Cabai dan Sayur Sumbang Inflasi di Kepri Terdampak Pasokan dan Hasil Panen

Inflasi didorong oleh kelompok volatile food terutama akibat kenaikan harga cabai merah dan sayuran serta aneka jenis rokok.

TRIBUNbatam.id/Ronnye Lodo Laleng
Ilustrasi. Seorang ibu rumah tangga sedang membeli cabai di Pasar Tos 3000 Batam, Kamis (25/2/2021). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Inflasi Kepri meningkat pada bulan Juli 2021.

Pada Juli 2021, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepri secara bulanan mengalami inflasi 0,43 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan Juni 2021 yang mengalami deflasi sebesar 0,13 persen (mtm). 

Inflasi tersebut terjadi didorong oleh kelompok volatile food terutama akibat kenaikan harga cabai merah dan sayuran serta kelompok administered prices yaitu aneka jenis rokok. 

Selain itu, kelompok inti juga tercatat mengalami inflasi yang didorong oleh kenaikan harga sewa rumah, pakaian muslim wanita dan alat penggorengan.

Baca juga: Tenan DC Mall Curhat ke DPRD Kota Batam, Penghasilan Morat-marit Dampak Mal tak Buka

Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan Kepri pada Juli 2021 mengalami inflasi sebesar 2,06 persen (yoy),

meningkat dibandingkan Juni 2021 sebesar 1,52 persen (yoy) dan berada dalam rentang sasaran inflasi Nasional sebesar 3 ± 1 persen (yoy). 

"Inflasi di Kepri pada Juli 2021 bersumber dari kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau.

Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah, bayam, minyak goreng dan rokok seiring menurunnya pasokan dan hasil panen sayuran yang terdampak kondisi cuaca yang cenderung kering," ucap Musni H. K. Atmadja, Kepala kPw BI Kepri

Inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada kelompok transportasi utama oleh penurunan tarif angkutan udara seiring penerapan kebijakan PPKM serta penurunan harga emas di pasar global yang mendorong penurunan harga emas perhiasan.

Secara spasial, Kota Batam mengalami inflasi sebesar 0,45 persen (mtm), dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 0,36 persen (mtm). 

Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan Kota Batam mengalami inflasi sebesar 2,18 persen (yoy), dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 1,23 persen (yoy).

Komoditas utama penyumbang inflasi di Kota Batam pada Juli 2021 adalah cabai merah, bayam, minyak goreng, sawi hijau dan kacang panjang.

Sementara itu, komoditas penyumbang inflasi di Kota Tanjungpinang adalah cabai merah, bayam, telur ayam ras, ikan tongkol, dan pepaya. 

Baca juga: WHO Nyaris Kehabisan Dana Menangani Covid-19 secara Global, Bagaimana Nasib Negara Miskin?

"Di sisi lain, daya beli masyarakat masih cukup kuat sebagaimana diindikasikan dari inflasi pada kelompok inti," paparnya.

Memasuki bulan Agustus 2021, tekanan inflasi diperkirakan berkurang dan tetap terkendali di rentang bawah sasaran inflasi. 

Beberapa risiko inflasi yang perlu diwaspadai antara lain gangguan distribusi komoditas akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah di Indonesia

yang diperkirakan masih berlanjut, dan penurunan curah hujan yang dapat mengganggu hasil panen sehingga mendorong peningkatan harga sayuran. 

"Sehubungan dengan hal tersebut, upaya pengendalian inflasi oleh TPID akan difokuskan untuk menjaga kelancaran distribusi

dan ketersediaan pasokan dengan memprioritaskan arus bongkar muat bahan pokok di pelabuhan dan melakukan operasi pasar dalam hal diperlukan," ucapnya.

Dalam rangka memberikan kemudahan berbelanja secara online di tengah kondisi PPKM, TPID terus mendorong pemasaran bahan pangan secara online antara lain melalui aplikasi Bakulan Batam

dan Gerai Tani Online Tanjungpinang yang diintegrasikan dengan pembayaran secara digital (QRIS) untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. 

"Sedangkan untuk menjamin kelancaran serta ketersediaan pasokan khususnya bahan makanan,

TPID siap untuk melakukan transaksi dalam kerangka Kerjasama Antar Daerah (KAD) yang telah terjalin dengan beberapa daerah," tutupnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved