ROHANI KRISTEN
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik: Tuhan Berikan Kami Selalu Roti Itu
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik dari Keluaran 16:2-4.12-15, Efesus 4:17.20-24 dan Yohanes 6:24-35 berbicara tentang Roti Hidup.
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
Editor: Thomm Limahekin
TRIBUNBATAM.id, BATAM – DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik dari Keluaran 16:2-4.12-15, Efesus 4:17.20-24 dan Yohanes 6:24-35 mengingatkan seluruh umat Katolik tentang Roti Hidup.
Kitab Keluaran menulis bagaimana umat Israel bersungut-sungut di padang gurun kepada Musa dan Harun karena kelaparan.
Dalam bacaan kedua, Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus memberikan nasihat kepada umat beriman untuk menjadi manusia baru yang hanya mengandalkan Yesus.
Sedangkan dalam bacaan injil, Yohanes menegaskan ajakan Yesus kepada seluruh umat berimana.
“Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
RP Lukas Gewa Tiala, SVD kemudian mengajak seluruh umat Katolik untuk menyadari betapa penting Roti Hidup bagi seluruh kehidupan manusia.
Baca juga: Apa Itu Rabu Abu Bagi Umat Katolik? RP Lukas Gewa Tiala SVD: Berpuasalah dan Berpantanglah

Bacaan Pertama: Keluaran 16:2-4.12-15
Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu.
Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun. Mereka berkata kepada mereka,
"Ah, andaikata tadinya kami mati di tanah Mesir oleh tangan Tuhan, tatkala kami duduk menghadapi kuali penuh daging dan makan roti sepuas hati!
Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan." Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa,
"Sesungguhnya, Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu. Maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari.
Dengan cara itu Aku hendak menguji apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. Aku telah mendengar orang Israel bersungut-sungut.
Katakanlah kepada mereka, 'Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kami akan makan roti sampai kenyang.
Maka kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, Allahmu." Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung-burung puyuh menutupi perkemahan mereka.
Pagi harinya terhamparlah embun sekeliling perkemahan. Setelah embun menguap, tampaklah pada permukaan gurun sesuatu yang halus mirip sisik, halus seperti embun yang membeku di atas tanah.
Melihat itu umat Israel saling bertanya-tanya, 'Apakah ini?' Sebab mereka tidak tahu apa itu. Lalu berkatalah Musa, "Inilah roti yang diberikan Tuhan menjadi makananmu."
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Bacaan Kedua: Efesus 4:17.20-24
Kenakanlah manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah
Saudara-saudara, di dalam Tuhan aku menegaskan hal ini kepadamu: Jangan lagi hidup dengan pikiran yang sia-sia, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Kamu jangan hidup secara demikian! Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia, dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus.
Maka, sehubungan dengan kehidupanmu yang dahulu, kamu harus menanggalkan manusia - lama yang menemui kebinasaan oleh karena nafsu yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu.
Hendaklah kamu mengenakan manusia - baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah; hendaklah kamu hidup di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik: ‘Tinggalkan Semua Demi Yesus’

Bacaan Injil: Yohanes 6:24-35
Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Di seberang Danau Galilea, ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.
Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"
Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu?
Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga."
Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia."
Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka:
"Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi”.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Selasa, 18 Mei 2021: ‘Yesus Berdoa Untuk Para Murid-Nya’

Renungan
"Tuhan Berikan Kami Selalu Roti Itu!"
Saudara dan saudariku seiman dalam Tuhan,
senang berjumpa kembali dengan anda dalam permenungan Harian Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Minggu Biasa ke 18, 01 Agustus 2021.
Semoga anda semuanya dalam keadaan yang sehat walafiat dan selalu dalam lindungan kasih Tuhan.
Buat yang sakit, dalam Nama Tuhan Yesus, anda sembuh. Saya ajak anda merenungkan: Tuhan Berikan Kami Selalu Roti Itu.
Saudara dan saudariku seiman,
apakah ada sesuatu dalam hidup ini yang benar-benar dapat memuaskan rasa lapar dan kerinduan kita yang terdalam?
Banyak orang mencari Yesus karena Ia menawarkan kepada mereka sesuatu yang tidak dapat diberikan orang lain - roti dari surga, dari tangan Allah sendiri.
Ketika Yesus telah melakukan mukjizat melipatgandakan lima roti dan dua ikan untuk menyediakan makanan yang menyegarkan dan memuaskan bagi lebih dari 5000 orang (lihat Yohanes 6:1-15),
mereka ingin menjadikanNya raja mereka - tidak diragukan lagi karena mereka ingin lagi akan yang mereka alami yaitu dikenyangkan dengan roti yang berlipat ganda itu, bahkan sampai sisa 12 bakul penuh.
Bahkan ketika Yesus menarik diri dari kerumunan dan diam-diam kembali ke Kapernaum untuk bersama kedua belas murid-Nya, mereka berlari mencari Dia di sana (Yohanes 6:24-25).
Saudara dan saudariku seiman,
Yesus menemui mereka dengan pertanyaan yang menyelidik - apakah kamu mencari makanan fisik yang dapat binasa atau makanan yang memberikan hidup yang kekal?
Saudara dan saudariku,
apakah kamu lapar akan roti kehidupan? Orang-orang Yahudi selalu menganggap manna di padang gurun sebagai roti dari Allah (Mazmur 78:24, Keluaran 16:15).
Ada kepercayaan para rabi yang kuat bahwa ketika Mesias datang, dia akan memberikan manna dari surga.
Karena itu tidak heran, para pemimpin Yahudi menuntut agar Yesus menghasilkan manna dari surga sebagai bukti klaimnya sebagai Mesias.
Yesus menjawab dengan mengatakan kepada mereka bahwa bukan Musa yang memberikan manna, tetapi Allah.
Dan manna yang diberikan kepada Musa dan orang-orang itu bukanlah roti yang sebenarnya dari surga, tetapi hanya sebuah simbol dari roti yang akan datang.
Yesus membuat pernyataan yang hanya dapat dibuat oleh Allah: Akulah roti hidup. Roti yang ditawarkan Yesus tidak lain adalah kehidupan dari Allah, kehidupan Ilahi.
Inilah roti sejati yang benar-benar dapat memuaskan rasa lapar di hati kita. Manna dari surga menggambarkan kelimpahan "roti unik" Ekaristi atau Perjamuan Tuhan yang diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya pada malam pengorbanan-Nya.
Manna di padang gurun menopang bangsa Israel dalam perjalanan mereka ke Tanah Perjanjian. Itu tidak dapat menghasilkan hidup yang kekal bagi orang Israel.
Saudara dan saudariku seiman,
pertanyaan Yesus kepada orang banyak, dan juga kepada kita masing-masing, menggemakan kata-kata nabi Yesaya: "Mengapa kamu membelanjakan uangmu untuk apa yang bukan roti, dan jerih payahmu untuk apa yang tidak mengenyangkan" (Yesaya 55:2)?
Ada dua jenis kelaparan yang mendasar - fisik dan spiritual. Hanya Tuhan Yesus yang dapat memuaskan rasa lapar terdalam di hati kita - rasa lapar akan kebenaran, kehidupan, dan cinta abadi.
Hanya Yesus yang dapat memuaskan rasa lapar kita akan kebenaran - karena di dalam Dia sajalah ada Kebenaran di dalam Allah.
Hanya Yesus yang dapat memuaskan rasa lapar kita akan kehidupan - karena hanya Dia yang dapat memberi kita hidup yang berkelimpahan - kehidupan supernatural Allah yang mengubah kita sekarang dan selamanya.
Hanya Yesus yang dapat memuaskan rasa lapar kita yang terdalam akan cinta - kasih Allah yang tidak mengenal akhir,
yang tidak pernah gagal atau meninggalkan kita, yang bertahan lebih lama dari dosa dan kematian. Hanya Yesus yang dapat memuaskan rasa lapar yang kekal dari hati, pikiran, dan roh kita.
Saudara dan saudariku seiman,
Yesus berbicara tentang pekerjaan Allah dan apa yang harus kita lakukan untuk melakukan pekerjaan Allah itu, yaitu percaya kepada Anak Allah yang telah Allah utus ke dunia.
Tuhan Yesus menawarkan hubungan baru dengan Allah yang menghasilkan kehidupan jenis baru - kehidupan cinta yang penuh pengorbanan, pelayanan tanpa pamrih, dan pengampunan kepada orang lain yang sesuai dengan kemurahan, kebaikan, dan belas kasihan Tuhan;
kehidupan penuh kekudusan, kemurnian, dan kebenaran yang sesuai dengan kekudusan Allah; dan kehidupan penuh ketaatan dan kepercayaan yang sesuai dengan tawaran Tuhan akan kehidupan, kedamaian, dan kebahagiaan yang berlimpah itu.
Inilah pekerjaan yang Yesus arahkan kepada kita dan memampukan kita untuk melakukannya dalam kuasa Roh Kudus.
Apakah anda dan saya, kita, lapar akan roti yang turun dari surga dan haus akan firman hidup yang kekal? Amin.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Rabu, 5 Mei 2021: ‘Jadi Murid Yesus yang Berbuah Banyak’

Doa
Tuhan Yesus, Engkaulah Roti Surgawi yang sejati. Hanya Engkau sendiri yang dapat benar-benar memuaskan kerinduan dan rasa lapar terdalam hati kami.
Berilah kami roti kehidupan agar kami dapat benar-benar puas hanya di dalam Engkau sebagai pemberi kehidupan kami. Semoga kita semua dan semua orang yang kita sayangi dan kasihi,
segala usaha dan kerja kita, dibimbing, dilindungi dan diberkati Allah Yang Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)