45 Tahun Dinyatakan Tewas Kecelakaan Pesawat,Ternyata Pria Ini Masih Hidup & Balik ke Rumah

Kisah pria berusia 70 tahun yang tadinya diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di India, kini telah kembali ke keluarganya setelah 45 tahun.

Asian News/Latin Times
Pria yang diduga tewas dalam kecelakaan pesawat akhirnya kembali ke rumah setelah 45 tahun lamanya. 

TRIBUNBATAM.id - Sebuah kisah yang mungkin tak lazim terjadi. 

Bagaimana tidak, dinyatakan 45 tahun silam telah meninggal dunia karena kecelakaan pesawat.

Namun pria berusia 70 tahun yang tadinya diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di India, kini telah kembali ke keluarganya setelah 45 tahun.

Dalam insiden kecelakaan pesawat Indian Airlines jatuh di Mumbai pada tahun 1976.

Pria bernama Sajjad Thangal, kembali ke rumahnya di Kollam minggu lalu, 31 Juli, setelah 45 tahun.

Kepulangan manis pria itu, Sajjad Thangal, adalah rollercoaster emosi ketika ibunya yang berusia 91 tahun menunggu kedatangannya dengan permen.

Ia siap untuk putranya pulang ke pelukannya.

Baca juga: Kecelakaan Pesawat di Meksiko, Pesawat Militer AU Terjatuh Setelah Lepas Landas, 6 Orang Tewas

Setibanya di sana, keduanya berpelukan dan menangis ketika penduduk desa dan pemimpin lokal lainnya menghiasi acara tersebut, seperti dilansir Hindustan Times.

Kecelakaan pesawat merenggut 95 nyawa.

Kehidupan Thangal berubah drastis setelah kecelakaan pesawat 1976 di Mumbai, yang merenggut 95 nyawa.

Dilaporkan bahwa Thangal harus melakukan program budaya di negara-negara Teluk dan diundang ke salah satu program tersebut di Abu Dhabi tahun itu.

“Dia berencana untuk kembali dengan rombongan dari Abu Dhabi pada 12 Oktober 1976. Tetapi karena beberapa halangan di menit-menit terakhir dengan panitia penyelenggara, dia membatalkan rencananya dan selamat dari kecelakaan itu,” kata Pastor KM Philip, pendiri Social and Evangelical Association for Love, sebuah LSM di Navi Mumbai.

Philip menjelaskan bahwa setelah tragedi itu, Thangal mengalami serangkaian serangan pasca-trauma setelah kehilangan beberapa teman dan rekan bisnisnya.

“Saat itu asuransi tidak populer, dan saya kehilangan banyak uang. Saya juga takut polisi akan memburu saya. Hampir semua orang mengira saya termasuk di antara yang tewas dalam kecelakaan itu. Saya mulai tinggal di Mumbai melakukan pekerjaan sambilan,” kata Thangal.

Dia kemudian dipindahkan ke rumah penampungan LSM dan menjalani perawatan untuk penyakit mental.

Philip menggambarkan Thangal sebagai orang yang tertutup.

Baca juga: Mengenal Black Box, Saksi Bisu Tragedi Kecelakaan Pesawat, Canggih dan Tahan Banting

Butuh waktu yang lama baginya untuk menceritakan kisahnya kepada salah satu konselor.

Kemudian LSM tersebut mulai melakukan penyelidikan dan menemukan bahwa ibunya yang berusia 91 tahun, Fathima Beevi, masih hidup.

Karena tidak ada informasi lain setelah kejadian itu, dia diduga tewas.

Juga dilaporkan bahwa mereka sebenarnya melakukan penyelidikan awal lainnya tetapi akhirnya menyerah.

Thangal, yang segera mengetahui bahwa dia memiliki dua saudara laki-laki dan tiga saudara perempuan berkata, “Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya. Saya tidak pernah berpikir saya akan bisa bertemu kerabat saya, terutama ibu saya.”

Mereka kemudian berbicara satu sama lain melalui telepon, dan dia dibawa ke rumah leluhurnya di Sathamkotta pada tanggal 31 Juli.

Menurut Hindustan Times, kerabat Thangal menjelaskan bahwa mereka memeriksa daftar penumpang berulang kali setelah kecelakaan tetapi gagal menemukan namanya.

(*/tribunbatam.id)

BACA JUGA BERITA TRIBUNBATAM.ID DI GOOGLE NEWS

Baca Juga tentang KECELAKAAN PESAWAT

Sumber: Tribun-Medan.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved