Reaksi Wali Kota Batam Soal Sekolah Gelar Belajar Tatap Muka saat PPKM Level 4
Wali Kota Batam Rudi belum mendapat laporan terkait ada sekolah menerapkan belajar tatap muka saat PPKM Level 4. Ia akan memberi sanksi jika terbukti
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, sejumlah sekolah di Batam diketahui melaksanakan belajar mengajar secara tatap muka.
Dimintai tanggapannya, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengaku belum menerima laporan terkait hal tersebut.
"WA ke saya mana? Belum ada laporannya. Harus ada bukti, sekolah apa," ujar Rudi di Mall Botania 2, Jumat (6/8/2021).
Dalam hal ini, Rudi akan menelusuri sekolah mana yang berani menerapkan belajar tatap muka di tengah kebijakan PPKM level IV. Lantaran proses belajar mengajar saat ini masih dilakukan secara daring.
"Kalau ada, biar langsung tak jewer," tegas Rudi sembari masuk ke mobilnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi IV DPRD Batam, Ides Madri mengimbau agar sekolah swasta ataupun negeri tidak melangsungkan sekolah tatap muka.
Orang tua murid juga diharapkan tidak memberikan izin anaknya belajar tatap muka di sekolah. Apalagi masih tingkat PAUD, TK maupun SD.
Selain orang tua, masyarakat setempat juga bisa mengontrol sekolah yang menerapkan belajar tatap muka agar disampaikan kepada pemerintah setempat.
"Kita tak melarang melainkan mencegah," katanya.
Ides menegaskan, penyebaran Covid-19 belum berakhir walaupun vaksinasi Covid-19 sudah digelar. Hanya saja belum mencakup seluruh masyarakat.
Tanggapan Kadisdik
Diberitakan, di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 yang masih dilaksanakan di Kota Batam, sampai saat ini beberapa sekolah swasta di Batam, khususnya untuk Sekolah Dasar (SD) kelas 1 melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka selama dua jam dalam sehari.
Seperti di wilayah Sagulung. Ada beberapa sekolah swasta yang melaksanakan belajar tatap muka khusus kelas 1 SD. Dengan catatan anak didik tidak diperkenankan menggunakan seragam sekolah.
Informasi yang dikumpulkan Tribunbatam.id di lapangan, kapasitas dalam satu ruang kelas itu hanya 25 persen.
Pembelajaran dilakukan secara bergelombang. Setiap harinya 25 persen, dari jumlah murid kelas 1.