Dokter Mery Sempat Ingin Masuk ke Kobaran Api untuk Melihat Kondisi Pacar
Saat peristiwa kebakaran terjadi, dokter Mery alias MA (29) masih berada di lokasi kejadian, Selasa (10/8/2021).
TRIBUNBATAM.id - Saat peristiwa kebakaran terjadi, dokter Mery alias MA (29) masih berada di lokasi kejadian, Selasa (10/8/2021).
Malam itu, dia berada di bengkel milik Leo (35), di kawasan Pasar Malabar, Kota Tangerang, Banten sekira pukul 23.30 WIB.
Usai bertengkar dengan kekasihnya, Leo, dokter Mery rupanya gelap mata.
Dia nekat membakar bengkel sekaligus rumah tempat kekasihnya tinggal.
Padahal, di dalam rumah itu ada orangtua serta kedua adik Leo.
Setelah membakar rumah tersebut, dokter Mery tak lantas kabur.
Dia masih berada di lokasi kejadian.
Bahkan, dokter Merry sempat ingin masuk ke lokasi kebakaran untuk memastikan kondisi
“Ada sekitar jam 23.30 WIB. Asing soalnya. Saya juga bingung, kok ada kebakaran. Dia ngaku ceweknya. Sudah ada di TKP,” ujar Ketua RT setempat, Syairun, Rabu (11/8/2021).
Menurut Syairun, pada malam kejadian, dua orang berhasil diselamatkan oleh tim pemadam kebakaran.
Mereka yakni Nando (20) dan Siska (22), anak dari pemilik bengkel yang tewas.
Sempat dipukul Nando
Menurut pengakuan Syairun, Nando sempat memukul dokter Mery satu kali.
Hal itu spontan dilakukannya saat melihat dokter Mery ada di lokasi kejadian.
Nando bahkan menuding dokter MA sebagai pelaku yang membakar bengkel.
“Waktu itu kan anaknya yang dua itu yang masih hidup, turun dari tangga. Yang bantuin kan pemadam pakai tangga. Habis turun, cewek itu ada di depan. Dia (Nando) nonjok, ‘Ini pelakunya yang bakar nih’. Anaknya yang cowok yang nonjok,” tutur Syairun.
Setelah kejadian itu, warga segera melerai.
Nando dan Siska segera dilarikan ke rumah sakit.
Menurutnya, kondisi kedua korban selamat telah drop saat dievakuasi.
“Anak dua-duanya itu, buru-buru dibawa ke rumah sakit karena udah nge-drop,” ucap Syairun.
Dokter Mery ingin masuk ke kobaran api
Anehnya kata Syairun, dokter MA sempat memberontak dan ingin masuk ke kobaran api untuk memastikan kondisi Lionardi (34) dan kedua orang tuanya yang terjebak di dalam bengkel.
Hanya, warga menahannya karena api berkobar sangat besar.
“Warga amanin si cewek yang berontak pengen ke dalam, akhirnya dibawa menjauh,” katanya.
“Tetap dia pengen tahu cowoknya masih hidup apa nggak. Tapi, karena api gede, ya nggak bisa masuk lah. Sudah banyak petugas juga,” jelasnya.
Cinta tak direstui
Cinta yang terhalang restu membuat dokter Mery menyimpan kekecewaan dan amarah.
Padahal ia sedang dalam kondisi hamil.
Kondisi ini membuatnya berbuat nekat dan berujung kematian pacarnya sendiri.
Dokter bernama Mery Anastasi alias MA itu meluapkan amarahnya karena tak mendapatkan restu dari calon mertua.
Ia gelap mata membakar bengkel di Kota Tangerang yang menewaskan pacar dan calon mertuanya.
Tragedi kebakaran maut di Tangerang itu menewaskan tiga orang terdiri dari orang tua, dan satu anaknya bernama Edi (63), Lilis (54), dan Leo (35).
Awalnya terlihat pria dan wanita cekcok di depan bengkel di kawasan Jalan Cemara Raya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang pada Sabtu (7/8/2021) dini hari.
Cekcok keduanya cukup panas meski telah larut malam.
Pertengkaran terjadi sekira 30 menit yang terjadi di dalam mobil wanita.
Kemudian pertengkaran selesai ketika pria keluar mobil lalu masuk ke bengkel tersebut.
Wanita itu lalu memacu mobilnya berpisah dengan si pria.

Namun tak berselang lama, bengkel milik pria itu sudah dilalap api yang dengan cepat menjalar dan menghanguskan ruko tersebut.
Kronologi
Polres Metro Tangerang Kota telah menetapkan pacar Leo berinisial MA sebagai tersangka.
Saat melancarkan aksinya membakar bengkel, MA dalam keadaan hamil.
"Hal tersebut dilakukan karena pelaku hamil dan orang tua korban (Edi dan Lilis) tidak setuju kalau anaknya menikah dengan pelaku (MA)," kata Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim kepada TribunJakarta.com, Selasa (10/8/2021) malam.
Tragedi kebakaran maut itu berawal saat MA mengancam akan melemparkan plastik berisi bensin ke bengkel yang juga jadi tempat tinggal korban.
Saat itu, Leo bercerita kepada saksi bernama Nando.
Tak lama berselang, terdengar suara ledakan dari lantai bawah yang merupakan sebuah bengkel.
"Selanjutnya para saksi korban (Nando) dan korban (Leo) naik ke lantai atas untuk menyelamatkan diri. Tapi hanya dua saksi korban yang selamat, sedangkan kedua orang tua saksi korban dan kakak saksi korban meninggal dunia," imbuh Rachim.
Hasil penyelidikan, polisi menemukan lima liter bensin di dalam mobil milik MA.
Kapolsek Jatiuwung, Kompol Zazali Hariyono mengatakan, ditemukan lima liter bensin yang disimpan dalam lima kantong di dalam mobil MA.
"Jadi mobilnya itu Mitsubishi Expander milik MA didapatkan lima kantong plastik isi bensin," jelas Zazali saat dikonfirmasi, Selasa (10/8/2021).
Dari penyelidikan di lapangan, MA diketahui sempat membeli sembilan liter bensin yang dibungkus dalam plastik.
Namun, dugaan sementara hanya empat liter yang digunakan membakar bengkel tersebut.
"Informasinya dari tukang bensin deket kejadian perkara itu dia (MA) beli 10 liter tapi hanya ada sembilan liter. Nah diduga itu empat liter yang digunakan," jelas Zazali.
(*)
Baca berita terbaru lainnya di Google