Kenali Dampak Negatif Terlalu Banyak Makan Gorengan terhadap Kesehatan Jantung

Makanan yang digoreng memang lezat, tapi makanan ini cenderung tinggi kalori dan lemak trans sehingga berefek negatif terhadap kesehatan. 

Sajian Sedap
Ilustrasi gorengan 

TRIBUNBATAM.id - Makanan yang digoreng memang lezat, tapi makanan ini cenderung tinggi kalori dan lemak trans sehingga berefek negatif terhadap kesehatan

Umumnya, makanan yang digoreng secara signifikan lebih tinggi lemak dibandingkan makanan yang tidak digoreng. 

Misal, 100 gram kentang panggang mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak, sedangkan 100 gram kentang goreng mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak. 

Di samping itu, dilansir dari Healthline, makanan yang digoreng biasanya menggunakan minyak dengan suhu yang sangat tinggi sehingga kemungkinan besar mengandung lemak trans. 

Terlebih lagi jika menggunakan minyak sayur yang mungkin mengandung lemak trans sebelum dipanaskan. 

Faktanya, sebuah penelitian mengatakan bahwa setiap kali minyak digunakan kembali untuk menggoreng, kandungan lemak transnya akan meningkat. 

Dampak negatif terlalu banyak makan gorengan

Dilansir dari WebMD, wanita yang makan lebih dari satu porsi ayam goreng atau ikan goreng dalam seminggu mengalami peningkatan risiko penyakit jantung. 

"Secara keseluruhan, kami menemukan bahwa total konsumsi makanan yang digoreng berhubungan dengan risiko lebih tinggi dari semua penyebab kematian dan juga kematian akibat penyakit kardiovaskular," ujar Dr. Wei Bao, asisten profesor di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Iowa.

Menurut Dr. Guy Lowell Mintz, Direktur Kesehatan Kardiovaskular & Lipidologi di Rumah Sakit Jantung Sandra Atlas Bass, mengatakan bahwa risiko tersebut tidaklah mengejutkan.

"Mengingat hubungan makanan yang digoreng dengan penambahan berat badan hingga obesitas serta peningkatan kolesterol dan trigliserida," katanya.

Untuk penelitian terkait dampak negatif konsumsi gorengan, Bao dan rekan-rekan penelitinya menggunakan data dari Women’s Health Initiative. 

Hampir 107.000 wanita yang berusia 50 hingga 79 tahun ditanyai tentang pola makan mereka dan masalah kesehatan lainnya.

Para wanita tersebut telah terdaftar dalam penelitian antara tahun 1993 dan 1998. Para peneliti pun terus memantau kondisi mereka hingga tahun 2017.

Selama dua dekade, 31.588 wanita meninggal dunia, 9.320 di antaranya meninggal akibat masalah jantung, 8.358 meninggal akibat penyakit kanker, dan 13.880 meninggal karena penyebab lain.

Mintz mengatakan, wanita yang banyak mengonsumsi gorengan juga memiliki masalah lain yang memengaruhi jantung.

Berdasarkan catatan Mintz, sepertiga peserta yang mengonsumsi satu atau lebih makanan yang digoreng per minggu mengalami obesitas. 

Setelah para peneliti mengendalikan faktor-faktor risiko penyakit, seperti jarang berolahraga dan merokok, makanan yang digoreng masih berkaitan dengan peningkatan risiko, yakni sebagai berikut: 

1. Wanita yang makan satu porsi atau lebih sehari memiliki risiko kematian 8 persen lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak makan gorengan

2. Satu atau lebih porsi ayam goreng sehari dikaitkan dengan risiko kematian 13 persen lebih tinggi dari sebab apapun dan risiko kematian terkait jantung 12 persen lebih tinggi

3. Satu atau lebih porsi ikan goreng atau kerang sehari dikaitkan dengan risiko kematian 7 persen lebih tinggi dari penyebab apapun dan risiko kematian terkait jantung 13 persen lebih tinggi. (*)

Simak berita terbaru lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved