Pernah Bangkrut Jualan Mie Ayam, Tak Disangka Kekayaan Pria Ini Melejit 1 Triliun dalam Satu Hari
Kekayaan Achmad Zaky bertambah Rp 935,03 miliar atau hampir Rp 1 Triliun hanya dalam tempo sehari.
TRIBUNBATAM.id - Setiap kisah sukses pasti tersimpan perjuangan seseorang dalam menggapai apa yang diinginkannya, tak terkecuali kemapanan finansial.
Memang dibutuhkan perjalanan panjang seseorang untuk meraih kesuksesan.
Suka duka setiap perjuangan seseorang dalam menggapai kesuksesan akan menjadi catatan perjalanan yang tentu tak bisa dilupakan.
Seperti kisah sukses Achmad Zaky Syaifudin, pria kelahiran Sragen, 24 Agustus 1986.
Achmad Zaky merupakan salah seorang pendiri Bukalapak.
Saat ini Achmad Zaky berprofesi sebagai pimpinan Bukalapak.com.
Kekayaan Achmad Zaky bertambah Rp 935,03 miliar atau hampir Rp 1 Triliun hanya dalam tempo sehari.
Hal itu tak luput dari resminya PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) melantai di bursa efek Indonesia, Jumat, (6/8/2021).
Di hari pertama perdagangannya BUKA langsung menyentuh batas atas auto rejection (ARA). Harga saham BUKA naik 24,71% atau Rp 210, menjadi Rp 1.060 per saham dari harga IPO di level Rp 850 per saham.
Kondisi tersebut menyebabkan kekayaan Achmad Zaky Syaifudin melesat.
Berdasarkan prospektus Initial Public Offering (IPO) perusahaan e-commerce ini, Achmad Zaky merupakan pemilik 4.452.515.674 saham.
Profil Achmad Zaky
Achmad Zaky merupakan buah hati dari pasangan saumi istri yang tinggal di sudut kampung Sragen, Jawa Tengah.
Kedua orang tua Achmad Zaky berprofesi sebagai guru SMP.
Keluarga Achmad Zaky bukanlah berasal dari kalangan orang kaya.
Namun, kedua orang tuanya selalu memikirkan pendidikan dan masa depan Zaky.
Orang tua Zaky berharap kelak Zaky bisa menjadi seorang yang sukses.
Pada 1997, Achmad Zaky mendapat sebuah komputer dan buku pemrograman komputer dari pamannya.
Achmad Zaky mulai mengenal dunia teknologi sejak menjadi siswa sekolah dasar.
Achmad Zaky pun tumbuh besar bersama komputer dan buku-buku tersebut.
Ketertarikan dan ketekunan Achmad Zaky pada dunia pemograman bermula dari pemberian zang paman.
Ketika Achmad Zaky akan melanjutkan SMA, Zaky memutuskan pindh ke Solo.
SMAN 1 Solo menjadi pilihan Achmad Zaky.
Di SMAN 1 Solo, Achmad Zaky ditunjuk mengikuti menjadi delegasi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Achmad Zaky berhasil lolos hingga tingkat nasional.
Berkat prestasi OSN-nya, Achmad Zaky berkesempatan melanjutkan kuliah di jurusan Teknik Informatika ITB.
Kehidupan Kuliah
Institut Teknologi Bandung menjadi universitas pilihan Achmad Zaky mendalami ilmu.
Pada 2004, Achmad Zaky berhasil menamatkan kuliah di jurusan teknik informatika.
Achmad Zaky sempat merasa minder ketika pertama kali memasuki dunia perkuliahan.
Menurut Zaky, banyak mahasiswa ITB pintar yang aktif berpendapat pada perkuliahan atau kegiatan non akademis.
Tidak seperti Zaky yang masih beraksen jawa kental, teman-temannya berbahasa Indonesia tanpa aksen daerah.
Namun, perasaan minder yang dialami Achmad Zaky tak membuatnya terlena.
Zaky sadar harus berbenah diri agar bisa menjadi seorang Achmad Zaky yang lebih baik.
Achmad Zaky mulai menjalin relasi, berteman dengan orang-orang yang jauh lebih pintar.
Achmad Zaky ingin belajar mata kuliah yang dirasa masih tidak terlalu dipahaminya dari teman-temannya.
Fajrin Rasyid, seorang co-founder dan Chief Finance Officer (CFO) Bukalapak, merupakan teman dekat Zaky.
Fajrin Rasyid selalu mendapatkan nilai A di seluruh mata kuliah selama 4 tahun kuliah di ITB.
Achmad Zaky pernah meraih Indeks Prestasi (IP) 4,00 pada semester pertama perkuliahan.
Achmad Zaky tidak hanya unggul di bidang akademik.
Zaky menjadi penggagas cabang Share Global Student Think Tank di ITB dan Entrepreneur Club.
Entrepreneur Club berganti nama menjadi Technoentrepreneur Club ITB.
Achmad Zaky juga aktif di Amateur Radio Club (ARC) ITB.
Achmad Zaky juga aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan ITB.
Mulai dari Keluarga Mahasiswa (KM) ITB hingga Resimen Mahasiswa (Menwa).
Zaky juga aktif mengikuti kompetisi di bidang software dan memenangkannya.
Achmad Zaky memiliki tabungan yang lumayan bagi kantong mahasiswa hadiah-hadiah lomba tersebut.
Di antaranya, Zaky pernah menjadi juara II lomba Wireless Innovation Contest yang diadakan Indosat, 2007.
Zaky juga pernah mendapat Merit Award dalam Indonesia Information and Communication Technology Award (INAICTA) 2008.
Achamd Zaky mendirikan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Technoentrepreneurship ITB bersama teman-temannya.
Zaky dan teman-temannya berpikir sudah seharusnya mahasiswa ITB mampu membuka lapangan kerja.
Berdasarkan pemikiran tersebut, Zaky dan teman-teman merealisasikannya denga membuka warung mie ayam.
Seluruh mahasiswa menggunakan uang pribadi masing-masing untuk membuat proyek bisnis tersebut.
Namun ternyata tidak berhasil.
Peristiwa tersebut merupakan kegagalan Zaky sekaligus kehilangan uang besar pertama kali.
Zaky sangat sedih dan trauma karena uang tabungan hasil lomba habis untuk modal warung mie ayam.
Namun, akhirnya Zaky bersyukur karena kegagalan membuatnya lebih matang menyiapkan eksplorasi lainnya.
Ketika Zaky masih menjadi mahasiswa tingkat III, Zaky mendapat tawaran pembuatan software hitung cepat (quick count).
Tawaran tersebut datang dari stasiun televisi yang nantinya digunakan untuk Pemilihan Umum.
Achmad Zaky menerima tawaran itu.
Nilai proyek tersebut sebesar 1,5 juta rupiah, dikerjakan dalam kurun waktu tujuh hari.
Achmad Zaky sangat bangga karena software buatannya bermanfaat, dipakai dan bisa ditonton oleh masyarakat Indonesia.
Setelah proyek itu, TV nasional kembali menawarkan beberapa proyek software bernilai belasan hingga puluhan juta rupiah.
Kecintaan Achmad Zaky pada dunia software semakin membesar sejak saat itu.
Kekayaan Achmad Zaky
Kesuksesan mendirikan Bukalapak menjadikan Zaky terdaftar 10 Technopreneur di bawah 30 tahun berpengaruh di Asia.
Bukalapak menjadi marketplace paling bernilai, dijuluki startup unicorn dengan valuasi lebih dari 1 miliar dollar Amerika.
Jumlah tersebut setara dengan kisaran 14 triliun rupiah, bersama dengan Tokopedia, Gojek dan Traveloka.
Achmad Zaky dikenal sebagai salah satu pemuda terkaya di Indonesia karena merupakan pendiri Bukalapak.
Zaky berada di posisi 149 dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia menurut majalah Globe Asia.
Pendirian Buka Lapak
Setelah kelulusan ITB, Zacky memulai karir profesional mendirikan bisnis konsultasi di bidang teknologi komputer.
Zaky menangani pembangunan sistem IT perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.
Selain itu, Achmad Zaky juga pernah mengerjakan proyek software quickcount Pemilu stasiun televisi swasta.
Pada 2010, Zaky ingin dapat membuat usaha yang bisa memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat.
Achmad Zaky akhirnya mendirikan situs marketplace, e-commerce dan Startup bernama Bukalapak.
Zaky ingin memajukan dan mengembangkan usaha para Usaha Kecil dan Mengenah (UKM) di Indonesia melalui daring.
Hingga kini buka Bukalapak terus berkembang dengan pesat dengan nilai transaksi mencapai 1 trilyun di tahun 2014.
(*)
Sumber: Tribun-Medan.com