HUMAN INTEREST

PERJUANGAN Gabriel Situmorang, Anak Tukang Sayur di Batam Berhasil Lulus Akpol

Seorang anak tukang sayur yang berjualan di Pasar Legenda Batam, Kepri berhasil lulus masuk di Akademi Kepolisian (AKPOL). Simak kisahnya.

Penulis: Eko Setiawan |
TRIBUNBATAM.id/EKO SETIAWAN
Orangtua Gabriel Situmorang menunjukkan foto anaknya yang berhasil membanggakan keluarga dengan lulus Akpol. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Seorang anak tukang sayur yang berjualan di Pasar Legenda Batam, Kepri berhasil lulus masuk di Akademi Kepolisian (AKPOL).

Dia bernama Gabriel Situmorang (18), lulusan SMA 3 Batam ini membuat bangga kedua orangtuanya.

Gabriel merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara.

Anak dari pasangan Jordan Situmorang (47) dan Krisda Aluisia Sitanggang (47) ini memang bercita-cita menjadi Polisi.

Hal itu diungkapkan oleh sang ayah Jordan Situmorang.

"Anak saya ini waktu kelas dua SD pernah lihat polisi mengatur lalu lintas. Lantas dia tanya sama saya, hebat bapak itu bisa atur mobil. Saya bilang ke dia waktu itu, kamu bisa juga jadi seperti mereka," sebut Jordan yang ditemui Tribunbatam.id di tengah-tengah kesibukannya berjualan di pasar Legenda kota Batam.

Memang selama ini, sang anak sangat disiplin walaupun orangtuanya sibuk bekerja.

Gabriel kecil sangat hobi belajar tanpa disuruh oleh orangtuanya.

Baca juga: Kasus Aktif Turun, IGD Khusus Pasien Covid-19 di Asrama Haji Batam Tetap Stand By, Tersedia 30 Bed

Bahkan di hari libur Gabriel selalu membantu orangtua di warung untuk sekedar mengopek bawang.

"Dia kalau nggak ada kegiatan di rumah pasti telepon mamaknya. Datang ke sini untuk sekedar kopek bawang," sebutnya.

Saat menceritakan anaknya, air mata Jordan terus mengalir.

Ia merasa bangga dengan sosok Gabriel sebagai seorang anak yang tangguh dan pantang menyerah.

Bahkan selama seleksi, Jordan mengaku tidak pernah mengantarkan sang anak untuk ikut dalam seleksi.

"Cuma saat itu dia sempat bilang untuk minta surat antigen di rumah sakit. Dia minta antarin pagi-pagi. Waktu saya pulang dari pasar pagi itu saya tanya sama dia di mana, ternyata dia sudah di rumah sakit sejak subuh, memang dia disiplin sekelali," sebutnya.

Begitu juga dengan sang ibu, Krisda. Dia tidak berhenti menangis bangga melihat rekaman video anaknya yang naik mobil AKPOL di Semarang.

Sambil bejualan ia selalu melihat foto anaknya. Dia tidak menyangka perjalanan panjang anaknya selama ini berbuah manis.

"Ini saya barusan menangis melihat video anakku," sebutnya dengan matanya yang masih terlihat memerah.

Krisda dan Jordan mengingat kembali nasibnya pada 2007 lalu merantau ke Batam dengan tiga anak yang masih kecil.

Setiap pagi mereka harus ke Pasar Jodoh untuk berjualan sayur.

Saat mereka bekerja, ketiga anaknya masih tertidur pulas.

Mulai anak-anaknya masuk sekolah kehidupan masih sama. Setiap anak bisa mandiri dan tidak harus disiapkan untuk pergi ke sekolah.

"Anak-anak saya kalau mau pergi sekolah gak pernah diantarkan, karena kami kerja," sebutnya.

Namun berkat kedisiplinan anak-anak mereka, saat ini salah satu dari sang anak bisa lulus menjadi anggota polisi dan memulai pendidikan di AKPOL.

Terakhir Jordan dan Krisda kedua orangtua dari Gabriel berharap anaknya bisa menjadi polisi yang bisa mengabdi kepada bangsa dan negara.

"Kami selaku orangtua selalu memberikan dukungan kepda Gabriel. Saya juga berterimakasih kepada Pak Kapolri, pak Kapolda dan semua panitia yang terlibat dalam proses seleksi," sebutnya.

Ia juga menekankan, dalam penerimaan ini dia tidak mengeluarkan uang sepeserpun agar anaknua lulus sekolah di AKPOL Semarang. (TRIBUNBATAM.id/Koe Setiawan)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved