintan.

Padahal biasanya menurut keterangan calon penumpang untuk melaksanakan rapid test antigen hanya Rp 150 ribu.

Pedagang otak-otak di kawasan Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban Bintan, Rika sedang melayani pembeli, Jumat (23/7/2021).
Pedagang otak-otak di kawasan Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban Bintan, Rika sedang melayani pembeli, Jumat (23/7/2021). (TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

"Keluhan ini nantinya juga akan saya sampaikan kepada pak Gubernur Kepri," jelasnya, Senin (26/7/2021).

Sejumlah calon penumpang sebelumnya mengeluhkan biaya rapid test antigen di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban, Kabupaten Bintan.

Pasalnya untuk sekali tes, calon penumpang dikenakan tarif sebesar Rp 190 ribu. Biaya itu dinilai sangat mahal dan sangat memberatkan penumpang. Lantaran biasanya tarif untuk rapid test antigen Rp 150 ribu.

Keluhan itu disampaikan calon penumpang bernama Fitri. Ia saat itu datang ke pelabuhan menggunakan mobil bersama keluarganya.

"Kenapa di sini harganya naik menjadi Rp 190 ribu. Ini yang menambah beban bagi masyarakat," keluhnya, Rabu (21/7/2021).

Sementara seorang warga Batam Dody, mengaku baru tahu bahwa di tengah penerapan PPKM di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban harus ada hasil tes antigen. Ia biasanya bolak-balik Batam-Kijang untuk bekerja.

Suasana saat calon penumpang menjalani rapid test antigen di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban, belum lama ini
Suasana saat calon penumpang menjalani rapid test antigen di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban, belum lama ini (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)

"Saya ini baru tahu mas. Saya kan kadang pulang 2-3 kali seminggu ke Batam. Ini baru tahu harus menunjukkan hasil rapid test antigen," tuturnya.

Ia pun mengeluhkan biaya rapid test antigen yang diadakan di pelabuhan.

"Biasanya kan hanya Rp 150 ribu. Di sini kok mahal," curhatnya.

Tidak hanya Dody, seorang sopir lori yang bolak balik Bintan-Batam Hermawandi, juga mengeluhkan harga rapid test antigen di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban.

"Biasanya kan Rp 150 ribu, contohnya di Km 16 perbatasan Tanjungpinang-Bintan kemarin. Tapi kenapa di sini malah Rp 190 ribu. Mengapa harganya beda,"keluhnya.

Ia pun berharap Pemerintah yang menerapkan aturan seperti ini tidak semakin memberatkan masyarakat.

"Khususnya kami para sopir yang bekerja sebagai jasa antar barang sembako, ayam dan lainnya ini. Sudahlah rapid test antigen diwajibkan, harga pun naik. Jujur ini sangat memberatkan," katanya.

Ia pun berharap kepada Pemerintah Provinsi Kepri bisa mengevaluasi biaya rapid test antigen di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban.

"Intinya harapan kita, warga jangan semakin diberatkan. Apalagi sopir seperti kami ini yang harus mengantar barang bolak balik Batam-Bintan.

Kalau bisa kita tidak perlu rapid test antigen, atau tidak biaya rapid test dikurangi.

Baca juga: Bintan Zona Merah Covid-19, Belum Ada Rapid Antigen Massal, Kadinkes: Biayanya Besar

Baca juga: Bintan Zona Merah Covid-19, Kasus Kematian Tertinggi Nomor Tiga di Kepri

Kita bukan tidak mau mengikuti aturan pemerintah, tapi kan pemerintah juga harus mengetahui keluhan kita di lapangan," ucapnya.

48 Orang Terdeteksi Positif Corona

Langkah 48 calon penumpang di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban, Kabupaten Bintan terhenti.

Mereka tak bisa melanjutkan perjalanannya lewat jalur laut ke Batam.

Tidak hanya itu, kemungkinan besar mereka juga diminta menjalani isolasi di tempat yang ditentukan gegara positif covid-19 dari hasil rapid test antigen.

48 orang ini merupakan data kumulatif calon penumpang yang hendak menyeberang ke Batam dari tanggal 12-21 Juli 2021 lewat Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban.

Diketahui, salah satu syarat bepergian ke luar daerah di masa pandemi covid-19 saat ini, yakni menunjukkan surat hasil rapid test antigen yang menyatakan negatif covid-19.

Jika tak membawa surat hasil tes itu, jangan khawatir. Sebab di beberapa pelabuhan juga menyediakan layanan rapid test antigen di tempat.

Seperti layanan yang disediakan Kimia Farma di lokasi Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas, setidaknya ada 48 calon penumpang positif covid-19.

Alhasil mereka harus dipisahkan dari calon penumpang lainnya untuk menghindari penyebaran covid-19.

Hal ini disampaikan Koordinator Kimia Farma Pelayanan Rapid Test Antigen di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban, Sisi Siliana.

"Selama pelaksanaan PPKM dari 12-21 Juli kemarin, calon penumpang yang hasil rapid test antigen positif Covid-19 ada sebanyak 48 orang," kata Sisi, Jumat (23/7/2021).

Sisi melanjutkan, setelah 48 calon penumpang itu dipisah dari penumpang lainnya, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak KKP di Pelabuhan. Kemudian KKP yang akan menindaklanjuti ke pihak Puskesmas untuk penanganan selanjutnya.

"Jadi jika ada yang positif antigen kita pisah, setelah itu melaporkan kepada pihak KKP untuk tindakan selanjutnya," ucapnya.

Sementara itu, seorang petugas Satgas Covid-19 Provinsi Kepri di lokasi, Arwan Kasri menyebutkan, sesuai surat edaran Gubernur Povinsi Kepri dalam penerapan PPKM, calon penumpang yang hendak menyeberang ke Batam harus dapat menunjukkan hasil rapid test antigen negatif dan kartu sudah melaksanakan vaksin Covid-19.

"Jika tidak bisa menunjukkan keduanya akan kita suruh pulang," kata Arwan yang juga Kepala UPT Wilayah III Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan Dishub Provinsi Kepri.

Anwar menyebutkan, untuk pengecekan yang dilakukan petugas di lokasi menyesuaikan jam operasional Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban. Yakni mulai pukul 08:00 Wib-19.00 Wib.

"Jadi satu jam sebelum pelayanan pelabuhan dibuka, kita sudah di sini," terangnya.

Anwar menambahkan, bagi calon penumpang yang tidak bisa menunjukkan rapid test antigen, bisa rapid test antigen di lokasi pelabuhan yang sudah disediakan.

"Untuk calon penumpang yang hasil rapid test antigennya positif, itu kita arahkan kepada satgas terdekat yakni KKP.

Nanti lanjut koordinasi dengan puskesmas," tutupnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Corona Kepri

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved