Gubernur Kepri: Saya Lebih Setuju Nama Jembatan Batam Bintan Daripada Kelana Jaya Putra
Menurut Gubernur Kepri, nama Jembatan Batam Bintan mewakili dua daerah dibanding nama Jembatan Raja Kelana Putra yang diusulkan Pj Gubernur Kepri.
Sedangkan 7 kilometer lain merupakan ruas jalan yang menghubungkan sisi darat dengan masing-masing tapak pancang baik dari sisi Pulau Batam maupun dari sisi Pulau Bintan.
Ada juga jalan darat yang melintas di Pulau Tanjung Sauh.
Setelah tapak pancang di Pulau Bintan, jalan tol tersebut akan membentang dari Lobam menuju KEK Galang Batang.
Namun, jalan tol tersebut juga akan dibuat bercabang untuk masuk ke Kawasan Wisata Terpadu Lagoi.
"Saya kira semua urusan pembebasan lahan sudah dilakukan dengan baik.
Sejauh ini tidak ada protes dari warga," terang Ansar.
Menurut Ansar, rencana strategis tersebut akan berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi di Kepri, khususnya di Pulau Batam dan Bintan.
Dia menegaskan, Provinsi Kepri merupakan pintu masuk terbesar ke-3 di Indonesia dan pertama di daerah Sumatera dalam hal kunjungan wisatawan mancanegara.
Namun, persentase lama tinggal wisatawan mancanegara di Kepri masih tergolong rendah karena berada pada angka rata-rata 3 hari.
"Nah, kami buat agar wisatawan mancanegara bisa lebih lama tinggal di Kepri, paling kurang 5 hari," ungkap Ansar.

Keberadaan Jembatan Batam Bintan diyakini akan berdampak pada semakin lama waktu tinggal wisatawan mancanegara di Kepri.
Mereka bisa datang melalui pintu masuk di Batam dan bisa berwisata ke Bintan melewati jalan tol dan Jembatan Batam Bintan.
Sebaliknya wisatawan juga bisa masuk ke Kepri melalui Bintan dan berekreasi di Batam.
"Selain itu, kami pun berusaha supaya Karimun juga mulai dilirik wisatawan dan investor," sebut Ansar.
Selama ini wisatawan dan investor tidak mengetahui di mana Karimun.