EMAS HARI INI

UPDATE Harga Emas Antam Stagnan pada Senin (2/8), Intip Rincian Harganya

Harga emas Antam ini stagnan dari harga Sabtu (31/7) yang juga berada di level Rp 948.000 per gram.

TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pengunjung melihat-lihat emas batangan sebelum memutuskan untuk membeli di Butik Emas Logam Mulia Antam, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. 

Harga emas spot melemah ke US$ 1.809 per ons troi pada pagi ini (2/8)

Baca juga: Nilai Rupiah dan Yen Menguat, Dolar Singapura Loyo pada Senin (2/8)

Harga emas di pasar spot turun

Harga emas turun tipis pada perdagangan awal pekan ini.

Sentimen yang memudarkan kilau emas datang dari pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) yang tetap stabil, dengan para investor menanti data pekerjaan bulanan AS untuk mengukur kesehatan pasar tenaga kerja.

Senin (2/8) pukul 08.55 WIB, harga emas spot turun 0,2% ke level US$ 1.809,21 per ons troi.

Harga mundur dari level puncak dalam dua minggu yang terjadi pada sesi sebelumnya setelah pemulihan dolar AS. 

Setali tiga uang, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2021 turun 0,1% menjadi US$ 1.814,90 per ons troi.

Katalis bagi harga emas datang setelah Federal Reserve akan mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan sebesar US$ 120 miliar mulai musim gugur ini.

Lebih lanjut, Presiden The Fed St Louis, James Bullard, mengatakan, dengan rencana memotongnya yang "cukup cepat" maka program pembelian obligasi akan berakhir pada bulan-bulan pertama tahun 2022 dan membuka jalan bagi kenaikan suku bunga pada tahun itu jika diperlukan.

Komentar Bullard muncul setelah kepastian dari Ketua The Fed, Jerome Powell, bahwa kenaikan suku bunga tidak akan terjadi untuk saat ini.

Di sisi lain, aktivitas pabrik China pada bulan Juli berkembang pada laju paling lambat dalam 17 bulan.

Itu terjadi karena biaya bahan baku yang lebih tinggi dan cuaca ekstrem.

Hal tersebut akhirnya menambah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Sementara itu, Pakar penyakit menular terkemuka AS Dr. Anthony Fauci memperingatkan pada hari Minggu, "segalanya akan menjadi lebih buruk" dengan peningkatan kasus virus Covid-19, yang sebagian besar terjadi di antara yang tidak divaksinasi.

Hal serupa terjadi di kawasan Asia, yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 pada hari Sabtu.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved