TRIBUN WIKI

6 Buah yang Mengandung Vitamin D untuk Meningkatkan Imun Tubuh

Vitamin D tak hanya didapatkan dari sinar matahari, namun juga dari makanan tertentu termasuk buah-buahan.

FREEPIK
KESEHATAN - Buah kaya vitamin D untuk meningkatkan imun tubuh. FOTO: ILUSTRASI 

TRIBUNBATAM.id - Vitamin D tak hanya didapatkan dari sinar matahari, namun juga dari makanan tertentu termasuk buah-buahan.

Vitamin D memiliki salah satu manfaat besar yakni memperkuat imun tubuh.

Oleh karenanya, tubuh menjadi lebih sehat dan jarang sakit.

Selain itu, vitamin D bagus untuk kesehatan tulang.

Vitamin ini mampu mengatur kadar kalsium, sampai mencegah sejumlah penyakit serius.

Vitamin D juga dapat memperkuat sistem kekebalan dan mencegah berbagai jenis kanker.

Apabila terjadi defisiensi vitamin D, tubuh akan mengalami berbagai gangguan penyakit, antara lain osteoporosis, osteopenia, diabetes, hipertensi, dan berbagai penyakit jantung, kanker payudara, dan kanker endometrium.

Lantas, buah apa saja yang mengandung vitamin D?

1. Mangga

Mangga kaya akan vitamin D

Rasanya yang manis dan segar membuat buah mangga digemari oleh anak-anak.

Ternyata buah berwarna kuning ini mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan si Kecil lho, di antaranya karbohidrat, gula, serat, asam folat (vitamin B9), kalium, magnesium, vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, vitamin C, vitamin E, vitamin K, serta vitamin D.

Dari banyaknya kandungan nutrisi ini, mangga bermanfaat untuk melancarkan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan mata, kulit, dan rambut, serta menurunkan risiko anemia.

2. Anggur

Anggur termasuk buah yang mengandung vitamin D dengan kandungan yang cukup rendah.

Namun, buah ini memiliki manfaat untuk kesehatan karena adanya kandungan nutrisi dari vitamin dan mineral lainnya, seperti vitamin C, serat, zat besi, kalsium, dan zinc.

Manfaat anggur untuk kesehatan si Kecil antara lain dapat melancarkan pencernaan, kaya antioksidan, mengurangi risiko infeksi pernapasan, dan membantu melindungi sistem saraf.

3. Leci

Di balik rasanya yang manis, ada banyak manfaat buah leci yang sayang untuk dilewatkan.

Leci termasuk buah yang mengandung vitamin D dengan manfaat untuk meningkatkan sistem imun, menyehatkan jantung, mencegah penyakit kanker, membantu meningkatkan kepadatan tulang, dan mengatasi sembelit.

Semua manfaat ini bisa si Kecil dapatkan berkat kandungan nutrisi leci yang meliputi serat, vitamin C, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, kalium, natrium, kalsium.

4. Kiwi

Meskipun kandungan vitamin D dalam buah kiwi cukup rendah, namun manfaat buah berwarna hijau ini tak perlu diragukan lagi lho.

Kiwi sering disebut sebagai buah yang kaya akan vitamin C, vitamin A, vitamin E, vitamin K, kalium, asam folat (vitamin B9), dan kalsium.

Selain itu, buah ini juga mengandung banyak antioksidan dan serat.

Penelitian membuktikan, buah kiwi dapat membantu meredakan asma, menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas tidur, menjaga kesehatan mata, dan mengurangi risiko berbagai penyakit.

5. Jambu Biji

Jambu biji termasuk buah yang mengandung vitamin D yang bisa jadi pilihan Anda.

Buah ini juga mengandung protein, serat, vitamin C, vitamin A, zat besi, magnesium, serta kalium dan antioksidan yang baik untuk kesehatan si Kecil.

Manfaat jambu biji dapat melancarkan pencernaan, membantu melindungi tubuh dari radikal bebas, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan mata.

6. Cranberry

Meski jarang dikonsumsi oleh orang Indonesia, akan tetap cranberry termasuk buah yang mengandung vitamin D.

Cranberry termasuk jenis buah beri yang memiliki nutrisi dan antioksidan yang tinggi.

Meskipun rasanya cukup asam, namun buah ini bermanfaat untuk kesehatan si Kecil, di antaranya dapat menjaga kesehatan gigi, mengontrol berat badan, mencegah risiko infeksi saluran kemih, membantu meningkatkan fungsi otak, dan mencegah kanker.

Defisiensi Vitamin D

Kekurangan vitamin D atau defisiensi vitamin D adalah kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan asupan vitamin tersebut secara cukup.

Ini bisa terjadi karena kurang mengonsumsi makanan sumber vitamin D atau jarang terpapar sinar matahari.

Selain itu, ada beberapa kondisi yang juga dapat menyebabkan seseorang mengalami kekurangan vitamin D, yaitu:

Menderita gangguan atau penyakit yang dapat menghambat penyerapan vitamin D di saluran cerna, seperti penyakit radang usus dan malabsorpsi.

* Menderita alergi susu atau intoleransi laktosa.

* Memiliki warna kulit gelap.

* Berusia lanjut.

* Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.

* Mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat antikejang atau pengobatan HIV.

* Menjalani pola makan vegetarian.

Bahaya Kekurangan Vitamin D

Kekurangan vitamin D tidak bisa dianggap sepele.

Pasalnya, kondisi ini bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami sejumlah gangguan kesehatan.

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kekuatan tulang.

Biasanya ditandai dengan tulang kaki yang bengkok.

Pada anak-anak, kondisi ini disebut penyakit rakitis, sedangkan pada orang dewasa, disebut osteomalacia.

Selain gangguan tulang, defisiensi vitamin D juga diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa penyakit, seperti:

* Osteoporosis.

* Radang sendi.

* Penyakit infeksi, seperti pneumonia, sepsis, dan TBC.

* Depresi

* Sakit kepala dan migrain.

* Demensia.

* Diabetes.

* Obesitas

* Penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi, gagal jantung, dan penyakit jantung.

* Multiple sclerosis.

* Rambut rontok.

* Kanker, seperti kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker prostat.

* Ibu hamil yang kurang asupan vitamin D berisiko mengalami sejumlah komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional, preeklampsia, dan kelahiran prematur, serta berisiko tinggi melahirkan secara caesar. 

Dosis dan Aturan Pakai Vitamin D

Dosis vitamin D diberikan berdasarkan usia dan kondisi yang diderita pasien. Vitamin D dosis 400-5.000 IU dapat dibeli secara bebas, sedangkan vitamin D dosis 50.000 IU hanya dapat dibeli dengan resep dokter.

Berikut takaran vitamin D untuk sejumlah kondisi:

Dosis dewasa

Kondisi: Mencegah kekurangan vitamin D
Usia 19-70 tahun: 600 IU per hari.

Kondisi: pengobatan dan pencegahan osteoporosis
Usia >50 tahun: 800-1.000 IU, 1 kali sehari.

Kondisi: hipoparatiroid
50.000-200.000 IU, 1 kali sehari.

Kondisi: hipofosfatemia atau rendahnya kadar fosfat dalam darah
10.000-60.000 IU, 1 kali sehari.

Kondisi: rakitis
12.000-500.000 IU, 1 kali sehari.

Dosis anak-anak

Kondisi: hipofosfatemia
40.000-80.000 IU, 1 kali sehari.

Kondisi: rakitis
12.000-500.000 IU, 1 kali sehari.

(*)

Berita lain tentang TRIBUN WIKI dan KESEHATAN
Baca berita terbaru lainnya di Google
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved