POLEMIK DONASI AKIDI TIO

Akhirnya Terucap dari Mulut Rudi Sutadi, Suami Heriyanti Sumbangan 2 T Akidi: Yo Uwong tuh Sabar Bae

Akhirnya Rudi Sutadi, suami dari Heriyanti buka suara soal riuhnya sumbangan Rp 2 Triliun untuk warga Sumatera Selatan.

HO/SRIPOKU.COM/CHAIRUL NISYAH
Heriyanti, suami dan anaknya setelah diperiksa di Polda Sumsel, ketiga menutup muka dan dikawal petugas, statusnya hingga kini belum jelas soal sumbangan Rp 2 Triliun yang belum jelas. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM- Akhirnya terucap dari Rudi Sutadi, suami Heriyanto soal sumbangan 2 triliun dari Akidi Tio.

Rudi Sutadi mengatakan bahwa duit tersebut ada.

Namun demikian tidak di Indonesia, sehingga memerlukan waktu untuk pencairannya.

Ia bahkan meminta publik bersabar.

Seperti diketahui, nama Akidi Tio menjadi perhatian publik luas selama 2 pekan belakangan ini.

Hal tersebut bermula dari sumbangan Covid-19 yang diberikan atas namanya.

Sumbangan senilai Rp 2 triliun itu diberikan oleh anak Akidi Tio agar disalurkan kepada masyarakat Palembang yang terdampak Covid-19.

Namun belakangan, di hari pencairan dana hibah tersebut, Heriyanti beserta anak dan suaminya malah diperiksa di kepolisian.

Diduga saat itu mereka justru dikasuskan lantaran membuat prank dana hibah tersebut.

Akhirnya Rudi Sutadi, suami dari Heriyanti buka suara soal riuhnya sumbangan Rp 2 Triliun untuk warga Sumatera Selatan.

Heriyanti dan Rudi Sutadi baru saja sampai di rumahnya usai diantar penyidik Polda Sumsel setelah menjalani pemeriksaan soal sumbangan Rp 2 Triliun dari mendiang Akidi Tio.

Setiba di rumahnya, suami dari Heriyanti yang merupakan anak bungsu Akidi Tio, yakni Rudi, meluangkan diri mencari keberadaan penjaga malam, Usman, Selasa (2/8/2021), sekitar pukul 22.50.

Suami dari Heriyanti yang merupakan anak bungsu Akidi Tio, yakni Rudi Selasa (2/8/2021), sekitar pukul 22.50.
Suami dari Heriyanti yang merupakan anak bungsu Akidi Tio, yakni Rudi Selasa (2/8/2021), sekitar pukul 22.50. (SRIPOKU.COM/ANDI Wijaya)

Meski sempat menanyai keberadaan Usman, namun Rudi juga sempat menanyakan awak media.

"Dari mana pak," kata Rudi.

"Dari sini lah pak," singkat salah wartawan menjawab pertanyaan Rudi.

Rudi mengatakan, sudah mendengarkan dari Kabid Humas Polda Sumsel bahwa uang sumbangan Rp 2 Triliun itu bukan tipu-tipu apalagi hoaks.

"Duet itu ada cuman di bank singapura dan belum bisa dicairke," kata Rudi.

Rudi juga berkata, banyak komen yang masuk di medsos (medis sosial), nya.

"Macam-macam komen yang masuk di aku ini, biarke bae yang penting realita . Namanya duet banyak , Yo uwong tuh sabar Bae," kata Rudi.

Sedangkan ketika ditemui, ketua RT 27, Fuazi mengatakan hingga malam ini banyak anggota Polrestsbes, dan Polda Sumsel, berkoordinasi dengan dirinya untuk menanyakan tentang Heriyanti dan suami, serta anaknya.

"Sudah banyak anggota Polda Sumsel, Polrestabes Palembang, yang berkoordinasi dengan dirinya, guna menanyakan keseharian Heriyanti anak bungsu Akidi Tio," kata Fuazi

Hingga kini, pukul 23.11, terhitung ada 10 orang yang menjaga ketat kediaman anak bungsu Akidi Tio Heriyanti, 6 anggota jadi Jatanras Polda Sumsel, 2 anggota dari Reskrim Polrestabes, Palembang dan 2 anggota dari Intelkam Polrestabes, Palembang.

Kabid Humas Polda Sumsel: Tidak Ada Prank

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi membantah pernyataan Dir Intelkam Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Ratno Kuncoro, yang sebelumnya menyebut Heriyanti telah menjadi tersangka terkait kasus hoaks sumbangan Rp 2 triliun.

Menurut Supriadi, Heriyanti diundang ke Polda Sumsel untuk memberikan klarifikasi soal uang sumbangan Rp 2 triliun yang juga belum cair.

Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio di Polda Sumsel, Senin (2/8/2021) siang.

Heriyanti kata Supridadi, masih dimintai keterangan terkait sumbangan Rp 2 triliun yang rencananya akan diberikan untuk penanganan pandemi Covid-19 di Sumsel.

Supriadi mengatakan, saat penyerahan sumbangan secara simbolis di Mapolda Sumsel, Senin (26/7/2021), dana Rp 2 triliun itu direncanakan cair pada Senin (2/8/2021) dengan menggunakan bilyet giro Bank Mandiri pukul 14.00 WIB.

BREAKING NEWS: Heriyanti Anak Akidi Tio Jadi Tersangka Terkait Hibah 2 Triliun Rupiah
BREAKING NEWS: Heriyanti Anak Akidi Tio Jadi Tersangka Terkait Hibah 2 Triliun Rupiah (Tribunsumsel.com/ Shinta Dwi Anggraini)

Namun, sampai waktu yang ditentukan, uang tersebut ternyata belum bisa dicairkan karena mengalami beberapa kendala.

"Tidak ada prank. Pada hari ini, ibu Heriyanti kita undang ke Polda. Perlu digarisbawahi, kita undang bukan kita tangkap. Kita undang untuk datang ke Polda untuk memberikan klarifikasi terkait penyerahan dana Rp 2 triliun melalui bilyet giro," kata Supriadi saat memberikan keterangan pers kepada wartawan, di Mapolda Sumsel, Senin (2/8/2021).

"Bilyet giro ini tidak bisa dicairkan karena ada teknis yang diselesaikan. Kita tunggu sampai pukul 14. 00 WIB ternyata belum ada informasi, sehingga kita undang ke Polda Sumsel. Bukan ditangkap," kata Supriadi menambahkan.

Heriyanti Sudah Pulang

Sudah pulang Heriyanti, putri bungsu mendiang Akidi Tio dari Polda Sumsel. Sebelumnya, Heriyanti datang ke Polda Sumsel untuk diperiksa terkait riuhnya Sumbangan Rp 2 Triliun untuk penanganan Covid-19.

Sebelumnya, beda pernyataan antara Dir Intelkam dan Kabid Humas Polda Sumsel. Meski demikian, belum ada kelanjutan apakah Heriyanti, putri bungsu mendiang Akidi Tio jadi tersangka atau sekadar saksi saja.

Sebab, status Heriyanti diundang ke Mapolda Sumsel dan diminta memberikan penjelasan secara di hadapan petugas penyidik Ditkrimum Polda Sumsel.

Selain Heriyanti, Profesor Hardi, dokter keluarga Akidi Tio pun juga diminta keterangan.

Terkait dengan status Heriyanti memang masih belum ada keterangan resmi dari pihak Polda Sumsel, sebab keluarga pemberi sumbangan Rp 2 Triliun rupiah itu dibolehkan pulang.

Heriyanti bersama suami dan anaknya terpantau oleh Sripoku.com, sudah meninggalkan Polda Sumsel, Senin (2/8/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.

Dari pantauan, Heriyanti, Rudi Sutadi, dan anak laki-lakinya tampak tergesa-gesa keluar dari ruang Ditkrimum Polda Sumsel, dengan pengawalan petugas dari Ditkrimum Polda Sumsel.

Ketiganya nampak bergegas dan menutupi wajahnya saat melewati para awak media yang sudah menunggu sejak pagi.

Bahkan tampak Heriyanti, bersama suami dan anaknya tak berusaha menghindar, dan sedikitpun memberikan komentarnya.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi terkait hasil pemeriksaan yang dilakukan Ditkrimum Polda Sumsel.

Bagaimana status Heriyanti apakah masih berstatus saksi atau memang sudah meningkat, sesuai dengan hasil pemeriksaan dan bukti-bukti temuan petugas kepolisian. Terutama soal dana bantuan Rp 2 Triliun yang dikatakan disumbangkan untuk penanganan masalah Covid-19 di Provinsi Sumsel.

Sementara itu, di tempat yang sama, Kasubdit Unit III Jatanras Polda Sumsel, CS Panjaitan yang berada di lokasi saat Heriyanti dan keluarganya dijemput, engan memberikan stetmennya.

"Bukan wewenang saya memberikan komentar terkait hal itu," jawabnya kepada awak media yang mencoba meminta keterangan.

Profesor Hardi

Perkembangan kasus sumbangan Rp 2 Triliun dari Akidi Tio terus berlanjut, selama 7 Jam Profesor Hardi Diperiksa Terkait Sumbang dari pengusaha asal Aceh tersebut.

Profesor Hardi yang merupakan dokter keluarga Akidi Tio itu, turut diperiksa terkait sumbangan Rp 2 Triliun yang ternyata belum jelas mekanisme pencairannya.

Selain Profesor Hardi, Heriyanti anak bungsu Akidi Tio juga diperiksa di Ditkrimum Polda Sumsel.

Dari pantauan, Profesor Hardi keluar gedung Ditkrimum Polda Sumsel sekira pukul 20.15 WIB.

Dokter keluarga almarhum Akidi Tio tersebut pulang dijemput oleh mobil hitam dengan plat BG 1047 OH.

Hardi meninggalkan Polda Sumsel, tanpa memberikan statemen apapun.

Saat ditanya oleh awak media, Hardi tak bergeming dan bergegas masuk ke mobil yang telah siap menjemputnya.

Jika Profesor Hardi sudah boleh pulang, maka berbeda dengan Heriyanti, putri bungsu Akidi Tio itu masih diperiksa oleh pihak Ditkrimum Polda Sumsel.

Untuk diketahui, Profesor Hardi tiba di Polda Sumsel sekita pukul 13.00 wib, hampir berbarangan dengan Heriyanti yang sebelumnya dijemput oleh pihak Polda Sumsel.

Hardi dimintai keterangannya mengenai dana bantuan penanganan masalah Covid-19 di Provinsi Sumsel, oleh keluarga almarhum Akidi Tio, pengusaha kaya dari Aceh.

Namun hingga kini, belum ada kejelasan terkait dana Rp 2 triliun rupiah tersebut.

Saat datang di Polda Sumsel, Profesor Hardi meminta maaf karena sumbangan Rp 2 Triliun belum ada.

"Kalau pihak keluarga katakan pada saya uang itu ada. Tapi saya belum melihat secara fisik," ujar Profesor Hardi.

(*)

Baca berita terbaru lainnya di Google

Artikel ini sudah tayang di Sripoku.com

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved